awal

10.1K 438 18
                                    

Lee jihoon bertubuh mungil, berparas manis saat ini sedang menunggu jemputan di depan taman sekolahnya.

Matahari perlahan meredup menyembunyikan sinar panasnya karna waktunya untuk dia beristirahat,

Lee jihoon yang sekarang duduk di bangku kelas 12 tak sesuai dengan tubuh mugilnya.

"Mama kemana sih, kok lama banget" ujarnya cemberut sambil memandang datar ponsel di tangannya, hari ini jihoon terlambat pulang karna ada tugas dengan guru mate-matikanya.

"ini semua karna guru gila itu aku jadi pulang telat" guman jihoon kesal saat mengingat kenapa dia bisa pulang lama.

Saat tadi pelajaran mate-matika jihoon ketahuan tidak mendengarkan penjelasan pak guru kwon sehingga pak kwon marah,pak kwon bukan lha tipe orang yang gampang untuk tersenyum dan memaafkan jika itu berhubungan dengan pelajaran.

jihoon bernyanyi kecil untuk membuang rasa bosannya,kaki kecil itu bergoyang-goyang menyamakan irama lagu yang dinyanyikan sampai suara klekson mobil menghentikannya, jihoon memandang bingung terhadap mobil yang tak jauh dari tempat dia duduk, dia tidak mengenalinya, sampai kaca mobil itu terbuka barulha  jihoon tahu dan langsung membuang muka.

"Aku benci dengan dia" ucap jihoon dalam hati mengingat dirinya saat bersama pak kwon di ruangannya.

tadi itu jihoon di suruh pak kwon datang ke ruangannya sehabis pulang sekolah karna ketahuan melamun padahal pandangannya menatap ke depan, nah saat jihoon masuk dia di suruh menggoreksi tugas-tugas sedangkan pak kwon hanya duduk sambil menatap jihoon dengan santai, saat pandangan jihoon menatap pak kwon,pak kwon berucap dengan cuek.

"saya memang ganteng,tapi gak usa di tatap begitu juga,"

di dalam hati pak kwon tersenyum senang sedangkan jihoon menahan amarah.

"Kamu ngapain masih di sini,bukannya pulang," kata pak kwon masih di dalam mobilnya. Dengan males-malesan jihoon menjawab. "lagi nunggu mama jemput pak,"

"Oh.. "jawab pak kwon singkat, hening beberapa saat, pak kwon masih setia menunggu mamanya jihoon datang.

"Bapak ngapain masih disini coba,"kata jihoon lagi saat pak kwon tidak beranjak juga.

"ya nungguin mama kamu lah,"

"Mama aku ngapain di tungguin, itu kan mama aku,bukan mamanya bapak,ngapain nungguin mamanya orang sih," jawab jihoon mulai kesal.

"Kalo aku melamar kamu sehabis lulus sekolah  maka mama kamu bakalan jadi mama aku juga, dan aku harus pastiin juga calon istri ku sampai rumah dengan selamat," goda pak kwon.

Jihoon bangkit dari duduknya dan mendatangi mobil pak kwon  dengan muka kesal.
"Bapak jangan ngomong yang aneh-aneh dong,dan jangan mimpi jugaaaa..." teriak jihoon di telinga pak kwon.

"Aduhh.... suara kamu bikin telinga ku sakit, kamu harus ku hukum," pak kwon turun dari mobilnya dan jihoon dengan cepat pergi menjauh dari mobil pak kwon dengan berlari sambil tersenyum senang,rasa canggungnya perlahan hilang entah kenapa.

Jihoon berlari sebisanya mengindari kejaran pak kwon sampai tanpa sadar dia masuk ke salah satu ruangan yang tak perna di pakai lalu menutup pintu dengan cepat.

" huuuhh... ,capek juga lari-lari" jihoon menetralkan laju jantungnya yang berdetak kencang.

pak kwon tidak bener-bener mengejar jihoon, tadi itu hanya sebuah candaan saja.

kini pak kwon kembali duduk di dalam mobilnya sambil menunggu jihoon kembali dari tempat persembunyiannya.

Jihoon bingung kenapa pak kwon tak menyusulnya, perasaan jihoon mulai tak enak, rasanya seperti ada yang memperhatikanya di dalam ruangan ini, dengan sedikit gemetaran jihoon perlahan membuka pintu itu dan bersyukur pintu itu bisa di buka tapi pandangan jihoon mendadak tak enak karna melihat sekilas sesuatu,jihoon buru-buru kembali menutup pintu itu, keringat dingin mulai muncul di kening dan lehernya,

Hambir 30 menit sudah jihoon tak keluar membuat pak kwon khawatir takut terjadi yang berbahaya kepada salah satu muridnya,kini pak kwon turun dari mobil menyusul jihoon ke dalam, di dalam pak kwon memanggil nama jihoon.

"  jihoonnn.. "teriak pak kwon. Tidak ada balasan. Hingga pak kwon kembali berteriak dengan kencang.

"jihoonnnn....."

Jihoon yang mendengar suara teriakan pak kwon membuka suara juga meskipun gemetaran karna masih takut.

" aku di sini pakkkkk..." teriak jihoon sambil memeluk tubuhnya dan airmata sudah membasahi pipinya, dia bodoh melupakan satu hal jika di sini tidak baik di jam segini.

"jihoon kamu di mana " suara pak kwon terdengar dekat  dari ruangan di mana jihoon berada.
" aku di sini pak" jawab jihoon pelan.

Perlahan pak kwon membuka pintu dan mata cipit itu memandang jihoon yang sedang berjongkok, bajunya sudah basah oleh keringat dan pipinya sudah penuh airmata serta badannya bergetar.

Pak kwon menghampiri membantu jihoon berdiri.
"kamu kenapa?" Tanya pak kwon khawatir, jihoon tak menjawab dia memeluk tubuh pak kwon erat.
" pak.. tolong antarkan aku pulang," kata jihoon sendu dan pak kwon memberi elusan lembut dipunggu jihoon memberi ketenangan.
" ia, tapi kamu kenapa"? jihoon menggeleng sebagai jawaban sehingga pak kwon menghela nafas pasrah.

Saat pak kwon ingin melepaskan pelukkan, jihoon merasa seperti ada yang menyentuhnya  membuat dia semakin mengeratkan pelukkannya pada tubuh pak kwon.

"Kamu kenapa sih?" Kata pak kwon bingung, jihoon tidak menjawab masih membenamkan wajahya di dalam pelukan pak kwon.
"heiii...," tangan pak kwon mengangkat wajah jihoon yang sudah pucat.
"kamu sakit?" Tanya pak kwon lagi. dan lagi-lagi jihoon tidak menjawab.

Perlahan pandangan jihoon hilang dan berahkir pingsan.

Pak kwon segera mengangkat tubuh jihoon dan membawak ke dalam mobil dengan panik,sesampai di mobil jihoon di tidurkan di jok bagian belakang lalu pak kwon mengambil ponsel jihoon untuk menghubungi orang tuanya jihoon.

Dengan kecepatan sedang pak kwon membawak mobil melintasi jalanan menuju rumah jihoon.

Mama lee menyambut anaknya yang berada di gendongan pak kwon dengan panik.
"Tolong antarkan ke kamarnya pak," 
segera pak kwon menuju ke kamar jihoon yang sudah diberitahu oleh mama lee.

Pak kwon membaringkan tubuh jihoon di atas tempat tidur lalu menatapnya sebentar sebelum pamitan dengan mama lee.

"terima kasih ya pak, atas pertolongan bapak," ucap mama lee tak enak hati.

" ia sama-sama bu, ini sudah menjadi tugas saya, kalo begitu saya pamit dulu ya, salam untuk jihoonnya semoga lekas sembuh," kata pak kwon sebelum beranjak.

"mari pak saya antar" kata mbak yang berkerja di rumah jihoon.


Mama lee memandangi jihoon dengan seduh.
"maafin mama nak, mama lupa ngabari kalo mama tadi gak bisa jemput kamu karna ada urusan penting," kata mama lee menyesal.



Pakaian jihoon sudah berganti menjadi baju tidur dan keadaanya juga sudah bersih tapi tampaknya jihoon belum juga bangun dari tidurnya padahal waktu sudah hampir tengah malam.

Mama lee membaringkan tubuhnya ke sofa yang berada di kamar jihoon untuk beristirahat sejenak sambil menunggu jihoon bangun, hingga tanpa sadar mama lee tertidur.

Tak lama setelah mama lee larut ke alam mimpi jihoon terbangung dari tidurnya dan matanya menyelusuri sekeliling,lalu menghela nafas.

" di kamar "

Cinta Rahasia [Soonhoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang