05✓

1.5K 50 0
                                    

"Gue pengen kita putus!" tegasnya lagi.

"Maksud kamu apa? Aku gak ngerti," kata Libra, sebenarnya ia sedang memastikan pendengarannya.

"Gak perlu dimengerti. Cukup pahami aja!" tegas Canes.

Libra menatap Canes tak percaya lalu tatapannya beralih pada Mega yang berdiri disamping Canes bersama Aries dan Orion.

Plakk!

Libra menampar pipi Mega membuat semua pandangan mengarah pada mereka.

"Lo pasti bilang yang gak-gak sama Canes kan?!" bentak Libra menatap tajam Mega sedangkan Mega hanya memegang pipinya lalu membalas tatapan tajam Libra.

"Gue lagi gak mood cari masalah. Jadi, mending lo intropeksi diri lo sendiri. kenapa? sahabat gue mau putus sama lo!"

"Bullshit! Omongan lo itu sampah yang gak bisa di daur ulang sama seperti hidup lo, cuman SAMPAH!" bentak Libra emosi menatap tajam Mega sedangkan Mega mengepalkan kedua tangan disamping tubuh.

Aries dan Orion ingin maju membela Mega tapi cewek itu menggeleng pelan tanda ia bisa mengatasi ini sendiri sama halnya dengan Canes ia juga ingin membantu sahabatnya itu tapi Mega sendiri yang merentangkan tangannya kesamping ketika melihat Canes melangkah maju membuat Canes mau tak mau berhenti dari masalah yang seharusnya ia selesaikan sendiri.

Vega tersenyum puas ketika melihat saudara tirinya dipermalukan di depan umum seperti ini. Ia berjalan kearah Libra berdiri disamping gadis itu. Tanganya merangkul bahu Libra membuat sang empu menoleh kearahnya.

"Lo bener emang hidup dia itu sampah! Dan ya satu lagi," Vega menatap Mega sambil tersenyum sinis, "mungkin dia udah pengaruhi Canes buat putusin lo." Lanjutnya menatap Libra dengan tangan yang mengelus rambut Libra lembut.

Mendengar itu membuat emosi Libra memuncak. Ia merasa tak pernah punya masalah dengan Mega tapi mengapa ia dan sahabatnya mempermalukan dirinya disini?

Libra maju mendorong bahu Mega keras nembuat Mega mundur beberapa langkah. "Maksud lo apa?! Gue gak pernah punya masalah sama lo! Jadi, berhenti ikut campur urusan gue!" bentaknya.

"Wow! Hebat." Mega bertepuk tangan memperkeruh keadaan, "dua ratu drama." Tangannya menunjuk Libra dan Vega, "jika bersatu sama seperti nenek sihir." Ia tertawa miris tangannya masih menunjuk Libra, "lo tau kenapa Canes mutusin lo? Gak tau ya." Mega menggeleng prihatin, "ish ish ish dia mutusin lo karena dia tau lo selingkuh dari dia dan lebih parahnya lagi lo selingkuh sama Leo!" Matanya menatap tajam Leo.

"Tunggu. lo salah paham." Leo maju untuk menjelaskan, "gue emang pacaran sama Libra, tapi, dia sendiri yang bilang kalo dia udah putus sama Canes, makannya gue berani deketin dia."

Wow! Satu fakta mengejutkan membuat beberapa murid di kantin tak menyangka jika Libra yang dikenal baik dan lembut bisa selicik ini. Kejujuran itulah yang membuat Canes semakin yakin dengan keputusam yang dia buat.

"Karena itu gue minta Canes mutusin lo! Gue gak tega lihat sahabat gue tersakiti." Matanya menatap Leo, "dan gue rasa lo tau keputusan yang seharusnya lo ambil Leo," ucapnya.

Leo mengangguk lalu berjalan mendekati Libra. "Sorry Libra, gue gak bisa hianatin dan dihianatin. Jadi gue minta sekarang kita putus"

Libra menunduk menyembunyikan air mata dan rasa malunya dihadapan seluruh murid disini. Ia berjanji pada dirinya sendiri akan membalaskan dendam dan membuat Mega malu seperti yang ia rasakan. Libra berlari membelah kerumunan keluar dari kantin membuat beberapa murid menyorakinya.

Vega kini berdiri berhadapan dengan Mega ia tersenyum devil melihat Mega yang ada di depan matanya sangat cerdik.

"Kita lihat berapa lama lo akan bertahan?" sinis Vega.

"What ever,"

"Jadi udah selesai dramanya?" ketus Galaksi maju beberapa langkah dan berhenti tepat di samping Mega dan Vega yang saat ini sedang berhadapan.

"Sekarang gue minta kalian yang terlibat ikut gue keruang Osis!" tegasnya lalu berjalan meninggalkan kantin, "LIMA MENIT BELUM SAMPAI! HUKUMAN MENANTI!" lanjutnya.

"Sorry bro gue gak tau kalau dia masih sama lo," ucap Leo merangkul bahu Canes.

"Nope, Man. Sahabat masih yang utama," balas Canes merangkul bahu Leo dengan senyuman.

"Ada traktiran gak nih?" tanya Aries menerobos ketengah antara Canes dan Leo dengan cengirannya.

"Pasti dong, tenang. Nanti gue traktir tapi Orion yang bayar," balas Leo terkekeh.

"Apaan? Gue dari tadi diem, ya! Kek nahan boker. Malah lo suruh nraktir anak curut ini." Tunjuknya pada Aries, "ogah!" lanjutnya.

"Ih! A'a jahat sama, Eneng." Aries memukul bahu Orion manja serta mimik wajah yang begitu menggelikan membuat yang lainnya tertawa.

"Woy bangsat! Lo gak mau ke ruang persidangan?! Semenit lagi gak datang dihukum mampus!" teriak Mega lalu berlari secepat kilat.

"Anjir lupa gue" umpat Canes lalu berlari menyusul Mega diikuti yang lain.

Tbc.

Dahlah, papay!

GALAKSI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang