Ini aku bukan dia,
Aku yang apa adanya.
Bukan dia yang punya segalanya.-- Galaksi --
Angkasa ditambah Mega sedang berada di kantin dikarena tidak adanya pelajaran atau istilah bekennya jamkos. Mereka sedang makan sambil bercanda.
"Dosa dah gue kalo tiap hari bareng kalian. Cover-nya cowok tapi ghibahin orang mulu kerjaannya," omel Mega yang sejak tadi jengah mendengar Angkasa membicarankan murid, guru bahkan staf di SMA Bima Sakti.
Mereka bukannya membicarakan cewek cantik atau bohay melainkan, membicarakan para cowok membuat Mega sesekali geram seakan gender mereka sama padahal kan Mega itu cewek tulen!
Human yang menyia-nyiakan hidup.
"Ya elah Meg. Udah biasa kali kita ngomongin hal kaya gini," sahut Aries.
"Ya tapi lihat sitkon napa. Gue ini cewek, sat!" umpatnya jengkel.
"lah? Lo cewek Meg?" tanya Alpha tak percaya. Membuat semuanya tergelak kecuali Mega yang mendengus sebal.
"Anjir," umpat Mega.
"Kalo beneran cewek. Jadi pacar gue mau?" Goda Leo.
"Ogah!" ketusnya.
"Jangan percaya dia itu cowok tulen!" timpal Canes.
"Mati lo!" umpat Mega menatap tajam Canes yang terkekeh.
"Cand," panggil Mega pada Candra yang sejak tadi asik mabar mobile legend bersama Rigel dan Galaksi.
Candra berdehem sebagai jawaban. "Nanti gue mau jalan. Boleh ya?" ucapan Mega membuat Angkasa menghentikan kegiatannya dan menatap Mega penasaran terutama Galaksi.
"Kemana? Sama siapa? Pulang jam berapa? Gue kenal gak?" tanya beruntun dari Candra membuat Mega mendengus keras.
"Ke Kafe, sama Ankaa, pulang malam, gue cuman mau keluar bentar bukan pergi selamanya!" kesal Mega.
"Gue gak kenal Ankaa jadi, gak usah keluar."
"Kok gitu, sih?" Cemberut Mega.
"Ya emang harus gitu." Mendegar itu tatapa Mega beralih pada Rigel.
"Jel," mohonnya yang mendapatkan gelengan dari Rigel.
"Oke. Kalo lo ga izinin gue keluar. Gue ikutan."
"Ikutan apa?"
"Tawuran." Santai Mega membuat Angkasa mendelik kesal bahkan Orion sampai tersedak.
"Jangan aneh-aneh, ya!" ancam Candra menatap tajam Mega.
"Bodo!" cueknya.
Rigel menatap Candra memberi isyarat untuk mengizinkan Mega untuk pergi bersama temanya. Candra menghela napas pasrah.
Candra mengelus rambut Mega "ya udah, lo boleh pergi tapi pulang sebelum malam, ya?" Mendengar itu Mega tersenyum manis dan langsung mencium pipi kanan Candra membuat Candra mengembangkan senyum dan membalas mencium kening Mega.
Sakit tapi tak berdarah. Dekat tapi terlalu jauh di gapai.
"Oh ya, satu lagi! Kalian jangan ada yang bawa Sajam, BR, atau yang lainnya ya?!"
"Kenapa?"
"Kalian bukan pengecut!"
"Tapi kalo mereka yang bawa Sajam?"
"Mereka gak akan bawa," ucap Mega yakin.
-- Galaksi --
Di sinilah mereka bersama dua kubu saling berhadapan di perbatasan antara SMA Bimasakti dan SMA Antariksa. Dua perwakilan dari masing-masing sekolah saling berhadapan dengan pandangan tajam dan menusuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
GALAKSI
Teen Fiction•End• "jangan pernah takut pada kegelapan. bintang-bintang akan menemanimu" - Galaksi Adara Aldebaran. "Hati tolong sabar, Air mata tolong jangan keluar, Mulut tolong diam, Jiwa tolong tenang!!!" - Omega Ara Sirius. Ini tentang gadis penyuka Rasi bi...