"Pak..,bisa gak kalo mulai besok dan seterusnya kita gak usa pergi dan pulang bareng?" Tanya jihoon begitu dia masuk ke dalam mobil milik pak kwon.
"Loh,kenapa begitu?"
"Aku takut aja kalo jisoo semakin curiga sama hubungan kita mengingat kejadian kemarin,"
Pak menimang sejenak. Ada baiknya. Tapi ada kurangnya juga. Gak bisa memadu kasih dong tiap pagi.
"Ya. Uda. Senyaman mu aja," putus pak kwon akhirnya.
Jihoon tersenyum senang, "makasih ya pak," cupp
Ini nih yang membuat pak kwon berat akan keputusan jihoon. Di mana dia gak bakalan dapat kecupan selamat pagi dong :D
"Ia. Sama-sama, terus besok kamu berangkat naik apa ke sekolah?"
"Di antar mama atau naik bus,"
Pak kwon mengangguk dan mulai menghidupkan mesin mobilnya dan menjalankan menuju ke sekolah.
Sesampainya di area sekolah Jihoon tersentak kaget saat dari jauh matanya melihat di dekat area parkiran ada jisoo sedang berdiri.
"Pak,itu jisoo bukan?"
Pak kwon menghentikan mobilnya. "Ia ngapain ya dia situ?"
Jihoon angkat bahu. Dia juga tidak tahu.
"Terus gimana?aku gak mungkin turun kan?entar ketahuan lagi," jihoon mulai cemas.
"Kamu tenang ya, ini bisa kita lewati," pak kwon menenangkan jihoon.
Jihoon menurut.
"Sekarang kamu pindah tempat ya, bisa kan sayang?"
Jihoon mengangguk dan melaksanan perintah pak kwon. Setelah jihoon duduk di belakang kemudi Pak kwon melanjutkan perjalananya menuju parkiran. Sampai di sana dia bisa melihat jisoo yang memberi senyum kepadanya.
"Sayang, aku tinggalkan kunci mobil ku di dalam,aku turun duluan mau mengajak jisoo menjauh dari sini agar kamu bisa keluar, kamu bisa mengunci mobil kan nanti?"
"Bisa pak,"
" ya uda aku keluar ya," pak kwon mengambil perlengkapan ngajarnya sebelum keluar.
"Pak..," panggil jihoon mencegah pak kwon menutup pintu.
"Ya sayang ada apa?" Pak kwon urung menutup pintu.
"Mendekat," pinta jihoon.
Pak kwon masuk kembali ke dalam tanpa bertanya lebih lanjut.
Cupppp...
"Terima kasih dan selamat pagi,"
Pak kwon tersenyum senang. " selamat pagi kembali," balas pak kwon. Jihoon ikut tersenyum.
Pak kwon berjalan berusaha menghiraukan keberadaan jisoo. Jisoo yang melihat itu menghampiri pak kwon dengan manja. "Pak..," panggilnya dengan genit mengikuti pak kwon dari belakang.
Pak kwon tidak menjawab. Terlalu malas untuk meladeni ocehan Jisoo. Jisoo berdecak kesal karna pak kwon menghiraukannya lalu dia menghadang jalan pak kwon.
"Apa jisoo?" Ucap pak kwon tegas.
"Bapak jangan marah-marah masih pagi. Nanti gantengnya luntur,"
"Kalo tidak ada yang penting tolong tinggali saya, bisa jisoo," pak kwon mulai jengah melihat tingkah jisoo yang semakin hari semakin terang-terangan menunjukan ketertarikan pada dirinya. Dan ini tidak bole di anggap spele.
"Pak kwon jangan kasar dong," jisoo menampilkan wajah kasihan.
"Jisoo, kamu tuli?"
Jisoo menggeleng cepat.