Jihoon mendekat secara perlahan dan pak kwon masih setia menepuk pahanya. Sangking gemasnya pak kwon menarik tubuh jihoon sehingga jihoon terjatuh di pangkuannya "Saya gak mungkin berbuat jahat padamu" kata pak kwon pelan. Jihoon tidak membalas. Wajah pak kwon mendekat mungkin nafas mereka bertabrakan. "Saya.. " wajah pak kwon makin mendekat hingga jarak hampir tidak ada. Jihoon sudah menahan nafas. "Saya menyukaimu, jihoon murid ku" ujar pak kwon demikian . Lalu bibir pak kwon menabrak bibir kering jihoon. Jihoon tentu saja kaget. Dirinya berusaha mendorong tubuh pak kwon agar menjauh. Agar tidak di bilang gampangan. Jual mahal dikit bole kali. Meskipun dia akui dia suka. Pak kwon melepaskan ciuman sepihaknya. Dia tersenyum memandangi wajah kaget jihoon. Jihoon membuang mukanya. Dia gugup sekali. Ini ciuman pertamanya. Dia tidak bisa marah karna dia juga menyukainya secara diam-diam. Tentang pernyataan pak kwon tadi jihoon balas "ia" dalam hatinya.
Pak kwon mengelus sebelah pipi lembut jihoon. Jihoon tidak menolak sentuhan itu. "Ketahuilah,jika aku menyukaimu saat dirimu memperkenalkan diri di depan teman mu dan di hadapan ku" jelas pak kwon sembari menerawang ke awal dia bertemu jihoon. Jihoon diam mencerna. "Lihat aku jihoon" tegas pak kwon. Jihoon menatap wajah pak kwon meski masih ada terselip rasa gugup itu. tangan pak kwon membawa jemari jihoon untuk menyentuh dadanya. "Di sini terasa sakit. Ketika aku melihatmu bersama anak baru itu,aku cemburu" jelas pak kwon sedikit keras. "Maka sekarang aku ingin menjadikan kamu menjadi milik ku seutuhnya" pak kwon membawak jihoon kedalam pelukannya. "Aku mencintaimu" bisik ulang pak kwon. Jantung jihoon sudah berpacu bagaikan kuda liar😲. "Bagaimana jihoon" jihoon mengangguk malu-malu. Kalopun dia menolak. Dia tidak yakin pak kwon akan menyerah. "Aku tidak mendengar" pak kwon ingin mendengar suara jawaban jihoon bukan hanya sekedar mengangguk. "Aku mau,pak" ujar jihoon pelan. Bagaikan tikus kejepit. Pak kwon bernafas lega. Kini dia sudah sah sepenuhnya memiliki hati jihoon. Sekarang tinggal membuat jihoon bahagia bersamanya.
Pak kwon melepas pelukannya. Jihoon menolak. "Jangan di lepas pak"ujar jihoon malu. Wajahnya memerah. Pak kwon bingung. "Kamu kenapa baby" jihoon makin mengeratkan pelukannya. Panggilan itu. Bisa bikin dia mati mendadak. "Gak papa,hanya ingin saja" ujar jihoon pelan. Pak kwon menurut saja yang penting jihoon tidak kenapa-kenapa. Mereka masih betah saling memeluk satu sama lain hingga beberapa menit Padahal kaki pak kwon sudah kesemutan. "Baby.. bisa di lepas sekarang? Ujar pak kwon. Dia tidak bohong. Jihoon menggeleng. Dia belum siap dan terpaksa pak kwon pasrah menahan rasa sakit di kakinya.
Setengah jam sudah mereka berada di posisi yang sama. kali ini pak kwon memakasa jihoon untuk melepas pelukannya. "Jihoon sayang, kamu gak papa kan?kaki aku kesemutan sayang, lepas pelukananya sekarang bole? Ujar pak kwon lembut. Dia tidak ingin menyakiti hati jihoon. Dengan terpaksa jihoon melepaskan pelukannya. Dia menunduk. Apakah wajahnya sudah kembali normal. Pak kwon mengangkat wajah jihoon. 'Cup' kamu kenapa sih? Hmmm.. " jihoon tertawa hambar "hehhehe..,gak papa kok"
"Ya sudah,kamu tunggu di sini, aku mau ganti baju" kata pak kwon menyuruh jihooon untuk bangkit. jihoon bangkit dan di susul pak kwon. Pak kwon melangkah ke kamar dan jihoon kembali duduk. Bayangan pak kwon sudah menghilang. Jihoon memukul pelan pipinya. "Ini tidak mimpi"
Pak kwon turun begitu sudah berganti pakaian. "Sekarang kita cari makan dulu lalu langsung mengantarkan mu pulang" pak kwon membantu jihoon berdiri. Pak kwon berjalan di depan jihoon dengan gagah. Jihoon sibuk memperhatikan tubuh kokoh pak kwon dari belakang. 'Brukk..' "aduhhh.." jihoon terjatuh akibat tali sepatunya yang terlepas itu dia injak tidak sengaja. Pak kwon langsung berbalik begitu mendengar suara gaduh di belakangnya. Dia buru-buru menghampiri jihoon yang susah untuk bangkit. "Kenapa bisa" ujar pak kwon panik." Astaga.. " jihoon meringis sakit. "Aduhh..,sakit." Katanya begitu pak kwon menyentuh lututnya. "Sakitt.." jerit jihoon lagi saat pak kwon menyentuh makin kencang di lututnya. "Maaf sayang, tahan ya" ujar pak kwon penuh khawatiran.
Pak kwon mengendong jihoon ke sofa. "Kok bisa? Tanya pak kwon begitu mereka sampai di sofa. Jihoon menutup matanya antara malu dan menahan sakit. "Tunggu,aku ambilkan minyak urut ya" jihoon membuka matanya begitu pak kwon sudah menghilang dan dia meraba lututnya yang terasa sakit. Dia meringis kala tak sengaja menyentuhnya dengan kuat. "Jangan di tekan nanti tambah sakit" kata pak kwon mengejutkan jihoon. Dia datang membawak sebotol minyak. "Kamu bisa tahan?aku akan pelan-pelan."
"Aduhh.. sakit pakk" teriak jihoon. Dia tidak bohong. Sakitnya luar biasa. Malunya apalagi. "Tahan ya baby,biar cepat sembuh" pak kwon perlahan dan penuh hati-hati menabur minyak dan sesekali memencet membuat jihoon menjerit dan hal itu membuat pak kwon tak tega. "Sebentar sayang,tahan lah" jihoon hanya berguman "hmmm.."
Setelah selesai membenahi lutut jihoon pak kwon meniupnya"cepat sembuh ya, kasihan kekasih baru ku" jihoon menutup wajanya menggunakan lengannya. Kata-kata keju pak kwon bikin jihoon lama-lama bisa gila. Pak kwon mengambil duduk di samping jihoon setelah menyimpan minyak. "Sayang apakah kamu lapar? Kita makan di sini? Ia? Biar aku pesan kan? " tanya pak kwon beruntuh.
"Terserah bapak aja lha,kaki ku masih sakit."balas jihoon masih di posisi yang sama. Pak kwon mengambil ponselnya di saku celananya dan mengetik beberapa kata di sana. "Tunggu sebentar ya"
Beberapa menit kemudian. Pesanan pak kwon datang. Segera dia keluar untuk menerimanya. "Nah,sekarang buka mata mu dan kita makan" pak kwon menarik tangan jihoon dari wajahnya. Jihoon sedikit malas "masih sakit? Pak kwon menatap wajah jihoon. "Sedikit"
"Kamu langsung pulang atau menunggu sebentar sampai sakitnya hilang? Tanya Pak kwon ketika sudah kembali dari acara membuang sampah bekas makanan mereka. "Pulang aja,mau tidur" jihoon bangkit di bantu pak kwon. "Kamu jangan pakasakan jika tidak bisa nanti semakin parah" peringat pak kwon lembut.
"Tidurlha dulu,jika sudah sampai,aku akan banguni." Ujar pak kwon sebelum menginjak gas. Jihoon menurut. Membuat Suasana mobil terasa sunyi di sepanjang jalan. Pak kwon menaikan laju mobilnya. Dia ingin segera sampai agar jihoonnya bisa istirahat. "Baby...bangun lha,kita sudah sampai" jihoon perlahan membuka matanya. Pak kwon tersenyum. Untuk pertama kalinya dia melihat wajah ngantuk jihoon . Terlihat makin imut dan mengemaskan menurutnya. Jihoon diam mengumpuklan nyawanya. Pak kwon turun membukakan pintu untuk jihoon. "Turun lha sayang" pak kwon mengulurkan tanganya dan di sambut baik oleh jihoon. "Bisa jalan sendiri? Tanya pak kwon memastikan. "Bisa" balas jihoon dengan suara serak.
Pak kwon memeluk tubuh jihoon sebelum betul-betul berpisah" langsung istirahat ya,jangan main ponsel lagi" jihoon hanya bergumam membalas. 'Cup. ' pak kwon menutup sesi perpisahan dengan kecupan ringan di bibir.