Suasana kelas amat hening. Bukan tidak ada orang. Hanya saja mereka terlalu fokus mengerjakan tugas yang di berikan pak kwon pada mereka saat ini.
Hingga...
Suara seseorang membuyarkan acara konsentrasi mereka semua.
"Pak, aku tidak ngerti untuk soal no 3, bapak bisa bantu aku?" Ujar jisoo tenang.
Mengabaikan berbagai macam tatapan pada-nya.
Pak kwon yang tengah fokus mengerjakan soal. Tersentak.
"Ia,ada apa jisoo?" Tanya-nya lembut.
"Bapak bisa bantu aku? Aku kurang paham di sini,"
Pak kwon bangkit dari duduk-nya. Beranjak ke meja jisoo.
"Di mana yang gak ngerti?" Tanya pak kwon langsung ketika dia sudah tiba di meja jisoo.
"Ini..," jisoo menujukan no.3 pada pak kwon. Dan setelah diam beberapa saat pak kwon mulai menjelaskan.
Jihoon yang melihat peristiwa itu batal untuk melanjutkan. Mood-nya tiba-tiba saja buruk.
Gak nafsu lagi untuk mengerjakan.
"Sampai di sini kamu paham?" Tanya pak kwon setelah selesai menjelaskan pada jisoo secara pribadi.
"Sudah pak,terima kasih," balas jisoo senang.
Pak kwon kembali ke meja. Tak lupa juga memandang jihoon yang langsung membuang muka saat tak sengaja bertatap.
"Kalo sudah selesai bole di kumpul," ujar pak kwon setelah duduk kembali.
Jihoon tak menyentuh pena-nya lagi setelah kejadian yang baru saja dia saksikan.
Kenapa dia marah? Bukan kah dia yang berkeinginan jika hubungan ini di sembunyikan?
"Ji, kok diam? Ayo kerjakan lagi,nanti di marahi pak kwon loh?" Tegur jun pelan.
"Gak nafsu,"
"Ji, ini bukan makanan," jun geleng-geleng kepala. Tak habis pikir.
Pak kwon melirik jam tangan-nya. Pergantian les tak lama lagi.
"Ayo. Semua-nya bole di kumpul," perintah pak kwon tegas.
Semua berbaur ke depan. Mengerumuni meja pak kwon. Tapi tidak dengan seorang jihoon. Dia duduk diam di kursi-nya padahal jun tadi sudah mengajak-nya.
Saat semua-nya sudah menyerahkan tugas, pak kwon bertanya lagi sebelum bener-bener pergi.
"Siapa lagi yang belum mengumpulkan?"
Mereka semua saling pandang. Karna tidak ada yang menjawab pak kwon berujar lagi "ya sudah, selamat siang semua," ucap pak kwon sebelum meninggalkan kelas.
"Ji,dari tadi kenapa diam mulu,uda gak ngerjakan tugas, kalo pak kwon marah kapok," semprot jun saat pak kwon sudah menghilang.
"Berisikkk...," balas jihoon malas. Dia menjatuhkan kepala-nya di atas meja.
Nyesel gak sih pacaran sama guru sendiri?
Ya enggak kalo gak di tutupi.
Entar kalo di umbar makin parah keadaan-nya.
Diam dan nikmati saja.
Rasa cemburu tidak gampang hilang-nya. Rasa takut untuk orang yang di cintai bakalan berpaling itu ada. Apalagi jihoon gak ada apa-apa-nya.
Saat ini jihoon memilih pulang menggunakan bus atau taksi. Gak mau dulu duduk satu mobil dengan pak kwon hati-nya masih panas. Entah lha. Padahal pak kwon tidak bersalah. Tapi kenapa dia marah?