"Pak,hari minggu nanti aku gak bisa jalan sama bapak" ujar jihoon begitu sampai di parkiran sekolah.
"Lha kenapa bisa begitu? Tanya pak kwon cepat.
"Aku uda ada janji sama mingyu dan wonwoo, dan setiap hari minggu kami selalu ngumpul gitu, apakah aku bole pergi?
Pak kwon terdiam. Memikirkan jawaban yang baik. Agar jihoon tidak marah. "Hmmm.. bole-bole aja, toh hidup mu bukan tentang aku aja"
Jihoon menatap pak kwon. "Yakin pak?bapak gak marah?
Pak kwon mengangguk. "Ia,sayang ku,aku gak mau mengekang kamu,mengatur kamu ini itu, kan kamu memiliki pilihan sendiri, aku mendukung mu apapun yang menjadi kesukaan mu"
Jihoon tersenyum. Pak kwon cukup dewasa. "Makasih ya pak"
Pak kwon mengetuk-mengetuk bibirnya menggunakaj jemari telunjuknya memberi kode. Dia butuh ciuman bukan hanya ucapan terima kasih. 'Banyak maunya lu pak'
Jihoon memukul bahu pak kwon untuk membuang rasa malunya. Sampai sekarang jihoon masih saja malu jika di suruh mencium duluan.
"Sakit sayang,kok di pukul sih,aku kan minta cium bukan minta pukul"
"Mendekat.." cicit jihoon masih malu.
"Apa?? Aku gak dengar" ujar pak kwon pura-pura tidak mendengar.
"Is... "ujar jihoon kesal.
Tidak ingin membuat mood jihoon buruk. Pak kwon segera mendekat dan 'cup'
Jihoon mencium kilat. Dia tidak tahu cara melumat seperti yang biasa pak kwon lakukan.
"Sudah" ujar jihoon sambil mendorong tubuh pak kwon agar menjauh.
Pak kwon tidak bergerak. Matanya masih memandang wajah memerah jihoon. Kenapa sih pacaranya ini masih saja malu-malu kalo berciuman.
"Ih... jangan di liatin, aku malu" jihoon membuang wajahnya ke arah luar. Dengan cepat pak kwon menahan wajah jihoon agar tidak berpindah.
"Aku tidak salah kan? Jika memandangi wajah pacar ku?
Jihoon menggigit bibirnya. Pak kwon selalu bisa membuat jihoon mati kutu dengan jantung yang berdegup kencang.
"Ya tidak,tapi aku maluuu" ujar jihoon pelan di ujung kalimatnya.
"Hhahhahaha..,kenapa sih kamu selalu malu setiap kali kita berciuman?
"Ya kan, belum terbiasa"
"Hmmm.. berarti kita harus sering-sering melakukan hal itu dong,agar kamu terbiasa" ujar pak kwon asal.
'Cuuttt..,'
"Aduhh.. sakit sayang"
Dengan sadis jihoon mencubit perut pak kwon."Biarin,kadang bapak kalo ngomong suka seenaknya"
Jihoon melirik jam tangannya. "Mpusss.. betar lagi bel"ujarnya sedikit panik. Efek kelamaan di dalam mobil bersama pak kwon. Jihoon buru-buru membuka pintu mobil dan "ih....,kok terkunciiii, bukaaiin pak"
"Apa???.."
"Bukaaaiiin" ujar jihoon manja,semoga berhasil.
"Gakk..."
"Pak..,uda telat iniiii" ujarr jihoon tambah manja....
"Sini mendekat dulu"
Dengan patuh jihoon pun mendekat dan 'greppp..'
Pak kwon segera memeluk tubuh jihoon. "Aku perlu ini juga" ujar pak kwon di telinga jihoon di tambah dengan tiupan-tiupan kecil.Jihoon merontak di dalam pelukan pak kwon. "Geliii pak, lepassss.."
"Bentar sayang" ujar pak kwon dengan senyum tipis.