Anak yang duduk sendirian di sudut ruang kelas menatap jun si anak baru itu dengan tatapan yang berbeda dari yang lainnya. Dia juga anak pindahan yang sama dengan jun bedanya dia duluan yang mendarat beberapa bulan di sekolah ini.
Ada senyum yang berbeda yang terpancar dari sudut bibirnya saat mengetahui jun masih sendiri. Dan senyum itu berubah saat jun memilih duduk di samping jihoon. Padahal dia juga duduk sendirian. Hatinya bertanya-tanya Kenapa orang-orang di kelas ini tidak ada yang mau berteman dengannya.
Anak itu bernama xu minghao
"Sial-sial, agrahh...," suara teriakan bergema di sebuah kamar besar. Minghao membanting semua barang-barang yang didapati oleh tangannya. Kondisi kamar mengenaskan tidak jauh berbeda dengan sipenguni kamar.
"Kenapa bisa kecolongan, dasar bodoh," umpatnya marah, ia terduduk dengan tatapan tajam menatap tembok di hadapanya seakan tembok itu wajah seseorang yang gagal ia buat menderita.
Di setiap area sekolah dan di dalam kelas matanya selalu mengawasi gerak-gerik jun tidak ada yang terluput dari pengawasan matanya kecuali di toilet.
Sampai disuatu hari ia menyadari bahwa jun menyukai salah satu anak di kelasnya rasa ingin memiliki semakin memuncak dan siap untuk meledak.
Namun ia memilih sedikit bersabar menunggu waktunya tiba.
Awalnya dia tidak ingin melakukan cara kotor tetapi melihat jun kian hari semakin menujukan rasa suka itu pada seseorang membuat rasa benci dan cara iblis pun ditempuh.
"Aku tahu ini bukan salah mu, tapi aku tidak mungkin untuk menyakitinya dan menyunjukan bahwa aku menyukai jun saat aku tahu jun tidak suka pada ku," pandangannya berubah menatap langit-langit kamar. "Tidak ada yang bisa memiliki jun, selain aku," tatapanya menajam.
"Seandainya jun tidak menyukai mu jihoon, mungkin aku tidak akan melakukan hal ini padamu," disudut bibir sedikit menujukan senyum licik.
^End... Ini beneran berakhir^
👀xu minghao mengemasi barang-barangnya, melarikan diri kembali ke kampung halamannya untuk beberapa waktu yang belum bisa ditentukan.
Jihoon dan pak kwon masih tetap merahasiakan hubungannya sembari menyelidiki pelaku penabrakan jihoon sedangkan jun masih mengharapkan jihoon.
Selesai... Terima kasih, maaf mengecewakan.