08✓

1.3K 46 1
                                    

Hei kamu? Iya kamu yang lagi bahagia dan tertawa bersamaku tapi hatimu masih untuk dia.

-- Galaksi --

Mega berdiri di pembatas balkon kamarnya. Pikirannya masih melayang pada beberapa saat lalu bahkan ia tak bisa berhenti tersenyum, matanya menatap benda langit dengan senyum yang mengembang di wajah cantiknya.

Matanya perlahan memejam. " Tuhan. Jika memang bahagiaku sederhana. Kumohon biarkan senyum ini mengembang untuk beberapa saat lagi"

"Galaksi memang indah tapi nyatanya kisah cinta kami tak seindah itu," bisiknya pelan seolah jika ia berbicara terlalu keras maka Tuhan tak akan mengabulkan keinginannya.

Satu lagi jika Alde memang jodoh Ara maka jodohkanlah. Tapi jika Alde bukan jodoh Ara. Ara mohon cek kembali takdir Ara. Siapa tahu kelewatan, batinnya

Mega kembali membuka matanya yang langsung terfokus pada satu bintang yang paling terang diantara bintang lainnya. Alpha canis majoris

-- Galaksi --

Galaksi sedang berada di markas Angkasa saat ini. 10 menit yang lalu bel istirahat berbunyi dan sesuai informasi dari grup chat Angkasa semalam bahwa seluruh anggota Angkasa berkumpul di Markas saat jam istirahat.

Di sinilah mereka sekarang di gedung tua belakang sekolah, semua para siswa anggota Angkasa telah berkumpul di sini.

Candra berdehem keras membuat seluruh fokus anggota Angkasa mengarah kearahnya. Ia berjalan kedepan memandang kearah mereka.

"Kalian tahu kenapa Angkasa gue hidupin kembali?" tanyanya dengan raut wajah tegas dan serius.

Melihat para anggotanya diam ia kembali melanjutkan ucapannya. "Gue mau kita kembali bukan karena dendam atau pun kekacauan yang seperti beberapa tahun belakangan ini kita lakukan. Gue mau kita membela nama baik sekolah setulus hati kita. Tanpa melibatkan masalah pribadi ataupun hati." Matanya melirik pada Galaksi, "meski pengorbanan yang kita lakukan jarang sekali dihargai tapi ini semua demi ketua dan alumni Angkasa yang sebelumnya. Buat bangga mereka! Jangan hancurkan kepercayaan mereka!" tegasnya dengan semangat yang menggebu membuat para anggota Angkasa bangga memiliki ketua seperti Candra.

"Sekarang apa yang harus kita lakukan?" tanya Virgo.

"Kita lawan dan balas mereka yang sudah buat kekacauan dan merendahkan Bima Sakti!" tegasnya.

"Baik!" jawab seluruh anggota.

"Kapan kami bisa melaksanakannya?"

"Kita buat rencana, siasat dan strategi yang benar-benar matang sebelum menyerang anak Antariksa." Candra menolehkan kepalanya pada Orion, Canes dan Aries, "kalian bertiga buat rencana penyerangan besok." Lanjutnya diangguki ketiga anggota tersebut.

"Dan yang lain bisa kembali dan menunggu intruksi dari gue buat nyerang anak Antariksa!" tegas Candra.

Hampir semua anak Angkasa kembali ke habitat masing-masing entah itu ke kantin, toilet  warung bahkan rooftrop.

Tapi tidak dengan Candra, Canes, Orion, Aries, Galaksi, Rigel, Virgo, Leo dan Alpha masih berada dimarkas. Mereka sedang Mabar game online yang membuat gedung itu seakan runtuh karena teriakan heboh mereka kecuali Galaksi yang hanya terfokus pada ponselnya.

"Ye sianjir! Lo jangan ngalangin jalan gue! Puter balik sono!"

"Ogah! orang gue mau maju lo suruh puter balik. Gila lo!"

"Yang bener njing Kalo maen! Kagak bisa maen lo?!"

"Belakang lo tembak Or. Jangan lari mulu dari tadi!"

GALAKSI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang