Hari ini jihoon sudah masuk sekolah setelah kejadian yang menakutkan bagi dirinya di hari yang lalu,saat ini ia berjalan santai menuju ruang kelas, begitu sampai di sana dia memandang heran pada teman-temanya yang sedang sibuk membuat sebuah lingkaran di beberapa meja, lalu ia bertanya sama seorang yang lagi fokus pada ponsel "ming,kok tumben kumpul-kumpul,ada tugas ya?" Mingyu menggeleng sebelum menatap jihoon "nanti ada ulangan mate-matikan dan mereka sedang membuat contekan sebab semalam waktu pak kwon umumkan dia memberi sedikit bocoran soal-soal... hmmm aku sih gak percaya sama pak kwon itu, kamu tahu kan dia,susah di tebakk," tekan mingyu di ahkir kalimatnya.
Jihoon pergi ke meja belajarnya duduk sambil bengong isi kepalanya kosong, dia tidak terlalu pintar urusan mate-matika, tapi dia bingung mau belajar di mulai dari mana, biasanya dia sebelum ujian juga membuat sedikit contekan, yaaa.. walaupun berahkir dia tak bisa membuka karna takut akan tatapan tajam pak kwon.
Bel berbunyi membuat semua siswa kembali ke bangku masing-masing tak lama muncul lha sosok yang di segani, tanpa basa basi pak kwon memberi kertas lembaran soal sambil berkata "kalo nilai kalian tidak memenuhi standart kalian akan saya suruh untuk masuk ke semua kelas yang berada di sini sambil berucap"nilai ujian saya tidak memenuhi standart", ancam pak kwon tanpa ampun membuat para siswa saling tatap.
"Gila...," pikir mereka."Lima menit lagi," pak kwon memberi peringatan membuat semua siswa gelisah termasuk jihoon sendiri sungguh satupun tidak ada yang di jawab jihoon,astagaaa... ingin rasanya dia tidak masuk sekolah saja.
"Ok... dalam hitungan ke 3 semua harus sudah di sini tanpa terkecuali,"
Bel pergantian les berbunyi sebelum pak kwon keluar kelas dia berucap. "yang bernama lee jihoon tolong saat waktu istirahat nanti datang ke ruangan saya," jihoon di buat kaget setengah mati, "aduhh kenapa lagi sih" katanya dalam hati.
Saat ini jihoon duduk di hadapan pak kwon danberusaha tetap tenang, pak kwon berucap "coba kamu cari kertas jawaban ujian kamu tadi," dengan gugup jihoon mencari namanya, setelah ketemu di serahkan pada pak kwon, "ini pak, matii aku" sambung jihoon dalam hati. pak kwon tersenyum dia sudah menduga, "kamu bawak ini pulang dan perbaiki dan jawabanya harus benar semua, kalo kamu rasa ada yang perlu di tanyakan, kamu bole datang ke rumah saya," ujar pak kwon sebelum menyuruh jihoon keluar.
Entah karna apa pak kwon seperti mencari gara-gara terhadap jihoon,jihoon merasa aneh saja pada guru mate-matikannya itu,tapi gimana pun jihoon tidak bisa membantah.
"aiiiisss... ," jihoon mengeluh, sepulang sekolah dia sudah sibuk dan mencoba mencari cara agar soalnya ujiannya terselesaikan tapi satupun belum menemukan jawaban lalu dengan terpaksa ia segara menghubungi pak kwon.
Duduk berdua di ruangan kerja pak kwon, tempat yang nyaman penuh dengan buku-buku membuat jihoon betah berlama-lama, pak kwon sibuk menjelaskan apa saja yang tidak di mengerti oleh jihoon tapi setiap pak kwon menjelaskan tatapan jihoon tertuju pada bibir pak kwon yang bergerak-gerak membuat dia tanpa sadar tertawa pelan. "kamu kenapa ketawa, ada yang lucu di wajah saya?" Suara itu membuat jihoon kikuk. " hehhe.. gak ada pak," jawab jihoon pelan, "kamu sudah mengertikan kan? Sekarang kamu kerja kan, saya mau ke belakang dulu,"
jihoon menatap kepergian pak kwon. "dia memang selalu galak," jihoon berusaha mengerjakan tapi tetap saja dia belum mengerti karna tadi sibuk memperhatikan bibir pak kwon.
' huaaaammm'... hmmm .. biasanya jam segini aku tidur siang, tidur sebentar tak apa lha, semoga saja pak kwon itu lama," ucap jihoon pelan lalu meletakan kepalanya di atas meja dan mulai memejamkan mata menyelami alam mimpi yang indah.
Begitu masuk pak kwon langsung di suguhkan pemandangan yang indah. "astaga..,dia selalu indah, " pak kwon mendekati wajah jihoon lalu 'cuuppp...' bibir basah itu menyentuh bibir jihoon yang lembut.
"Ini hanya alasan aku saja, agar kamu selalu dekat dengan ku, semoga kamu tidak menyadari ini".
😂😂😂..