Brakkk
Pak kwon mengelus dada waktu jihoon membanting pintu mobil saat menutup.
"Hari ini kenapa lagi?"
Jihoon melipat tanganya. Enggan menjawab.
Pak kwon ikutan bungkam. Tak ingin juga menyalakan mesin mobil.
Jihoon mendengus kesal. Dasar gak peka. Gak tahu apa jihoon marah karna apa. Nyebelin banget.
"Aku gak akan jalan sebelum kamu menjelaskan"
"Aku marah"
"Kenapa?
"Bapak lihat ini" jihoon menunjukan leher bekas bercak merah di lehernya.
"Gak ada apa-apa"
"Ih...." jihoon mengeram marah.
"Aku lelah menutupinya sampai aku gak sempat sarapan,kenapa bapak menyebalkan sekali sihhhh"
"Coba aku lihat" wajah pak kwon mendekat.
"Gak kelihatan pun"
"Bapakkk.. aku uda lelah menutupinya. Tahu. Ya jelas lha sekarang gak kelihatan. Kan uda aku tutupiiii"
"Oh... hehhehehhe"
"Jalan..."
"Siap ibu bos..." pak kwon berpose hormat.
"Kamu masih marah?" Pak kwon melirik sekilas wajah jihoon yang masih terlihat masam.
"Gakk" balas jihoon cepat.
"Terus kenapa dari tadi diam?"
"Aku malas ngomong sama bapak"
Citttt...
"Kenapa berhenti? Kita kan belum nyampai"
"Aku gak mau jalan. Kamu masih marah"
"Bapakkkkk"
"Ia sayangggg"
"Jalan sekarang"
"Janji dulu gak marah lagi"
"Gak mau.."
"Ya sudah"
"Nanti aku bisa telat loh pakkkk"
"Makanya janji dulu"
"Ia. Ia. Aku gak marah lagi. Uda. Puas"
"Nah. Gitu dong" pak kwon kembali menjalankan mobilnya.
"Is.. menyebalkan" umpat jihoon pelan.
"Aku dengar loh sayang, nanti bibir mu aku gigit juga biar jangan kebiasaan mengumpat"
Wekkkk
Jihoon menjulurkan lidahnya.
"Lidahnya juga bole tuh di gigit"
"Jangan harap bisa,gak segampang itu"
"Bisa, mau bukti?"
"Gak usa.."
"Hhehehe.."
Obrolan yang tak penting sebagai pengisi suasana di dalam mobil.
Suasana sekolah masih sepi. Seperti biasa jihoon selalu pergi lebih awal. Tau kan penyebabnya apa.
Jihoon berjalan menuju kelasnya yang berada di lantai tiga. Ingin rasanya dia mengutuk siapapun yang mengusulkan jika ruangan kelas tiga berada di lantai tiga. Dasar kurang garam.
Jihoon mengambil tissue dari dalam tas. Sebelum menaruh tas di dalam laci. Dia selalu mengelap terlebih dahulu seluruh meja belajarnya. Sangking baiknya kursi dan meja milik jun pun dia bersihkan. Jangan kasih tahu sama si jun. Entar jun bisa kesenangan. Ini di lakukan jihoon karna dia risih melihat hal yang kotor.