Galaksi termenung di kelas. Pelajaran telah dimulai dari beberapa jam lalu tapi Galaksi tak memperdulikan setiap ucapan ataupun candaan sahabatnya. Setelah mengantarkan Mega ke dalam kelasnya. Galaksi bertingkah seperti mayat hidup. Candra dan yang lainnya sampai kebingungan dengan sifat Galaksi yang pagi tadi masih bisa tersenyum walaupun hanya untuk Mega.
"Saya punya pertanyaan buat kalian. Sebelum mengakhiri pelajaran Ipa hari ini," ucap Bu Dea pada muridnya.
"Dengerin ya! Sebutkan beberapa limbah yang gak bisa di daur ulang?" tanya Bu Dea.
"Ampas tahu!" teriak Virgo semangat.
"Ya betul."
"Air ditergen!" jawab Leo.
"Yang lain?" tanya Bu Dea.
"Saya bu... Mantan!" teriak Alpha membuat hampir seluruh murid kelas memandangnya greget.
Ya, karena ada yang merasa tersindir pastinya hehehe
"Kok, mantan?" tanya Candra.
"Karena mantan adalah sampah... sampah yang tidak bisa di daur ulang!" jawabnya.
"Waanjirrr!" seru Virgo dan Leo.
"Huuu Buciinn!" sorak teman yang lain.
"Gini amat gue punya temen ya Allah," gumam Rigel tak habis fikir dengan jalan pikiran Alpha.
-- Galaksi --
Galaksi bersama yang lain sedang makan dengan damai di kantin yang masih sepi karena bel istirahat berbunyi 5 menit lagi. Hingga beberapa siswa memecahkan kedamaian Galaksi dan yng lainnya.
"Halo sayang!" sapa Vega bergelayut manja pada lengan Galaksi membuat semua yang melihat melayangkan tatapan jijik.
"Jauh-jauh lo dari gue," ketus Galaksi menghempaskan tangan Vega.
"Ih! Kok kamu gitu sih sama aku," cemberut Vega tak menyukai sikap Galaksi.
"Mending kalian pergi dari sini. Lihat muka kalian bikin gue mual!" usir Candra.
"Terserah kita dong. Kok lo yang repot?!" balas Nilam.
"Kok lo yang sewot!" balas Virgo.
"Siapa yang sewot?!" tanya Gita.
"Siapa yang repot?!" balas Leo.
"Udah deh mending kalian pergi! Bikin gue ga nafsu makan!" usir Rigel yang jengah melihat perdebatan antara sahabat dan cabe di hadapannya ini.
"Wish! Ada apa nih rame bener. Pembagian sembako ya?!" tanya Canes yang batu saja datang bersama yag lain kecuali Mega.
"Sembako mbahmu!" sinis Alpha yang asik memakan bakso tanpa merasa terganggu.
Tangan Orion dan Aries secara itomatis menoyor kepala Alpha membuat Bakso itu kembali pada tempat awalnya yakni mangkok tak lupa juga Alpha yang tersedak kuah bakso akibat toyoran tiba-tiba. Hal itu membuat semua anak Angkasa ditambah si kembar dan Ara tertawa puas.
Bwahaha!
"Uhuk! uhuk! Air bego uhuk! Bukannya ketawa," umpat Alpha yang melihat semua sahabatnya tertawa tanpa ada yang berniat membantunya sampai Ara menyodorkan air padanya.
"Makasih ya, Ar. Emang lo baik banget gak kayak yang lain baik kalau ada butuhnya doang!" sindir Alpha setelah meneguk air dari Ara.
"Iya masama," balas Ara terkekeh melihat mata Alpha yang mengintimidasi sahabatnya tapi dihiraukan oleh sahabatnya.
"Eh! Ngapain nih ondel-ondel ada disini?"tanya Orion menunjuk Vega dan dua temannya.
"Ada yang ultah, ya?" Tanya Aries heboh siapa tau ada yang mau mentraktir dirinya.
"Ultah palalo kotak!" sewot Leo.
"Lah? Trus ngapain mereka di sini?" tanya Revan.
"Biasa caper ama ituh tuh," jawab Virgo menunjuk Galaksi dengan lirikan mata.
"Udah deh mending lo pergi! Galaksi mana mau sama orang yang modelannya gini," usir Canes tajam.
Vega bersama dua temannya pergi dari hadapan anak Angkasa dengan kaki yang dihentakan ke lantai dengan kesal.
"Mega mana Gan?" tanya Galaksi saag tak melihat wajah gadisnya itu.
"Perpus," singkat Regan duduk di samping Revan.
"Sendirian?" tanya Galaksi lagi dan di balas anggukan oleh Regan.
"Gue mau susulin Mega. Jel bayarin punya gue," ucap Galaksi membuat Rigel mengangguk.
Galaksi melangkah pergi keluar kantin.
Canes menepuk pundak Rigel dua kali "sabar ya bro!" ejek Canes.
"Anjirr!" umpat Rigel kesal.
"Oh iya Cand, gimana keadaan Mega?" tanya Revan membuat Candra beralih menatapnya.
"Dia baik. Mungkin butuh waktu buat ingat semuanya," jawab Candra.
"Gue denger besok Procyon nyerang Angkasa?" Ucap Ankaa yang sejak tadi hanya diam dan fokus pada makanannya.
Semua pasang mata menatap Ankaa kepo. "Tau dari mana?" tanya Rigel.
"Ares. Dia punya mata-mata di Procyon katanya besok mereka mau nyerang Angkasa," jelas Ankaa.
"Eh gue ke kelas dulu ya. Habis ini ada ulangan," pamit Ara setelah menghabiskan makanannya.
"Kita juga," timpal Revan dan Regan.
"Ya udah. Tiati ya. Kalau ada tikungan belok jan lurus," canda Alpha.
"Temen lo tuh?" tanya Aries.
"Ya jelas Bukan!" teriak Rigel, Leo dan Virgo bersamaan diakhiri gelak tawa oleh yang lainnya.
"Kita pergi dulu ya, Cand, gue titip Mega, ya," ucap Regan membuat Candra mengangguk dan tersenyum.
Ara dan si kembar berjalan menjauhi kantin. Mereka memutuskan untuk belajar sebelum ulangan harian dimulai sehabis istirahat.
"Back to topic. Jadi, apa rencana kita selanjutnya?" tanya Canes.
"Kita ikuti aturan main mereka. Siapkan semua keperluan kita besok!" Mutlak Candra menatap Canes, Aries dan Orion.
"Ok," jawab mereka bertiga.
"Tapi, gue masih bingung. Beberapa bulan belakangan ini semua baik-baik aja dan sekarang semuanya kembali normal setelah kembalinya Mega," ucap Leo
"Mungkin gak, kalau hilangnya Mega ada hubungannya sama anak Procyon?" sahut Virgo menduga-duga.
"Bisa jadi. Kita satu pemikiran," timpal Ankaa menyetujuhi ucapan Virgo.
"Kalau begitu kita bagi tugas. Ada yang menjaga Mega dan ada yang mengawasi pergerakan lawan," ucap Candra.
"Buat yang jagain Mega kit serahkan sama Galaksi aja. Gue yakin dia mampu ngelindungi Mega," usul Rigel diangguki semuanya.
"Ya udah kita lanjut bahas ini di markas Angkasa nanti malam," putus Candra di patuhi anggota Angkasa lainnya.
Tbc.

KAMU SEDANG MEMBACA
GALAKSI
Dla nastolatków•End• "jangan pernah takut pada kegelapan. bintang-bintang akan menemanimu" - Galaksi Adara Aldebaran. "Hati tolong sabar, Air mata tolong jangan keluar, Mulut tolong diam, Jiwa tolong tenang!!!" - Omega Ara Sirius. Ini tentang gadis penyuka Rasi bi...