17

1.5K 143 6
                                    

"Kita makan di mana? Mereka keluar dari kamar. Pak kwon berencana akan makan di luar sebab selama pacaran mereka belum perna makan di luar meski tadi jihoon sedikit tidak menerima pendapat pak kwon karna dia takut sewaktu-waktu teman-teman di kelasnya mengetahui.

"Terserah bapak aja aku ngikut" balas jihoon pasrah. Dia sedang memakai sepatu.  Pak kwon memutar-mutar kuncinya. Berpikir sejenak. "Hmm.. kalo ke tempat waktu itu aku ketemu kalian gimana?. Jihoon berhenti sejenak. Mengingat tempat yang di maksud pak kwon. "Ok."




"Silakan duduk tuan putrii" pak kwon menarik kursi untuk jihoon duduki. "Apaan sih pak,malu tahu lihatin orang" pak kwon tersenyum "kamu kan pacar aku jadi tidak ada salahnya kan" pak kwon pergi tanpa menunggu jawaban jihoon. Jihoon pasrah saja dia tidak begitu bisa untuk membantah omongan pak kwon. Karismanya terlalu kuat.

"Nah... makan yang banyak ya sayang,badan mu terlihat kurus loh" pak kwon menyodorkan sepiring nasi dan lain-lainnya. "Terima kasih pak" jihoon mengambil sendok dan menyuapkan nasi ke dalam mulutnya. "Gimana enak" pak kwon menatap teduh jihoon.  Jihoon mengangguk menjawab. Di mulutnya masih ada makanan. "Besok-besok kita ke sini lagi" pak kwon mulai mengambil sendok dan  menyuapkan nasi  pada mulutnya sendiri.

Sesekali pak kwon menyuapkan makanan ke mulut jihoon.  Begitu juga sebaliknya yang di lakukan jihoon. Mereka memberi senyum satu sama lain.

Tak terasa waktu sudah sore.
Waktu yang pas untuk jalan-jalan melihat senja. Mereka telah tiba di sebuah lapangan luas. Di sana sudah ada anak-anak bermain dan Orangtua yang mengawasi anak-anaknya serta orang-orang yang sedang memadu kasih seperti pak kwon dan jihoon sekarang lakukan.

Mereka berjalan bergandengan di hiasi kata-kata keju dari pak kwon membuat jihoon tertawa lepas. "Hahaha...sudah pak,perut ku sakit ketawa terus.." jihoon memegang perutnya. Pak kwon tersenyum melihat orang yang cintainya tersenyum.

Jihoon mendadak berhenti. Dia seperti melihat mingyu dan wonwoo di sana. "Kenapa berhenti sih? Protes pak kwon yang berada di belakang jihoon. Jihoon tidak membalas. Dia pokus pada dua manusia yang sedang berjalan. "Itu mingyu dan wonwoo kan? Katanya pelan. Jihoon sulit untuk bergerak. "Kamu kenapa sih sayang? Pak kwon bingung sendiri. Jihoon masih pokus pada apa yang sedang dia lihat hingga  mingyu dan wonwoo menoleh ke arahnya. Dengan cepat jihoon berbalik memeluk tubuh pak kwon dan bersembunyi di balik jacket pak kwon. "kamu kenapa sih sayang" pak kwon tambah bingung. Jihoon tidak membalas. Gimana mau membalas. Bernafas aja dia sukit sekarang. "Kalo mingyu dan wonwoo ke mari gimana? Atau kalo mereka tahu aku pacaran sama pak kwon gimana?  Pikiran buruk sedang berkecamuk di otaknya.  Pak kwon yang tidak mendapat balasan dari jihoon memilih mencari objek penyebab jihoonnya berkelakuan aneh. Hingga Pandangannya bertemu dengan mingyu dan wonwoo yang sedang bergandengan... yang tidak terlalu jauh dari mereka  'yup.. mingyu menggandeng tangan wonwoo.. pak kwon melihat itu dan untung saja pak kwon memakai kacamata dan topi sehingga mingyu dan wonwoo tidak mengenali.

"Karna itu? Pak kwon berujar pelan. Jihoon masih setia memeluk tubuh pak kwon. Pak kwon sih senang-senang aja. "Pak.. apakah mereka sudah pergi?" Tanya jihoon pelan. Lama-lama dia juga capek. "Siapa?" Tanya pak kwon pura-pura tidak tahu. "Mingyu dan wonwoo" balas  jihoon pelan. "Emang mereka ada di sini?" Tanya pak kwon lagi. Padahal mingyu dan wonwoo sudah pergi.  "Aku tadi lihat mereka" pak kwon sengaja bertanya-tanya agar dia di peluk jihoon terus. "Bentar ya aku lihat-lihat dulu" pak kwon menyelusuri orang-orang yang bisa dia  minta tolongkan untuk mengambil pict mereka dalam keadaan begini. Uh.. manisnyaaa..

Pak kwon melambaikan tangan ke arah anak cowok yang sedang melihat ke arahnya. Pak kwon Berpose meminta dirinya untuk di potret. Dan anak cowok tersebut mengangguk lalu mendekat tanpa suara. "Ji,sepertinya mingyu dan wonwoo tahu kita ada di sini?kata pak kwon berbohong agar pikiran jihoon kacau sehingga jihoon tidak sadar apa yang sedang pak kwon lalukan. Jihoon semakin kuat memeluk pak kwon. Pak kwon tertawa pelan.  Tak terasa pengambilan poto sudah selesai di lalukan pak kwon tersenyum senang melihat hasilnya. Dia berujar terima kasih tanpa suara pada anak cowok tersebut. Setelah puas melihat-lihat pak berujar "mereka sudah pergi." Jihoon melepas pelukkannya. 'Huuff' jihoon menghela nafas lega...

"Kita pulang aja ya" bujuk jihoon dengan wajah memelas. Mereka belum berbuat apa-apa di sini.  Dengan santainya jihoon minta pulang? Yang benar saja. "Kita belum melihat senja loh,duduk di sini yukk." Jihoon bersekuku berdiri padahal pak kwon sudah memilih duduk 'huhhhh...' Terpaksa pak kwon mengangguk karna melihat raut wajah kasihan jihoon.

"Di dalam mobil. Mereka berdiam diri beberapa menit. Hingga pak kwon bersuara "kamu nyesal gak sih,pacaran sama aku? Ujar pak kown serius. Pandangannya lurus ke depan. Jihoon menoleh. Mendadak perasaanya tidak enak. Di lihatnya raut wajah pak kwon yang sudah mengeras. Kalo sudah begini jihoon harus berhati-hati dalam berucap. "Aku tidak menyesal pacaran sama bapak" ujarnya mantap sekali hembusan. "Tapi kamu merasa tersiksa ketika kita jalan keluar" jihoon menatap pak kwon dalam-dalam. Dia tidak ingin menyesal lagi. "Itu menjadi resiko ku yang sudah berani pacari guruku sendiri". Entah keberanian dari mana jihoon nekat mengecup bibir pak kwon tanpa perintah. "Ini bukti kecil, kalo bapak meminta lebih aku akan lakukan".

Jihoon bucin wooiiii....

Pak kwon menekan tengkuk jihoon. Memperdalam ciumannya. Pak kwon melumat bibir jihoon tanpa ampun. Jihoon sudah kehabisan nafas hanya pasrah di dalam kungkungan pak kwon. "Terima kasih atas pernyataan mu" pak kwon mengeluarkan sesuatu dari saku celananya. "Ini, sebagai bentuk keseriusan ku pada mu"  kalung kristal berbandul cincin sebagai mainannya Serta sebuah cincin seperti cincin pertunangan sudah berada dalam tangan pak kwon. "aku akan pakaikan ini ke leher mu demikian  juga kamu akan pakaikan ini di jari manisku"  jihoon berhenti bernafas. Dia bingun ingin berekspresi seperti apa selain kayak orang bodoh. Pak kwon mengenakan kalung tersebut di leher putih jihoon. "Pak.. bukan kah ini terlalu cepat? Ujar jihoon pelan. Jemarinya mengelus mainan kalung tersebut. Pak kwon menyerahkan sebuah cincin ke tangan jihoon. Menyuruh jihoon memasukkan ke jari manisnya. Dengan gugup jihoon mendorong cincin itu masuk ke dalam jari pak kwon. Pak kwon tersenyum.

"Ini tidak terlalu cepat. Karna sedari dulu aku sudah yakin pada mu"

"Tap--...

"Percaya lha pada ku hidup mu akan aman bersama ku" pak kwon mengecup kening jihoon .









-huaaaaa......-
Ada rasa takut tersendiri di benak ini. Ketika tidak mampu menyelesaikan cerita ini. -aku ngebut- maaf kalo ceritanya makin garing dan gak nyambung... '

Cinta Rahasia [Soonhoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang