Keadaan kantin sedang ramai mengingat waktunya jam istirahat. Jihoon dan dkk sedang duduk di pojok meja kantin seperti biasa.
"Ji, gue bingung kok bisa kunci mobil pak kwon di lu," tanya wonwoo berbisik sambil memakan baksonya.
Jihoon mengigit bibirnya resah. Bingung apakah dia jujur sama wonwoo dan mingyu atau tidak.
"Ia ji, jantung gue hampir copot loh atas kejadian tadi di kelas," mingyu menambahi.
"Anu.. itu tadi gue iseng aja," balas jihoon tenang.
"Oh....," balas mingyu dan wonwoo kompak.
"Keisengan lu membahayakan diri lu sendiri ji," tambah wonwoo memberi nasehat.
"Maaf gue gak tau kalo bakalan ada razia,"
"Untung pak kwon cepat datang,kalo gak. Gue gak tahu sih apa yang akan terjadi berikutnya,"
"Gue gak akan ulangi lagi deh,"
Mereka kembali melanjutkan acara makannya. Takut keburu bel.
Bel pulang berbunyi. Seisi kelas kompak bersorak senang.
Jihoon mengambil ponselnya yang bergetar di dalam tas serta langsung membuka sebuah pesan yang masuk.
"Hari ini mama gak bisa jemput nak,maaf.. kamu bisa pulang sendiri kan?"
Jihoon langsung membalas. "Ia ma, gak papa,aku bisa pulang naik bus,"
Jihoon memasukkan semua alat tulis dan bukunya setelah mengirim pesan balasan ke mamanya.
"Ji, pulang bereng yuk," ajak mingyu dari arah pintu.
"Gak usa, gak mau ngerepotin, rumah kita beda arah gyu,"
"Gak papa kali, jarang-jarang loh kita betiga pulang bareng, ia kan won,"
Wonwoo mengangguk setuju, " bener tuh ji,gak perna pun,"
"Jadi gimana?" Mingyu meminta kepastian dari jihoon.
Jihoon menggeleng, "gak usa, aku bisa pulang sendiri kok,"
Mingyu dan wonwoo saling tatap. Jihoon tidak perna berubah masih seorang yang keras kepala.
"Kami duluan deh," mingyu meninggalkan kelas di susul wonwoo dari belakang. "Dahhhh jiii...," teriak wonwoo sebelum menjauh.
Setelah selesai membersekan buku-buku. Jihoon beranjak pergi keluar dari kelas. Berjalan sendirian di lorong kelas yang sudah sepi. Di tengan jalan jihoon mengambil ponselnya dan mulai mengetik sebuah pesan pada pak kwon.
"Pak,sibuk tidak?"
Tak butuh menunggu lama pesan jihoon langsung di balas. "Tidak sayang,kenapa?"
"Bisa minta tolong antarkan aku pulang?"
"Bisa lha sayang, kamu di mana sekarang?"
"Masih di sekolah,bapak masih di sekolah atau sudah pulang?"
"Aku sudah di rumah,les mengajarku berahkir cepat, kamu tunggu di sana ya,aku segera berangkat,"
"Bapak gak usa ke sekolah,kita ketemu di halte aja,"
"Kenapa begitu?"
"Aku takut di sekolah sendirian,"
"Oh.. ya sudah, tungguin ya,"
Jihoon lanjut jalan. Sesuai keinginannya dia berjalan menuju halte yang tidak jauh dari area sekolahnya.
Di dalam perjalanan menuju halte jihoon menyumpal telingannya dengan earphone dan ikut menyanyikan lagu yang di dengar.