Keesok harinya jihoon tidak masuk sekolah di karenakan tubuhnya masih keadaan lemah, mama lee sebelum berangkat kerja mampir sebentar ke kamar anaknya yang masih tertidur damai.
"mama kerja dulu ya sayang, cup" kata mama lee sebelum beranjak.
Keadaan kelas sedang damai anak kelas 12 lagi mengerjakan tugas yang di berikan pak kwon setelah tadi di beri sedikit penjelasan cara-cara mengerjakannya, saat ini pak kwon terlihat melamun pikirannya tertuju pada lee jihoon salah satu muridnya. "Kenapa dia tidak masuk ya, apa dia masih takut, aku heran kenapa dia bisa seperti itu kemarin?" Begitu kira-kira Isi pikiran pak kwon namun lamunan itu buyar saat murid bernama mingyu permisi ke toilet.
Siang menjelang sore telah tiba,kini pak kwon anak si pemilik sekolah di mana dia mengajar pulang namun sebelum kembali ke rumah pak kwon mampir terlebih dahulu sebentar ke toko buah dan bunga. Sesampai di sana pak kwon langsung memilih bunga dan buah yang masih seger selesai dengan bunga dan buah pak kwon pergi menuju rumah lee jihoon.
Tiba di sana, ia di sambut oleh mbak yang berkerja di rumah lee.
" selamat sore mbak," sapa pak kwon ramah di sertai senyum Gantengnya."Oh..sore juga pak,silakan masuk" kata si mbak membalas sapaan.
Pak kwon melangkah masuk menuju kamar jihoon setelah di beri izin.
'klek'
pintu kamar jihoon terbuka secara perlahan pak kwon segera masuk lalu meletakan bunga dan buah di atas meja samping tempat tidur jihoon.
"meskipun sakit kamu tetap kelihatan manis, dan bibir ini," jari pak kwon dengan lancang menyentuh bibir indah jihoon. "tetap menggoda mengundang aku untuk.
cup...
"manisss...." perlakukan lancang pak kwon tak membuat jihoon terganggu sama sekali.Sebelum pulang pak kwon menitip kecupan singkat di kening jihoon.
"cepat sembuh agar aku bisa melihat mu di kelas,"Pak kwon hanya sebentar di kamar jihoon takut kelepasan, pesona lee jihoon susah untuk di tolak ataupun di bantah.
" mbak, saya pamit mau pulang," kata pak kwon berpamitan saat bertemu dengan simbak di taman depan.
"Dan terima kasih juga sudah memberi saya waktu untuk melihat jihoon murid saya," pak kwon tersenyum tulus.
"Ia, pak sama-sama," balas si mbak sambil tersenyum juga.
Setelah mobil pak kwon sudah menjauh si mbak kembali ke dalam menyiapkan makan malam untuk keluarga kecil lee, karna jam sudah menunjukan angka lima lewat sore dan sekaligus membangunkan jihoon.
jihoon terbangun dari tidurnya sebelum di bangunkan, dirinya seketika bingung saat melihat sebuket bunga dan sekeranjang kecil berisikan buah di atas meja, kakinya perlahan turun di saat pintu kamar terbuka.
"Eeh.. adik jihoon sudah bangun," ujar si mbak sambil berjalan mendekat.
Jihoon tersenyum. "sudah mbak, oh ia, mbak tahu ini punya siapa?" Jemari jihoon menunjukan buah dan bunga tersebut.
"Oh... itu dari pak kwon, tadi dia ke sini sebentar," jawab si mbak mendudukan diri di samping jihoon,
" jam berapa mbak?"
"Jam Lima lewat,"
"Aku mandi dulu ya mbak" jihoon turun meninggalkan si mbak.
Setelah jihoon masuk ke kamar mandi si mbak merapikan tempat tidur jihoon lalu turun ke bawak untuk mandi juga.
Malam telah tiba saat ini jihoon sedang berkutat di meja belajarnya yang berada di dalam kamar,sebenarnya dia tidak benar-benar fokus pada buku yang saat ini di pegang pikiranya tertuju pada kelakuan ajaib pak kwon, aneh aja menurutnya,sebelumnya mereka tidak dekat, toh jika pak kwon ada kelas jihoon selalu anteng tidak ribut ataupun mencari perhatian dan semacamnya,tapi kenapa sikap pak kwon tak seperti biasanya, lama-lama memikirkan itu membuat jihoon pusing sendiri lalu dia memutuskan untuk tidak memikirkan hal itu kembali.
Saat jihoon hendak menarik selimut ponselnya bergetar sebuah pesan masuk.
"Selamat malam, maaf kalo mengganggu waktu mu, biar jangan jadi salah paham dan membuat kamu bertanya-tanya, ini pak kwon hanya mau bilang, buah dan bunga itu sebagai bentuk terima kasih dan permintaan maaf,terima kasih karna kamu sudah bantuin bapak waktu itu dan maaf karna sudah bikin kamu sakit♡"