Pict membawa ku kemari ❤ thanks pak kwon😝 padahal gak punya ide samsek
Waktu tengah malam. . .
Ugh. . .
Perlahan jihoon membuka mata dan menyentuh bagian kepala yang terasa mendenyut sakit.
Pak kwon yang masih terjaga sambil memainkan ponselnya melepaskan pandangan dari ponsel berpindah tempat menatap jihoon yang meringis sakit.
"Kamu sudah bangun sayang? Mana yang sakit? Pak kwon bergerak dekat, tangannya menjangkau menyentuh kepala jihoon.
"Dokter bilang ini tidak terlalu parah,tapi sakitnya luar biasa,kamu kuat aku percaya kamu bisa tahan sebentar kan?"
"Pusing," keluh jihoon. Tidak melepaskan sentuhannya pada kepala.
Pak kwon tersenyum memberi jihoon semangat. Arti aku akan menjaga mu. Aku di sini.
Perlahan jemari pak kwon bergerak mengelus lembut kepala jihoon.
"Aku gak bisa memberi apapun yang bisa meredahkan rasa sakit mu,selain mengelus dengan lembut dan sayang,"
"Terima kasih pak,"
"Maaf, ternyata aku tidak bisa menjaga mu dengan baik,"
Jihoon menggeleng sangat pelan.
"Saat itu aku menemukan mu tak berdaya karna aku terlambat, kamu masih mau kan sama aku?"
Jihoon terseyum tipis. Apa ia di depannya ini pak kwon. Lelaki dingin yang jihoon kenal waktu pertama kali lihat.
Sekarang bagaikan anak kecil yang takut kehilangan bagian berharga dalam hidupnya.
"Kamu kecelakaan karna aku"
"Aku tidak hati-hati," balas jihoon cepat dan pelan.
Pak kwon menggeleng cepat.
"Kepala ku pusing,bapak bisa tolong aku untuk mengelusnya lagi tanpa ocehan bapak?" Ujar jihoon ingin menghentikan ucapan-ucapan pak kwon selajutnya yang jihoon yakin bahwa pak kwon akan melakukannya.
"Ok, sekarang kamu istirahat, aku akan mengelusnya," pak kwon menurut.
Jihoon tersenyum sebelum benar-benar memejamkan matanya.
Chu
"Selamat malam,"
Kelas telah penuh tapi bel belum berbunyi. Tumben sekali. Lupakan.
"Woi....,"
Semua mata tertuju pada seseorang yang berujar 'woi,'
Gak penting, tinggalkan.
"Ibunya jihoon tadi datang dan beliau bilang jihoon masuk rumah sakit,"
Semua mata menatap serius pada seseorang yang baru saja berkalimat.
"Percaya lha. Gue ketua kelas di sini, gak mungkin nipu, tampang gue ganteng begini,gak mungkin nipu,"
Seisi kelas muntah.
"Gimana?pulang sekolah bisa?"
"Hayoo lha,jihoon itu teman kita,"
"Gak usa bawak buah atau apapun, jihoon paham kok,kantong anak sekolah tak setebal kantong anak kerja,"
"Pulang sekolah kita langsung ke sana,karna kalo uda pulang ke rumah masing-masing gue gak yakin batang hidung bakalan nampak,paling-paling nyangkut di kasur atau di cafe,"