"Makasih pak," mingyu menunduk hormat berucap berterima kasih pada bapak-bapak yang telah membantunya.
"Sama-sama dek, senang membantu," balasnya sembari tersenyum dan pergi berlalu dari hadapan mingyu.
Mingyu bergegas bersembunyi sewaktu mendengar percakapan teman-temannya didalam. Berpamitan ingin pulang.
"Untung otak gue berkerja dengan baik hari ini," ujar mingyu sambil memandangi kepergian teman-temannya. Setelah mereka menghilang barulha mingyu keluar dan masuk ke ruangan inap jihoon membawak laptop milik pak kwon.
"Loh. Kok bisa ada sama lu ming," tanya wonwoo bingung. Jihoon sama bingungnya. Dan mingyu mulai bercerita serta meletakan laptop pak kwon seperti semula, di atas nakas.
"Syukur deh,aku dan jihoon hampir mati membayangkan reaksi mereka," komentar wonwoo setelah mendengar penjelasan dari mingyu.
"Makasih gyu, gue berhutang banyak sama kalian berdua," ujar jihoon merasa terharu mendapat teman sebaik mereka.
"Sama-sama ji, ingat susah senang harus bareng,"
Cklek...
Pintu terbuka percakapan ketiganya terhenti."Pak kwon?" Panggil jihoon pelan.
Pak kwon mengangguk singkat, mingyu dan wonwoo memberi ruang pada pak kwon. "Kalian disini aja, bapak cuma ngambil laptop yang tertinggal," ujar pak kwon santai, tanpa tahu akibat laptop yang tertinggal ketiganya nyaris hampir mati kebingungan. Tapi ketiganya memilih tidak bercerita pada pak kwon.
"Kalo butuh sesuatu cepat hubungi bapak," pesan pak kwon sebelum pergi beranjak. Ketiganya mengangguk patuh.
"Kalo pak kwon tahu kejadian tadi reaksinya gimana ya?" Mingyu buka suara.
"Yaa.. mungkin merasa bersalah," sahut wonwoo.
Sedangkan jihoon termenung. Memikirkan sesuatu hal tentang pak kwon. Beneran pak kwon sibuk?
Tak mendengar jihoon bersuara membuat mingyu menatapnya. Lalu menyenggol lengan wonwoo. "Dia kenapa?" Tanyanya tanpa suara. Wonwoo angkat bahu tanda tak tahu.
"Ji, lu kenapa? Diam muluh," tegur wonwoo sehingga jihoon tersadar dari lamunan.
"Ehh, gak papa won,"
"Yakin lu gak papa? Bole cerita kok sama kita," tawar wonwoo.
"Apa iyah pak kwon sibuk?" Tanya jihoon ragu.
Mingyu dan wownoo tatap-tatapan bingung.
"Kok nanyak begitu ji?"
"Yah, tiba-tiba aja,"
"Wajar lah ji pak kwon sibuk, beberapa hari ini dia sudah menemani mu di sini, pekerjaanya jadi terabaikan dan mumpung kita ada disini dan bisa menemani mu jadinya pak kwon sekarang berurusan sama pekerjaannya," wonwoo memberi sedikit pengertian sehingga jihoon terdiam sejenak menimbang, lalu mengangguk.
Mereka sampai melupakan makanan yang di beli mingyu. Dan teringat saat perut mingyu berbunyi sedikit nyaring sangking laparnya.
"Di makan ji, bukan hanya di lihatin doang, kasihan mingyu uda capek-capek beli," ujar wonwoo saat di kunyahan terakhir tak sengaja melirik ke arah jihoon yang terlihat terbengong.
"Iyah won, ini di makan," balas jihoon mengalah.
Disisi lain.
Pak kwon sedang berada di sebuah kantor kepolisian. Baru hari ini dia bisa kesini semenjak jihoon di rawat. Dan kesini ada sesuatu hal yang perlu diselesaikan menyangkut kecelakaan yang di alami jihoon. Pak kwon mana mungkin tinggal diam saat tahu jihoon hampir kehilangan nyawa akibat keteledoran seseorang atau kesengajaan.