"Cerita ini bakalan serupa dengan sinetron😂gak tahu juga deng😆
"Sial," umpat marah seseorang di balik tembok,tempat dia sedang bersembunyi.
Ternyata kamar rawat inap jihoon di jagain oleh beberapa bodyguard sehingga dia membatalkan aksi jahatnya. Dia pulang ke rumah dengan perasaan marah yang mendidih. Sebelum beranjak di dalam mobil ia memeras setir kemudinya kuat-kuat menumpahkan kekesalannya.
"Lihat aja, gue pasti bisa menemukan celah buat menyingkirkan lu," ujarnya marah sambil menatap ke arah rumah sakit tempat jihoon dirawat.Tadi sebelum meninggalkan jihoon di rumah sakit. Pak kwon menyuruh beberapa bodyguard kepercayaannya untuk menjagai ruang inap jihoon dari serangan mendadak sewaktu ia tidak ada di sampingnya. Pikirannya terkecoh saat jihoon menyebut nama jisoo.
"Di jagain dengan baik, saya gak mau dia ada lecet sedikit pun" pesannya penuh peringatan.Maka kini di ruang kerjanya pak kwon dengan tenang bisa menyelesaikan pekerjaanya.
Keesokan harinya pak kwon telah tiba di rumah sakit padahal langit masih menghitam.
"Kalian bole pergi beristirahat," ujar pak kwon pada bodyguardnya sewaktu ingin masuk ke ruangan jihoon.
Bibirnya tersenyum saat mendapati jihoon masih tertidur. Wajah polos itu. Dia gemas ingin mencubit.
Cup- kecupan singkat di bibir.
Jihoon terjaga dan membuka mata akibat ulah kecil pak kwon barusan.
"Selamat pagi," sapa pak kwon lembut.
"Pagi," balas jihoon bernada serak sehabis bangun.
"Tidurnya nyenyak?"
"Hmmm..., iyah,"
"Bagus deh,aku tenang dan senang dengarnya,"
"Pak,"
"Iyah, kenapa sayang?" Pak kwon menatap jihoon lembut.
"Sehabis sarapan nanti aku boleh berkeliling sekitar rumah sakit? Aku bosan tiduran terus," jihoon memasang wajah sedih.
"Boleh, nanti bapak temani,"
"Yeah, makasih pak," ujarnya senang.
"Iyah, sama-sama,"
Pak kwon kembali sibuk pada ponselnya membuat jihoon bingung ingin melakukan apa dan kelihatanya pak kwon sangat serius. Membuat jihoon sungkan untuk mengganggu.
"Kamu bingung?" Meskipun sedang pokus pada ponselnya bukan berarti pak kwon mengabaikan jihoon.
"Iyah,"
"Mandi lha biar segeran dikit, bisa mandi sendiri kan?"
"Bisa lha,"
"Kalo gak bisa, biar bapak bantu, gak usah sungkan gitu,"
"Itu si maunya bapak,"
"Emangnya kamu gak mau?"
"Gak lha, malu,"
"Sok malu, nanti juga satu rumah,"
Plak-lengan pak kwon di pukul
"Jangan mulai,masih pagi," jihoon memberi peringat dan pak kwon mengalah.Jihoon turun dari ranjang dan sedikit kesusahan membawak tiang infus.
"Yakin bisa sendiri?"
"Yakin lha,"
Mereka melupakan sosok yang tertidur di atas sofa. Sosok yang tertidur diatas sofa sepertinya tidak merasa terganggu atas kegaduan yang di buat oleh dua manusia ini.