02✓

2.5K 75 0
                                    

Hidup ini singkat
perjuangkan apa yang pantas
untuk di perjuangkan.

-- Galaksi --

Mega bersama ketiga sahabatnya berdiri di depan gerbang SMA Bima Sakti dengan napas ngos-ngosan karena berlari dari komplek rumah mereka ke sekolah yang jaraknya lumayan, karena sedari tadi mereka menunggu angkutan umum yang sialnya tak ada yang kosong. Karena itu mereka memutuskan untuk berlari menuju sekolah.

Sedangkan di dalam upacara sudah dimulai sejak setengah jam lalu. Karena itu gerbang ditutup pukul 07.00 tepat dan sekarang pukul 07.45 yang artinya mereka telat 45 menit.

"Anjir! telat kita," umpat Orion.

"Kita juga tau kalo telat, Ori!" sahut Aries.

"Nama gue Orion bukan Ori, ya. Ares!"

"Nama gue Aries, bukan Ares dodol!"

"Bodo! Lo juga panggil nama gue seenak jidat lo!"

"Udah deh stop berdebat. Lebih baik kita cari cara buat masuk sekolah!" lerai Canes.

"Tumben otak lo pinter?" puji Mega diangguki yang lainnya.

"Giliran gue pintar kagak percaya giliran gue bego malah dibegoin terus," sebal Canes.

"Jijik Bangsat!" umpat ketiga sahabatnya itu.

"Udah deh, mending kalian ikutin cara gue." Canes menunjuk gerbang membuat ketiga temannya mengangkat alis tak paham, "Ck. Gini kalo dari lahir otak gak pernah digunain, bego!" lanjut Canes.

"Bego teriak Bego, ya, lo!" ucap Aries tak terima.

"Sesama orang bego mending diam!" Santai Orion melerai kedua sahabatnya dengan wajah tengil sedangkan Mega hanya mengelengkan kepala sambil memikirkan cara agar bisa masuk kedalam sekolah.

"Bacot banget sih kalian! Lihat gue trus baru kalian! Tapi awas kalo kalian berani ngintip! Gue penggal palanya!" peringat Mega membuat mereka menggangguk dan menelan ludahnya susah payah.

Mega melemparkan tasnya lalu memanjat pagar dengan mudah saat sampai diatas ia melompat kebawah kemudian meminta yang lainnya ikut memanjat.

Tapi saat Aries akan memanjat Mega melihat bayangan seseorang diujung koridor yang ia yakini jika itu sang Ketos atau Galaksi. Mega memiliki rencana yang bagus dan tentu tak bagus bagi sahabatnya.

"Kalian lama gue pergi dulu ya?" Ia memakai tas di bahu kanannya, lalu berjalan meninggalkan sahabatnya sebelum itu ia berbalik dan melambaikan tangannya disertai senyum, "SELAMAT MENIKMATI HUKUMAN DARI KETOS!" teriaknya lalu berlari kearah kelasnya dengan tawa yang menggema di koridor sekolah.

"Sialan!" umpat ketiga sahabatnya ketika melihat Galaksi berjalan kearah mereka dengan senyum devil nya.

"Sahabat rasa musuh," gerutu Orion.

Galaksi berdiri dihadapan mereka dengan kedua tangan dilipat di bawah dada.

Memperhatikan satu persatu murid yang menurutnya sangat teladan sehingga membuat mereka sering keluar masuk ruang Bk. Ruangan horror yang banyak ditakuti murid-murid tapi bagi mereka ruangan itu seperti hiburan.

Galaksi menggeleng kepala tanda pasrah dan bingung dengan kelakuan mereka yang tak pernah kapok mendapatkan hukuman.

"Baju di keluarkan! Dasi digantung dileher! Gak pakai kaos kaki! Almamater di sampirkan di bahu! Rambut acak-acakan! Pantas disebut pelajar?! dengan dandan-an layaknya preman pasar?!" tegas Galaksi menatap ketiga murid dihadapannya yang memasang wajah tak bersalah.

Jujur jika mereka bukan temannya maka sudah pasti akan ia bantai habis.

Galaksi merupakan Ketos yang tegas dan tak memilih-milih orang jika memberi hukuman, entah itu cowok, cewek, musuh, ataupun teman, dan sahabat semuanya sama saja baginya.

Jika itu melanggar peraturan sekolah maka, wajib memberi hukuman sesuai pelanggarannya.

Galaksi berjalan mendahului mereka. "Ikut gue ke lapangan!" tegasnya membuat ketiga murid itu mengikuti sang Singa Bimasakti itu.

Sampai dilapangan Aries dan Orion menyapa beberapa murid yang mereka lewati dengan gaya tengilnya berbeda dengan Canes yang jijik dengan tingkah kedua sahabatnya ini.

Sesampainya di tengah lapangan Galaksi berbalik menatap ketiga murid itu dengan tajam. "Upacara udah selesai sekitar sepuluh menit yang lalu dan kalian baru saja masuk. APA SEKOLAH INI MILIK KALIAN?!" bentak Galaksi ditengah lapangan netranya menatap tajam layaknya pemangsa yang ingin menerkam buruannya.

Bentakan Galaksi membuat murid yang tadinya berada di depan kelas kini menggerombol dipinggir lapangan. Bagi mereka tontonan seperti ini sudah biasa dilihat, tapi entah kenapa mereka tak pernah merasa bosan dengan setiap hal yang dilakukan si Ketos itu dalam memberi hukuman.

Selain galak dan tampan Galaksi juga dikenal dengan ucapan yang super duper pedas mengalahkan cabai mala yang dikenal sebagai cabe terpedas didunia.

"KALO DITANYA ITU DIJAWAB! FUNGSI TELINGA BUAT MENDENGARKAN! DAN FUNGSI MULUT BUAT BERBICARA! APA KURANG DIKASIH DUA TELINGA DAN SATU MULUT?! HAH?!" bentaknya lagi membuat ketiga murid itu hanya mampu membalas tatapam tajam Galaksi dengan tangan yang terkepal disisi tubuhnya.

"Kita telat Gal," ucap Aries membalas perkataan Galaksi.

"Kenapa kalian telat?!" tanya Galaksi mencoba meredam emosinya meski masih dengan nada tegas.

Mereka hanya diam sambil terus memandang kearah lain menghindari tatapan mengintimidasi Galaksi.

Galaksi maju mencengkram kerah baju Aries. "GUE TANYA DIJAWAB BANGSAT! LO KENAPA TELAT?! TELINGA LO GAK BERFUNGSI DENGAN BAIK?!" bentak Galaksi lagi menatap tajam Aries yang selalu membuatnya kehilangan kesabaran.

Semua murid yang melihat kejadian itu terpekik kaget. Selama ini mereka tak pernah melihat Galaksi semarah dan semurka ini. Entah apa yang membuatnya terlihat begitu menyeramkan seperti ini.

"Lepasin tangan lo dari sahabat gue BANGSAT!"

Tbc.

Keknya ketebak nih.

Ada yang mau disampaiin ke :

Mega?

Galaksi?

Aries?

Orion?

Canes?

Author?

Papay!

GALAKSI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang