46

1K 103 4
                                    

"Sudah sore, bapak gak pulang? Jihoon melirik sebentar ke arah pak kwon.

"Gak. Mau di sini aja. Ada pacar"

"Dari tadi bapak ngomong-nya ngelantur mulu, pas ke sini kepala bapak kebentur apa? Batu? Tembok? Kasihan sekali mereka. Kepala bapak kan keras. Pasti mereka kesakitan"

"Sekarang kamu kok banyak ngomong?"

"Perasaan bapak kali. Aku merasa B aja tuh"

Pak kwon melirik jam di pergelangan tangan. Ternyata emang bener. Sudah sore. Pantas si nyonya kecil berujar sinis.

"Ok. Aku pulang. Kalo kangen tahan sendiri. Jangan bagi ke aku"

Pak kwon bangkit. Di susul jihoon.

"Gak mungkin kangen. Baru ketemu"

"Bibir manis mu. Emang bilang begitu. Tapi hati kecil mu. Uda meronta-ronta. Minta aku tetap di sini"

Puk

Jihoon malu. Emang mulut pak kwon terkadang suka bener.

"Tuh kan. Kamu malu. Pakai nendang aku segala lagi"

"Sana pergi," jihoon dorong tubuh pak kwon pelan.

"Ia aku bakalan pergi. Beri kiss dong"

Jihoon gigit bibir-nya menahan senyum. Pak kwon. Kenapa gamblang sekali kalo ngomong.

"Gak mau," jihoon menutup mulut-nya dengan tangan.

"Gak mau pulang kalo gitu" pak kwon memilih tetap berdiri di ambang pintu.

"Banyak mau-nya" selesai jihoon berujar demikian. Kaki-nya mendekat.

Cup.

Sedikit berjinjit. Bilang ke pak kwon kalo punya tubuh itu yang B aja bisa? Kasihan jihoon. Kalo mau cium harus jinjit dulu.

Dan

Dia Gak bisa curi kecupan.

Pak kwon menahan tubuh jihoon yang hendak mengendur.

Baru bentar uda main lepas aja.

Ugh.

Kalo belum keluar desahan. Itu bukan ciuman  nama-nya. Tapi kecupan.

Jihoon sudah biasa kan? Jadi nikmati saja.

Ciuman terlepas. Pak kwon sungguh gak tega bikin jihoon sesak nafas. Meski dia belum puas sih. Tapi harus memikirkan jihoon-nya juga kan. Tidak bole egois. Entar putus lagi.

"Tuh kan. Gak perna nyatai kalo soal beginian"  bibir sedikit maju. Belum terlihat bengkak hanya saja merah dan basah.

"Abis-nya manis. Gimana dong. Bibir mu bikin aku candu"
Ibu jari mengelus bibir jihoon. Di usap pelan dan penuh kasih sayang.

"Keju. Uda bapak pulang sana"

"Jahat-nya. Aku di usir nih?"

Kenapa jadi pak kwon yang ngambek?

"Bukan gitu.karna  sudah sore bapak harus pulang. Aku juga mau mandi, makan dan tidur, bapak juga kan?"

"Ok. Aku pulang. Antar sampai mobil"

"Kenapa bapak jadi manja begini?

"Gak tahu"
Pak kwon angkat bahu.

"Ya  uda ayo" tangan pak kwon di tarik sadis sama jihoon. Jihoon gemas. Jarang sekali pak kwon bertingkah seperti ini. Biasan-nya dewasa kan?

Begitu sampai di mobil. Pak kwon diam. Enggan masuk.

"Apa lagi?" Tanya jihoon dengan sabar. Kenapa pak kwon kekanakan sih?

Cinta Rahasia [Soonhoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang