27

1.1K 115 6
                                    

"He.. jun,lu kemana aja sih,uda beberapa hari gak masuk" mingyu membuka percakapan begitu mereka sampai di kursi kantin.
"balik ke china,nenek gue sakit" balas jun santai. Tapi lirikan matanya selalu tertuju pada jihoon.  Jihoon tidak menyadari itu sebab dia sibuk dengan ponselnya.

"Ji, pesan yuukk"ajak wonwoo bangkit dari kursi. Jihoon mengangkat wajahnya dan melihat wonwoo. "ayooo..." balas jihoon singkat. Dia tak sengaja melirik jun. Secara Otomatis jun memberi senyum andalannya. Jihoon membalas senyum jun dengan senyuman tipis lalu menyusul wonwoo yang sudah berjalan duluan.


"Ming,lu gak pesan?" Tanya jun pada mingyu yang sibuk dengan ponselnya. Mingyu berhenti sejenak mengetik sesuatu di ponselnya. "bentar,lagi seru balas pesan" jun pun mengangguk mendengar balasan mingyu.





"Coba deh ji,ini enak loh" wonwoo menyodorkan sesendok soto yang di makannya. Jihoon dengan senang hati menerima suapan wonwoo. "Gimana enak kan?" Tanya wonwoo antusias. "Ia, enak, lu mau coba nasi goreng gue gak?" Ujar jihoon ingin melakukan seperti yang wonwoo perbuat padanya. "Boleh" balas wonwoo. Dia langsung membuka mulutnya. "Enak juga" kata wonwoo begitu dia menelan nasi yang jihoon berikan padanya.

Mingyu dan jun datang kembali ke meja di mana mereka tadi duduk."Romantisss... bangett siihh.. pakai acara suap-suapan segala" goda mingyu mendudukan diri.

"Iri ya .., tuh ada jun,coba lha" balas wonwoo menanggapi candaan mingyu. Mingyu menatap jun dari atas ke bawah "aku melakukan itu pada jun?" Tanya mingyu remeh.

'Puk'

"Sakit jun,sadis amat sih" ujar mingyu kesakitan. Mingyu baru saja kenak tinju jun di bagian dada. "Gue juga ogah kalii melakukan itu pada lu,gue masih waras" balas jun tak terima.

"Kok,kalian berdua ribut sihh" jihoon membuka suara. Dia kan tidak suka sama manusia yang berantem. "Si jun nih yang duluan ji" aduh mingyu di iringin tatapan mengejek ke arah jun. Jun melotot tak percaya. "lu gila ya ming,lu duluan kali ya mulai" balas jun tak mau mengalah.

"Gue yang pergi atau kalian yang diam" putus jihoon ingin mengakhiri perdebatan konyol itu.

"Kami yang diam ji" balas mereka kompak. 

"Nah,bagussss.." ujar jihoon.

Mereka kembali ke makanan mereka masing-masing. Di sela-sela mengunyahnya, jun selalu memperhatikan wajah jihoon. Lucu menurutnya. Pipi jihoon yang bergoyang karna nasi yang berada di mulut jihoon. "Ji,kamu uda punya pacar belum?" Ujar jun tiba-tiba. Wajah jihoon mampu mematikan kewarasan jun seluruhnya. 'Uhukkkk..' jihoon tersedak nasi gorengnya. "Pelan-pelan ji" Wonwoo dengan cepat menyodorkan air minum ke jihoon. Jihoon menepuk dadanya setelah dia menelan air. "Kamu gak papa kan ji" ujar jun khawatir. Jihoon menggeleng. Wajah jihoon sudah memerah padam. Sangat kontras dengan kulit putihnya.

"Gue balik duluan ya,tenggorokan gue sedikit sakit"  jihoon langsung minggat dari sana tanpa mendengar seruan dari wonwoo yang ingin ikut. Wonwoo dan mingyu saling tatap. Memberi sinyal. Ini gilaa.

"Jun,lu sehat kan?" Tanya Mingyu tak percaya. Anak baru seperti jun terlalu mudah sekali menyukai seseorang.  "Ya, sehat lha,gak ada yang salah kan kalo gue suka sama jihoon" balas jun santai. Mingyu terdiam. Memang gak ada yang salah sih. Tapi bukan kah ini terlalu cepat baginya.

"Gue balik duluan ya,mau lihat jihoon" wonwoo  ikut menyusul jihoon ke kelas.

"Aduuhh... gimana ini" ujar jihoon frustasi di dalam salah satu bilik toilet. Jihoon menggigit bibirnya kalut.

Jihoon segera mengirimkan pesan ke pak kwon meminta pendapat atas pertanyaan jun, pertanyaan jun pasti memiliki maksud yang dalam kan? dan Dia gak mungkin memutuskannya sendiri. Di dalam suatu hubungan kan harus ada yang namannya keterbukaan.

Cinta Rahasia [Soonhoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang