11

2K 177 8
                                    

Tok.tok.tok.

Suara ketukan mengacaukan acara mama jihoon membuat kue di ruang dapur.  "Mbak tolong bukaiin pintu" pinta mama jihoon saat mbak keluar dari kamar mandi.si mbak berlalu dari sana menuju pintu depan
"Siapa sih siang-siang begini bertamu" ujar si mbk sedikit heran. Gak biasanya loh.

Clekkk..
"Selamat siang mbak". Sapa pria tampan dari luar begitu pintu di buka.
"Siang pak kwon, mari masuk" ajak si mbak ramah dan senyum serta memberi ruangan untuk pak kwon masuk.
"Siapa mbak yang datang" teriak mama jihoon dari dapur. "Saya bu" pak kwon menjawab dan terus berjalan menuju dapur. Pak kwon terus masuk ke dapur serasa dia si pemilik rumah "Oh. Pak kwon" jawab mama jihoon sedikit kaget.
"mari duduk pak" ajak mama jihoon sambil melepaskan sarung tangannya. Di letakan di atas meja dapur dan berjalan ke ruang tamu.

"Ada apa ya pak? Tanya mama jihoon langsung setelah si mbak menaruh  minum ke meja. "Oh. Hanya ingin main aja, jihoonnya ada kan bu?" Pak kwon bertanya matanya melihat ruangan itu terlihat rapi. "Jihoon ada di kamar,mungkin sedang tidur, semalam dia mengaduh sakit di bagian tututnya pas saya tanya dia gak mau jawab, bapak tahu dia kenapa?" Pak kwon terdiam sebentar. Menimang apakah dia harus jujur atau tidak perihal kejadian semalam di rumahnya. "Oh. Itu semalam dia jatuh" jawab pak kwon setengah dulu. Dia lihat reaksi mamanya jihoon seperti apa. "Loh kok bisa?" Mama jihoon sedikit kaget. Pak kwon mengambil nafas. "Jadi gini bu, semalam saya menyatakan perasaan saya ke anak ibu dan jihoon mengiakan ajakan saya lalu ketika kami pulang dia menginjak tali sepatunya dan berakhir dia jatuh, tapi semalam saya uda kasih minyak kok bu," jelas pak kwon santai. Mama jihoon mengangguk-ngangguk. "Jadi dia tidak main-main?dan jihoon juga suka? Bagus lha"ujar mama jihoon dalam hati. " bu..bole saya menjumpai jihoonya?" Ujar pak kwon membuyarkan acara lamunan mama jihoon. "Oh. Bole pak,tapi jangan macam-macem loh sama anak saya" peringat mama jihoon di sertai tatapan tajam. "Hahhaha..tenang aja ibu,jihoon gak akan saya macem-macamin sebelum saya dan dia sah". Soonyoung tersenyum. Dia tidak seberengsek itu jadi laki-laki.
"Saya pegang loh omongan bapak"
mama jihoon berujar setelahnya bangkit menuju dapur kembali berkutat dengan kuenya.




Pintu kamar jihoon terbuka. Pelakunya hanya satu. Pria cipit nan ganteng.pelahan pak kwon berjalan hingga sampai di ranjang milik jihoon. Selimut tebal itu menutubi seluruh tubuh jihoon membuat hanya kepala saja yang nampak. "Apakah dia tidak kepanasan?aku saja yang melihat gerah" pak kwon berujar pelan. Jendela kamar jihoon memang sudah terbuka dan angin dari luar terhampar ke dalam tapi tetap saja di dalam selimut tebal di siang begini bukan ide yang baik. Pak kwon menurunkan setengah selimut jihoon. Wajah damai itu selalu menjadi kesukaan pak kwon. Dia tidak akan perna bosan untuk memandangi wajah manisnya jihoon. Setelah puas memandangi wajah jihoon. Tangan pak kwon membuka seluruh selimut yang membungkus tubuh jihoon. ' dammm.. ' kaki dan paha mulus jihoon bikin pak kwon kurang pokus. "Sadar lha kwon, baru selama kau jadian dengannya,jangan lakukan yang macam-macam.tunggulha dia menyelesaikan sekolahnya" sebuat peringatan terlintas di pikiran pak kwon.


Pandangan pak kwon terarah pada lutut jihoon yang masih agak sedikit memar. Pak kwon menyentunya penuh hati-hati. "Hm..jangan di sentuh loh ma, masih sakit" jihoon bergumam dengan mata yang masih terpejam dan menghindari sentuan di lututnya. Pak kwon tersenyum. Pacarnya ini bener-bener manis luar dalam.
"Babyyyy.. kamu tidak mau bangun ini sudah siang loh" pak kwon berbisik. Dia hampir saja mengecup  bibir manis jihoon. Jihoon berhenti bernafas. Kesadarannya kembali. Perlahan jihoon membuka matanya berharap yang menyapanya bukan pak kwon pacar barunya. "Selamat siang" sapa pak kwon riang begitu jihoon membuat matanya. Jihoon tersenyum malu. "Uh... manisnyaa...pacar siapa sihh" pak kwon berulah. "Apaan sih" jawab jihoon setengah merengut  jihoon kan jadi malu.."ngapain ke sini?" Jihoon bertanya. Mungkin wajahnya mungkin sudah memerah. "Mau menemui pacara aku lha" pak kwon mengambil duduk di samping jihoon Dan jihoon langsung bergerak menjauh. "Sini.. dekat,ngapain jauh-jauh sama pacar sendiri malu" pak kwon menepuk sisi tempat tidur yang kosong. Jihoon menutup wajahnya dengan bantal karna malu. Dia belum mandi meskipun dia sudah gosok gigi tapi tetap aja kan dia gak  percaya diri. Pak kwon menggeserkan tubuhnya  mendekat. "Jauh sana" ujar jihoon begitu merasakan pak kwon mendekar . Dia masih menutup wajahnya. Pak kwon mengambil bantal yang menutup wajah jihoon. "Jangan di tutupi begitu aku kan jadi gak bisa lihat wajah cantik kamu" pak kwon belum berputus asa. "Pakkkkk kwooonnn..." teriak jihoon. Berusaha mengusir malunya. "Hahhahahah...kamu ini lucu sekali aku pengen gigit kamu, boleee" pak kwon mendekatkan diri dan Jihoon membuang muka.
" gak boleee"

"Lihat sini sayang" ujar pak kwon memelas. Mungkin dengan cara ini jihoonnya mau.

Jihoon berbaliiikk dan.......


























'cup'

Jihoonnya kenak di bibir. "Uh rasanya manis terima kasih sayang" pak kwon bangkit turun dari ranjang dan tertawa setelah dapat mengerjain jihoon.  jihoon langsung melemparkan bantal yang  berada di dekatkan dan mengenai wajah pak kwon.'puk' "rasakan"



"Kamu mulai nakal ya.."
Pak kwon mengambil ancang-ancang untuk mengejar. Jihoon langsung mencegahnya" kaki ku masih sakit" membuat pak kwon mengurungkan niatnya. "Ok. Demi kekasih ku aku mengalah" jihoon memutar bola matanya malas. "Harusnya emang seperti itu bapak ku sayang, uhhh..." pak kwon berpose berpikir.."ia kah" ujarnya kemudian.

Jihoon bangkit dari ranjangnya. Menuju lemari. Dia mau mandi ,pak kwon melihat-lihat gerak-gerik jihoon. "Kamu mau ngapain sayang? Pak kwon bertanya penasaran "mau mandi pak" balas jihoon tanpa menoleh. Sibuk dengan baju-bajunyaa. "Jadi kamu belum mandi?" Pak kwon tak percaya. "Sebenarnya tadi aku tuh gak mau mandi tapi karna bapak ke sini jadinya aku mandi deh"  jihoon sudah menemukan baju yang akan dia kenakan. "Apakah setiap hari minggu begini?" Pak kwon bertanya lagi. "Ia pak,ya kalo gak kemana-mana ngapain mandi" jelas jihoon menuju kamar mandi "bapak jangan ngitip ya,nanti matanya bisa bisulan" peringat jihoon sebelum bener-bener masuk. Pak kwon mengangguk patuh. Gak mungkin juga dia melakukan hal itu. Toh kalo sudah sah lebih dari itu dia lakukan😎

Jihoon mengambil sabun dari keranjang sabun dan.. dia tidak menemukannya. "Astaga....., aku lupa.. jihoon menepuk keningnya kesal  sabunnya masih di bawah,"Gimana ini" ujarnya panik. Dia gak mungkin keluar. Apakah dia jadi mandi???.












































"Sayang... ,buka pintunya ini mama mau ngantarkan sabun" mama jihoon mengetuk pintu kamar mandi jihoon. Jihoon bernafas lega. "Syukur mamanya pengertian" . Jihoon buru-buru memakai handuknya  dan membuka pintu. "Mama kok tahu?  Mama jihoon tersenyum " mama uda tahu kebiasaan mu nak, uda cepat mandi pak kwon nungguin kamu di belakang rumah" mama jihoon pergi meninggalkan jihoon dan jihoon cepat-cepat menyelesaikan acara mandinya...








#agak sedikit pusing.😩
#apakah kalian masih menikmati ceritanya??..

Cinta Rahasia [Soonhoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang