Kebisingan tercipta begitu sang ketua datang memberi kabar bahwa pak kwon tidak bisa menghajar karna sedang sakit,kabar bahagia itu tentu di senagin semua orang tak terkecuali siswa bernama jihoon.
"Akhirnya..,semenjak aku duduk di sekolah ini tak perna melihat pak kwon absen mengajar tapi untuk kali ini dia tidak datang," ucap mingyu begitu senang.
Jihoon hanya tersenyum menanggapi sebab dia tak ingin terlalu hebooh seperti teman-teman yang lainnya.
Sang ketua berucap kembali begitu suara kebisingan sudah meredah "tapi meski dia tak datang,kita sebagai kelas terbaik harus menjenguknya,agar kita di pandang sebagai siswa yang begitu perhatian terhadap guru"
Ide itu di terima baik oleh semua siswa dan sepulang sekolah mereka akan datang ke rumah pak kwon.
"Tapi...., siapa dari kita yang tahu di mana letak rumah pak kwon,secara pak kwon tak perna membuka terlalu lebar identitasnya ke semua orang bahkan ke kita sebagai muridnya," ucap wonwoo.
Hening sesaat mereka berpikir mencari cara untuk mendapatkan alamat rumah pak kwon.
"jika kita meminta alamatnya pada guru-guru di sini,ahk.. tidak tidak,nanti tidak menjadi kejutan," sang ketua berkata sendiri.
"Tenang,aku tahu rumah pak kwon di mana,aku ingat saat ibu ku mengajak ku pergi ke tempat kenalannya, aku melihat pak kwon berada di sana,saat aku bertanya pada ibu ku,aku mendapat jawaban jika itu rumah pak kwon,rumahnya terletak di perumahan elit,astaga.... rumahnya bagus sekali,lebih bagus rumah dia dari pada rumah ku" ujar salah satu murid kaya dengan hoboh di akhir kalimatnya.
Semua mata tertuju pada siswa si kaya,dengan pandangan tak percaya.
"Ia,aku yakin itu rumah pak kwon," ucapnya lagi menyakinkan semua temanya."Ok.. pulang sekolah kita langsung pergi ke sana,pakai kendaraan masing-masing," putus ketua kelas sebelum pergi dan kembali masing-masing sibuk dengan urusannya.
"Kau yakin ini rumah pak kwon?tanya sang ketua tak percaya,di hadapannya ini bukan rumah tapi istana menurutnya.
"Yakin lha,waktu di sekolah tadi sebelum kita kesini,aku mintak alamat rumah pak kwon sama mama ku dan yang di kasih ya ini,saat mama ku bertanya untuk apa,aku bilang pak kwon sakit,setelahnya panggilan terputus tak lama kemudia mama ku memberi pesan,jika pak kwon benar sakit,"
Siswa berjumblah 30 orang sudah berkumpul di halaman depan rumah pak kwon. Salah satu dari mereka menekan bel yang terletak di tembok samping pagar,mereka menunggu harap-harap cemas.
"Rumah sebesar ini gak ada satpam ya? Tanya mingyu ingin tahu.
"Mana aku tahu" jawab jihoon cuek.
Pak kwon yang sedang menikmati acara televisi di ruang tamu terganggu saat bel rumahnya berbunyi,sebelum menuju pintu utama dia melirik sekilas ke arah cctv,setelahnya segera membuka pintu gerbang dengan menggunakan remot.
Saat pintu gerbang terbuka secara otomatis,membuat semua siswa itu tekejut bukan main,ada yang beranggapan jika itu hantu,namun semua itu buyar saat suara pak kwon terdengar dari loudspeker "jika kalian tidak masuk,pulang lha," dengan segera mereka masuk secara berebutan.
Semua siswa itu berjalan sambil menatap,melihat tak percaya kemegahan rumah pak kwon tak bisa di bilang biasa,"rasanya beta sekali jika tinggal di sini,"kata mingyu
Jihoon mengagumi rumah pak kwon secara diam-diam agar tak terlihat norak.
Pak kwon yang duduk di ruang tamu langsung bertanya tajam saat semua siswa itu masuk "siapa yang nyuruh kalian datang ke mari,"
Semua siswa itu terhenti dan diam karna takut,alasan tadi yang akan mereka katakan tersimpan di dalam hati.
Sampai si ketua kelas memberanikan diri.
"Kami ke sini ingin menjenguk bapak,kami dengar bapak sakit," jawabnya dengan nada pelan."Oh....terima kasih akan hal itu" jawab pak kwon singkat.
Semua siswa itu menatap tak percaya,semoga bapak tak sembuh-sembuh,"ucap salah satu siswa dalam hati karna kesalnya.
"Karna kami sudah melihat kondisi bapak,maka kami permisi pamit pulang" ucap sang ketua kembali
Semua siswa balik badan,melangkah keluar dengan wajah lesu,"pak kwon sama aja di rumah maupun di sekolah,arogan"kata wonwoo pelan dan masih bisa di dengar oleh pak kwon.
Pak kwon tersenyum kecil melihat murid-muridnya kincep semua,"yang nyuruh kalian pulang siapa,jangan ada yang berani melangkah keluar jika tidak saya suruh" kata pak kwon tegas.
"Masalah apa lagi ini"kata mingyun takut.
Semua siswa putar badan dengan wajah menunduk.
"Kalian duduk di sini,dan kamu ketua kelas,tulis di sebuah kertas...."pak kwon menggantung ucapanya, membuat semua siswa menatap satu sama lain dengan rasa deg-degan.
"Makanan apa yang ingin kalian makan,gak pakai lama" sambung pak kwon dengan senyum yang di tahan lalu meninggalkan muridnya.
Semua menghela nafas lega,"aku pikir kita bakalan di hukum"kata ketua kelas, "ayo cepat kalian ingin makan apa sebelum pak kwon datang," sambungnya lagi.
"Demi menghemat waktu bagaimana kita pesan makanan yang sama aja," kata wonwoo memberi solusi.
"Gimana semua,setuju??" Tanya ketua kelas.
Ada yang setuju dan yang tidak.
"Ok..,makanan kesukaan kalian, kita mulai," si ketua kelas mulai menulis pesanan.
Semua siswa itu melahap makanan begitu nikmat melupakan kecanggungan dan ketakutan yang mereka alami tadi,pak kwon melihat murid-muridnya dengan senyum tapi senyum itu luntur ketika matanya melirik ke arah jihoon yang tak memakan makanan yang berada di depannya "kenapa tidak kamu makan jihoon?" tanya pak kwon tegas,jihoon meringis takut,dia tidak suka dengan udang.
"Hehehe aku sudah kenyang pak," ucapnya bohong karna tak ingin membuat mingyu yang berada di sampingnya merasa bersalah,mingyu salah memesan makanan untuknya dan salahnya juga saat mingyu bertanya ingin makan apa dia menjawab samakan saja.
"Terus kenapa kamu pesan jika sudah kenyang,kenapa gak bilang dari tadi?kamu mau saya suruh membayar semua makanan teman mu karna kamu tak menghargai pemberian ku?" tatap pak kwon tajam.
Semua yang berada di situ berhenti mengunyah dan jihoon menunduk takut.
Mingyu yang merasa kasihan dan tak enak hati melihat jihoon di marah pun membuka suara karna dia salah pesan makanan untuk jihoon lalu mingyu membela "maaf pak,aku yang salah,aku memesan makanan yang jihoon tidak sukai,aku baru ingat jika dia tak suka udang sedangkan aku suka,"
Pak kwon melunakan tatapannya "ya sudah,kamu mau pesan apa?" tanya pak kwon kepada jihoon.
"He'e.. "kaget jihoon.
"Cepat.." desak pak kwon.
Berakhir jihoon makan sepiring berdua dengan pak kwon yang di saksikan oleh teman-temannya.
Jihoon menolak memesan kembali sebab dia sadar diri,dia bukan siapa-siapa di sini,dia sama dengan temannya sebagai murid meski di desak oleh pak kwon dia tetap menggeleng dan berahkir pak kwon membawak makanan dari dapur dan memberikan kepada jihoon lalu di terima jihoon dengan senang hati namun terbengong ketika pak kwon duduk di depannya sambil memegang sendok dan berucap "saya juga pengen makan"