Di sebuah kamar bernuansa putih tampak dua manusia yang masih betah memejamkan matanya. Saling berpelukan satu sama lain di dalam satu selimut seperti ingin Menyalurkan kehangatan karna suhu di pagi ini.
Tok tok tok
"Tuan hoshi"
Panggil seseorang dari luar kamar.
Tidak ada balasan dari dalam. Karna sang empunya kamar masih tertidur damai. Orang yang mengetuk tadi pun pergi.Lima menit kemudian...
Tok tok tok.
"Tuan hoshi"
Panggilnya ulang. Masih tetap tidak ada jawaban. Dia kembali turun ke bawah untuk melanjutkan kegiatan seperti biasanya.Sinar mentari setengah meninggi. Salah satu Manusia yang berada di dalam kamar itu terbangun dari tidur lelapnya. Di liriknya sosok di sampingnya yang masih tertidur damai itu dan dia tersenyum tipis. Berasa seperti sepasang suami istri jika sudah begini. Pikirnya.
Satu menit sudah berlalu. Dia masih betah memandangi wajah itu. Tidak ada kata bosan untuk memandangnya Meskipun hampir setiap hari dia melihat wajah itu.
'Cup'
Ciuman selamat pagi. Ciuman yang berbeda seperti biasanya. Di mana ciuman sepihak.Tok tok tok
"Tuan hoshi"
Panggil seseorang dari luar. Pak kwon menoleh ke arah pintu "ia, saya sudah bangun" balasnya setengah berteriak.Sosok yang masih tertidur itu bergerak mencari posisi nyaman. Pak kwon tertawa kecil. Tidak kah jihoon tahu jika ini sudah siang.
"Sayang bangun lha... kamu seperti anak bayi jika begini" bisik pak kwon. Jihoon semakin mengeratkan pelukkannya pada tubuh pak kwon. "Astagaa..." ujar pak kwon setengah gemas.
"Heiii.."
Pak kwon menarik hidung mungil jihoon. "Bangun lhaa..""Bentar ma,jihoon masih ngantuk" ujar jihoon setengah sadar.
Pak kwon mengerenyitkan dahinya bingung. Dia bertanya. "apakah jihoonnya sedang mengigau atau memang sudah terbiasa seperti ini?"
Pak kwon kembali mengecup bibir tipis jihoon. "Sayang .... ayooo lhaa bangun ini sudah siang"
Ugh...
Merasa terganggu karna sebuah kecupan Jihoon akhirnya membuka matanya. Pemandangan pertama yang dia lihat adalah wajah pak kwon
"selamat pagiii" ujar pak kwon sambil tersenyum."Pagii kembali,ini jam berapa pak?" Balas jihoon setelah sepenuhnya sudah sadar. Dia menatap seisi kamar. Tampak rapi.
"Pak kwon melirik jam dinding yang berada di atas pintu. "jam sebelas,kamu tidur terlalu lama sayang" . Pak kwon mengeratkan pelukkannya.
Jihoon tersenyum tipis "maaf" ujar nya pelan.
"Kenapa minta maaf?" Tanya pak kwon heran.
"Ya.. karna bangung kesiangan" cicit jihoon pelan.
"Hahhaha.. ya wajar lha sayang jika kamu bangun kesiangan. Kamu aja pergi tidur sudah larut malam" kata pak kwon memberi pengertian. "Ya sudah kamu mau makan apa?" Sambung pak kwon lagi. "yang bikin kenyang," jawab jihoon masih posisi tiduran. Pak kwon menyibakkan selimut dan beranjak keluar meninggalkan jihoon dengan perasaan kagum akan kamar yang dia tempati.
Masih ada waktu untuk bersantai-santai sebelum mereka bersiap-siap untuk pergi. Saat ini jihoon tengah berada di dalam kamar sedang duduk di atas karpet berbulu seorang diri. Masing-masing mereka telah selesai mengisi perut yang kosong.
"Sayang., kamu mau pakai ini gak?" Pak kwon datang memasuki kamar jihoon dan menunjukan sebuah kutek berukuran kecil. Jihoon menoleh "itu apa?" Tanyanya. Pak kwon mendekat dan duduk di samping jihoon "ini kutek,kamu mau gak?" Pak kwon menyodorkan ke arah jihoon. Jihoon menerima dan melihat-lihat "gak ahk,aku kan masih anak sekolah,dan di sekolah gak bole pakai ini pak?" Jihoon meletakan kutek itu di atas lantai. "Untuk malam ini aja sayang,agar kuku mu terlihat indah" pak kwon tidak berhenti untuk membujuk. "Gak ahk pak,malas juga mau makainya" jihoon tidak menyerah untuk bertahan pada keinginannya. Pak kwon menarik jemari jihoon "ehe.. pak.. mau ngapain?" Ujar jihoon terkejut saat jemarinya di tarik. "Mau aku pakai kan ini lha" ujar pak kwon sudah membuka tutup botol kutek itu. "Ih.. gak usa pak,aku suka kok melihat kuku ku natural" tolak jihoon halus. "Aku uda beliin loh sayang,masa gak di pakai sihh" ujar pak kwon memelas. "Kan bisa di kasih ke mama aku atau ke orang lain, lagian bapak sih gak mau tanya-tanya dulu ke akunya" balas jihoon tak mau kalah. "Hah" pak kwon berakhir menyerah.