32✓

631 22 2
                                    

Hari ini SMA Bima Sakti sedang melaksanakan ujian semester. Karena hari ini hari pertama ujian seluruh murid berangkat pagi guna menyiapakan otak untuk ujian serta hal yang tak pernah mereka lupakan adalah contekan yang ditulis sangat kecil sekecil semut di kertas yang sama kecilnya. Itulah rutinitas rutin semua murid SMA Bimasakti.

Ada yang menyalin tulisan dari buku ke telapak tangannya, ada yang menyalin di atas meja bahkan ada yang menyalin tulisan di lembaran kertas kemudian di tempelkan pada punggung teman di depannya, agar tak terlihat si temen mengurai rambutnya. Pintar sekali!

"Gila, nih kelas, tumben kaya pasar? Pagi-pagi gini udah nyatet. Rajinnya," ucap Canes.

"Iya rajin buat contekan," sambung Aries.

"Halah! lo juga ntaran nyontek nyet!" Umpat seorang siswi.

"Ya jelas dong. Kita kan mau yang instan," bangga Orion.

"Hei... manteman! Jangan ada yang ngasih contekan ke trio kibul ini!" koar gadis lain.

"Awas lu! kalau main kerumah gue kagak gue suguhin," ucap Aries gondok.

"Jangan percaya! Kalau lo main ke rumah Aries yang ada malah pengen bunuh orang. Jailnya naudzubillah!" teriak Cowok dari pojok kelas yang sibuk memainkan ponselnya tapi menajamkan telinganya.

"Mang napa?" tanya teman sebangkunya.

Pria itu meletakkan ponselnya ia beringsut berdiri menatap teman sekelasnya dengan wajah yang dibuat memelas.

"Minggu lalu gue kerumah Aries." Ia mulai bercerita ketika melihat tatapan penasaran dari teman sekelasnya terutama dua karib somvlak Aries, "emang bener gue di kasih makan. Disuguhin tuh beberapa toples dan kaleng makanan ada Kong Guan, Tanggo, sama Oreo dan yang lain. Dalam hati gue ngomong 'wah nih anak holkay, gak rugi gue main kesini' tapi ternyata...." menjeda kalimatnya membuat yang lainnya menatap penasaran dan semakin mendekat kearahnya, "nungguin ya?!" godanya langsung mendapat berbagai umpatan dari mulut manis teman sekelasnya.

"Bacot!"

"Cepetan gue kepo nih!"

"Gak lanjut. Gue bakar rumah lo!"

"Anjirr! sadist bener. Mau dilanjutin gak?" tanyanya tentu saja diangguki yang lain, "okey, lanjut. Pas gue buka kaleng pertama yang gambarnya Kong Guan kalian tau isinya apa?" Semuanya menggeleng. "Isinya kerupuk anjirr! Mana itu kerupuk udah mlempem pas gue gigit serasa makan daging saking gak ada kerenyahan di dalamnya.." Umpatnya yang justru di hadiahi kekehan keras dari semuanya.

"Emang itu derita lo, Jon-jon."

"Ajab lo sama orang. Segala ngomongin baik, sih. Jadinya kan gak baik."

"Lanjut lagi, Jan dengerin bacotnya mak-emak!"

"Trus waktu gue buka kaleng kedua yang gambarnya Oreo gue pikir gambar sama isinya sama. Soalnya masih di segel eh gak taunya isinya cuman brondong jagung. Makin anjirr nih orang batin gue." Mereka menyemburkan tawanya sedangkan Aries hanya menggaruk kepala yang tak gatal dengan senyuman bodoh.

"Tapi berhubung gue sabar, kaleng yang ketiga gue buka karena penasaran. Tapi gue gak mau kena prank ketiga kali. Ya gue gak terlalu berharap lebih takutnya zonkk. Gue buka tuh tutup kaleng Tanggo sambil tersenyum paksa dalam hati 'kalo ini isinya gak sesuai ekspetasi gue bunuh lo sekarang Res!' Tapi, kenyataannya Tuhan memihak Aries isinya beneran tanggo. Kali itu dia selamat."

"Eh tapi, pas gue minta minum dia kan nyuruh ambil sendiri di kulkas?" Mereka mengangguk dan semakin serius mendengarkan cerita atau curhatan temannya ini. Ya, meski tak kalah somvlaknya dengan trio kibul.

"Gue berdiri jalan ke dapur. Buka kulkas gak sengaja mata gue lihat satu cup ice cream. Berhubung gue haus dan tergoda oleh ice ream. Gue ambil cup itu gue keluarin. eh, pas gue buka isinya bukan ice cream. Tapi...."

"Isinya apaan jon?"

"Isinya ikan bandeng. Ngelus dada dah gue hari itu " jawabnya pasrah dengan tangan mengusap dadanya sabar.

Sekelas tertawa ngakak bahkan berguling-guling atau yang sudah tak tahan memukul bahu teman di sampingnya. Miris sekali nasib lo Jon. Udah bertamu di kerjain juga sama yang punya rumah.

"Kalau gue jadi lo. Udah gue lempar Aries keluar rumah lewat wc!" ucap Orion masih setia tertawa.

"Kalau gue udah gue bunuh tuh anak!" sahut Canes.

"Gue sabar kok orangnya. Saking sabarnya sampai pengen bunuh orang," geramnya meremas udara dengan pelototan mata menatap tajam Aries yang justru tertawa keras.

Emang gue sesadist itu ya? batinnya.

-- Galaksi --

"Nih alamat rumah Mega," ucap Tomi menyerahkan secarik kertas pada Ketua Procyon.

Nunki tersenyum misterius menatap kertas itu. "Permainan kembali dimulai Mega. Dan kali ini lo gak akan lepas dar maut," gumamnya.

"Mulai hari ini lo pantau semua kegiatan dia kalau perlu lo ikutin ke mana pun dia pergi!" perintah Nunki diangguki Tomi dan dua anak buah lainnya.

"Kalian boleh pergi!"

Tbc.

GALAKSI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang