Jihoon turun ke meja makan, di sana dia melihat mamanya yang sedang menyiapkan sarapan "pagi ma" sapa jihoon seadanya sambil mengambil tempat duduk. Moodnya masih belum membaik akibat kejadian yang dia alami kemarin. "hmmm..." balas mama jihoon dengan cuek. Jihoon menyerngit bingung. Dia merasa ada yang aneh dengan sikap mamanya pagi ini,seperti tidak biasanya tapi Jihoon tidak ingin bertanya lebih lanjut sebab dia berpikir mungkin ada masalah dengan pekerjaan mamanya.
Mungkin lha.
Di sela-sela mengunyah makanan mama jihoon membuka suara "Bener jihoon,kamu yang mengambil uang teman mu?" Ujar mama jihoon dengan sedikit bentakan.
Jihoon tersentak kaget mendengar suara bentakan mamanya. Dia menghentikan acara kunyahannya dan membela dirinya "bukan ma, bukan jihoon" sangahnya cepat.
"Bohong...,jika bukan kamu, kenapa uang teman mu bisa ada di dalam tas mu? Apa uang saku mu masih kurang? Sehingga kamu berani mengambil yang bukan milik mu? Apa mama perna mengajarkan kamu berbuat demikian?" Ujar mama jihoon dengan nada marah.
Jihoon menunduk sedih, bahkan mamanya sendiri pun menuduhnya. "Bukan jihoon ma pelakunya" ujarnya lemah ingin membela diri. "Jika bukan kamu terus kenapa uang itu bisa ada di tas mu? Hah?? Jawab..." bentak mama jihoon di ujung kalimatnya.
Jihoon makin menunduk sedih, hatinya teriris pedih kenapa mamanya tidak mau mendengarkan dia serta percaya akan setiap omongan dia. Di pelupuk matanya sudah penuh dengan bendungan air mata Sekali saja jihoon berkedip maka airmatanya akan jatuh. Jihoon berusaha untuk menahanya agar tidak terjatuh. Di tariknya nafasnya dalam-dalam guna menetralkan emosinya. "kenapa diam?kamu gak punya mulut ya??" Bentak mamanya lagiii. Merasa tidak kuat lagi mendengar bentakan mamanya. Dia memberanikan diri untuk menatap mamanya dengan pandangan senduh "mama baru saja ngebentak aku?" Tanyanya lemah. Kini airmata yang sedaritadi dia tahan akhirnya tumpah juga "mama baru saja ngebentak akuuuuu. Ia..???" Teriak jihoon dengan isakan kencang. Di bantingnya sendok yang dia genggan sehingga menimbulkan suara 'takkk' yang nyaring. Lalu dia pergi meninggalkan mamanya seorang diri.
BRAAAKKK....
Jihoon langsung membanting pintu kamar dengan kekuatan tenaga dalam. Cicak yang asyik nangkring di atas pintu kamar jihoon sampai terpental.Seperti pagi biasanya, pak kwon menjemput jihoon terlebih dahulu baru lah mereka berangkat ke sekolah bareng. Pak kwon yang sudah sampai di halaman rumah jihoon langsung turun dan masuk ke dalam. Pemandangan pertama yang dia lihat hanya lha mamanya jihoon "bu.. jihoonya di mana?" Tanya pak kwon mendekat. Mama jihoon menoleh dan menjawab "di kamar, mungkin sedang menangis" pak kwon mengambil duduk di hadapan mama jihoon "kok bisa? Emang ada masalah apa padanya?" Ujar pak kwon ingin tahu. 'Hah....' mama jihoon menghela nafas dan mulai bercerita "jadi begini................" jelas mama jihoon panjang lebar dan Pak kwon mendengarkan dengan baik serta mengangguk patuh ketika mamanya jihoon selesai menjelaskan.
"Jihoon.." pak kwon mengetuk kamar jihoon.
Tak ada jawaban.
'Tok..tokk.tokkk.."jihoon.. bapak masuk ya? Pak kwon masuk ke kamar jihoon yang ternyata memang tidak di kunci. Pundak jihoon terguncang-guncang pelan di atas tempat tidur. Pelan-pelan pak kwon duduk di samping ranjang jihoon. Dengan lembut pak kwon mengelus rambut jihoon. Kesayangannya itu tengkurap,berbalutan seragam sekolahnya "kamu kenapa lagi sayang?" Pak kwon masih setia mengelus rambut jihoon. Jihoon diam. Pundaknya masih berguncang pelan. "Kamu masih kepikiran sama kejadian kemarin?hmm..?"Jihoon mengangguk di sela-sela isaknya. Pak kwon mendesah pelan "coba berbalik" pinta pak kwon. Jihoon menggeleng "sayanggg...." panggil pak kwon lembut. "Aku sedih lihat kamu begini"
"Mereka jahat,mehrekaahh jaahhattt.."suara jihoon terpendam karna tertutup bantal. "Akuh gahk munghkin mengahmbil uang ituh pakkk, bapak percaya kan sama aku?" Jihoon berbalik dan langsung duduk begitu dia selesai berbicara. Pak kwon dengan lincah langsung memeluk jihoon. "Aku baru saja di bentak sama mama ku sendiri pak, padahal sebelumnya aku gak perna di bentakkkk, tapi karna bukan perbuatan ku jadinya aku di bentakkkkk.. ini tidak adil pakkkk,aku tidak suka di bentakk.." tiba-tiba jihoon histeris di dalam pelukan pak kwon.
Pak kwon memeluk tubuh jihoon semakin erat. Dia belum perna melihat jihoon sekacau ini. "Awas aja kalian nanti ya mingyu dan wonwoo" ancam pak kwon dalam hati. Pak kwon merasa tidak tega,tapi dia tidak bisa melangkah sesukanya, bisa-bisa dia di amuk sama teman-temannya jihoon bahkan lebih parahnya lagi hubungan mereka bakalan ketahuan Jadinya pak kwon memilih diam dan memperhatikan.
"Maafin aku ya sayangggg,maafin aku" bisik pak kwon. Pak kwon berasa bersalah karna gak bisa membantu jihoon.
"Aku gak suka di tuduh-tuduh begitu,aku gak suka di giniin" pak kwon makin erat memeluk tubuh jihoon. Rasanya mata pak kwon mulai ikut basah. Pak kwon sangat sayang pada jihoon. Sayang sekalii punn. Melihat jihoon menangis begini salah satu kelemahannya.
Mereka diam cukup lama hingga pak kwon membuka suara "jadi kamu tid...-" Dengan cepat jihoon memotong ucapan pak kwon
"Pak,aku lagi pengen sendiri" jihoon menatap pak kwon dengan tatapan memohon meminta pak kwon untuk keluar dari kamarnya dan membiarkan dirinya menangis meraung-raung meratapi nasib dirinya yang di tuduh-tuduh serta meluapkan kesedihannya.Pak kwon membelai rambut jihoon dengan sayang,lalu mengecup kening jihoon sebelum bener-bener keluar meninggalkan jihoon sendirian di kamar.
"Bu,apakah ini tidak keterlaluan?" Ujar Pak kwon begitu dia menjumpai mamanya jihoon di ruang tamu. "Aku juga merasa kasihan melihat dia,tapi ini permintaan kedua temannya,hah.. mungkin mereka ingin membuat kisah ini mengesankan bagi dia" pak kwon mengangguk patuh mendengarkan jawaban dari mamanya jihoon setelah itu pak kwon berpamitan untuk berangkat ke sekolah.
Karna kelelahan menangis membuat jihoon tertidur lengkap dengan seragamnya yang masih menempel di tubuhnya. Hari ini mamamya tidak masuk kerja alasanya ingin menemani anak satu-satunya itu. Perlahan mamanya membuka pintu kamar jihoon. Ditatap nya jihoon dengan pandangan sedikit tidak tega. "Maafin mama ya nak,jika mama keterlaluan,mama sayang sekali pada mu" mamanya jihoon mengambil baju ganti untuk jihoon. Dengan penuh hati-hati di bukanya baju jihoon dan di pakaikannya baju tidur kesukaan jihoon dan membisikkan. "Bertumbuh lah menjadi manusia yang dewasa,bertanggung jawab,serta rendah hati ya nak"
Pak kwon tidak bener-bener berangkat ke sekolah, dirinya malah mampir ke sebuah toko perhiasan, entah apa yang akan pak kwon lakukan di sana. Eh sepertinya dia sedang sibuk memilih sebuat cincin tapi untuk siapa? Oh mungkin untuk jihooonn.. tapi dalam rangkah apa? Mungkin agar hati tidak sedih lagi.. mungkin lah...
"Semoga kamu suka sayang" ujar pak kwon dalam hati begitu sebuah cincin indah berada dalam genggamannya.