"Ji, sampaikan ke pak kwon. Makasih buat makannya,"
"Ia ji, ini terlalu enak,"
"Sampaikan aja sendiri,gue malas, kalian mah enak makan enak sedangkan gue,"
"Itu lha ji,resiko orang sakit,"
"Ia ji,makanya cepat sembuh,"
"Gue juga pengen begitu wonwoo,mingyu,"
"Ya udah kita berdua pamit, uda malam entar kami di cari nyokap di rumah,"
"Ia ji,kami pulang dulu,"
"Hati-hati di jalan,"
Jihoon memejamkan matanya bosan. Sungguh dia amat bosan. Seharian berbaring terus.
Hulf..
"Pak kwon kira-kira kemana ya? Tumben gak bilang pergi ke tempat mana,"
Jihoon berencana mau menghubungi pak kwon. Menanyakan pak kwon lagi di mana.
Puk
Jihoon baru teringat ponselnya ternyata gak ada.
Mampus...
Kalo begini gimana dia mau menghubungi pak kwon coba.
"Mana gue mau pipis lagi, coba ada pak kwon,aku bisa nyuruh untuk menghubungi mama buat ke sini,walaupun sibuk pasti mama bakalan datang,"
"Nasib orang sakit di tinggal sendiri,"
"Tahan sebentar gak papa kali ya"
Jihoon memejamkan mata. Otaknya berpikir. Ke kejadian lalu.
"Kenapa gue bisa ke serempet atau ke tabrak ya," jihoon berpikir keras samapi tak sadar dia tertidur.
Tak lama setelah jihoon terlelap. Seseorang masuk ke dalam ruang rawat jihoon dengan berpakaian seragam.
Di sana dia menatap jihoon dengan sendu dan perihatin.
Setelah puas memandang jihoon. Dia meletakan sebuah boneka hamster ke dalam pelukkan jihoon.
Dan menyampingkan helaian rambut jihoon.
Cantik. Selalu cantik.
Ruang rawat jihoon kembali sunyi.
Pak kwon kembali ke rumah sakit setelah mendapat apa yang di cari.
Berjalan cepat menuju ruang rawat jihoon. Perasaan takut menyelimuti hatinya.
Ceklek.
Pak kwon bernafas lega. Melihat jihoon tertidur. Ia melangkah mendekat dan menatap penuh curiga pada boneka yang sedang di peluk jihoon.
Ia yakin. Itu bukan dari wonwoo atau mingyu serta teman-teman yang lainnya.
Boneka itu di ambil dan di letakakan di atas meja nakas. Dia tidak sekejam itu membuang pemberian orang lain secara langsung. Dia ingin jihoon sendiri yang membuang atau memulangkan.
Sadis emang cara ini. Tapi seseorang tersebut harus tahu. Jika jihoon orang yang di cinta sudah memiliki.
"Jihoon sayang, ayo bangun. Kamu belum makan,"
Tak butuh berlama-lama menunggu. Jihoon membuka mata dan di sambut pak kwon dengan senyuman.
"Bapak baru pulang?"
"Ia,kenapa? Kangen?"
"Dari mana?" Jihoon mengabaikan kata keju pak kwon.
"Dari luar ada urusan penting,"