28✓

632 25 0
                                    

"Woy Gan! Kenapa motor lo di dorong, sakit?" teriak Canes dari parkiran ketika melihat Regan mendorong motornya.

"Lah, ngapa tanya gue?" sahut Regan.

"Trus, gue tanya siapa?" beo Canes.

"Sekarang gue tanya lo, Dokter kalo ngobatin pasien sakit, yang di tanya pasiennya atau yang ngantar?" tanya Regan.

"Ya, pasiennya lah," jawab Canes mantap.

"Sama. Lo tanya nih motor gue, kan, yang sakit motornya bukan gue," balas Regan sambil tersenyum.

"Bangsyat!!" umpat Canes kesal.

Revan, Galaksi, Aries, dan Orion yang melihat kejadian itu hanya tertawa ngakak.

"Mampus, kan, lo!" ledek Aries.

"Prankk, njirr!" sahut Orion tertawa terpingkal-pingkal.

"Lebih sakit dari pada PHP," gerutu Canes.

"Udah ayo! Keburu sore," tegas Galaksi.

"Iya iya gak sabaran banget sih buat ketemu doi," cibir Orion.

"Udah ayok, Gan, balikin tuh motor," ucap Revan membuat ketiga orang di sana mengerutkan keningnya bingung.

"Loh, ini bukan motor lo, Gan?" tanya Aries.

"Ya bukan lah." Santai Regan menahan tawanya.

"Anjir. mati lo Gan! Sumpah malu-maluin jadi temen," umpat Canes.

Mereka berempat berencana untuk main ke rumah Revan dan Regan guna memastikan jika dugaan mereka benar. Semoga?

- Galaksi -

Mereka berlima saat ini berdiri di depan pintu rumah Revan dan Regan.

"Ada yang mau gue omongin sama kalian," ucap Regan terlihat serius membuat yang lain menatapnya meminta kelanjutan.

"Kalau kalian kenal sama Aca, gue mohon jangan ada yang maksa dia buat nginget semuanya dulu. Bukannya gue ngelarang tapi ini demi kebaikan dia," jelas Regan diangguki semuanya.

"Kalau dia gak kenal sama kalian. Kalian mulai perkenalan dari awal," sahut Revan.

"Kita juga pengen tau Aca itu Mega atau bukan," ucap Orion.

"Gue berharap itu Mega," sahut Galaksi.

"Aamiin!" ucap semuanya.

"Ya udah yuk masuk, gue pengen makan," ucap Aries cengengesan.

"Makan mulu pikiran lo!" sinis Canes menoyor kepala belakang Aries.

"Sakit," dengus Aries mengusap kepala bagian belakang.

Tok. Tok. Tok...

"Ca. Bukain pintu kita udah pulang!" ucap Revan setengah berteriak.

"Iya bentar!" sahut seseorang dari dalam rumah.

Tak menunggu lama pintu utama rumah minimalis itu terbuka menampakkan gadis berambut panjang mengenakan celana training dengan kaos oblong yang ia kenakan membuatnya terlihat lucu ditambah senyum manis yang terpancar di wajahnya.

"Evan. Egan," ucap Aca senang memeluk kedua abangnya di depan pintu.

Dilain sisi keempat orang yang melihat gadis itu ada rasa senang yang membludak, mereka tak menyangka jika gadis dihadapannya ini adalah Mega sahabat mereka. Bahkan Aries dan Orion berulang kali menepuk pipinya mencoba bangun dari mimpi walaupun mereka tau jika yang mereka lakukan hanya sia-sia.

Mereka menahan diri mati-matian agar tak menubruk gadis itu karena kesenangan yang selama ini mereka harapkan menjadi kenyataan. Mereka menahan air mata mereka agar tak keluar dari mata masing-masing.

Mereka rindu Mega, bercanda bersama, menjahili guru ataupun saling mengejek dan mengolok hingga membuat salah satu sahabtanya gondok. Ia berterima kasih pada dua orang teman barunya yang mau merawat Mega dengan kasih sayang dan kembali mempertemukan mereka lembali.

"Ternyata dunia sesempit ini. Disaat kita mulai menyerah Tuhan menunjukkan jalan lain. Ketika kita mulai lelah Tuhan menguatkan kita dengan kebersamaan," gumam Galaksi tersenyum bahagia bahkan sangat bahagia untuk saat ini.

"Gue boleh gak peluk Mega?" tanya Orion tersenyum.

"Kita coba lihat reaksi Mega nanti," jawab Galaksi diangguki ketiganya.

"Kita kesini sama teman baru kita. mau kenalan?" tanya Regan langsung diangguki oleh Aca.

Revan mempersilahkan keempat orang itu masuk kedalam rumah.

"Haii Aca." sapa ketiga sahabat itu menatap Aca dengan tatapan rindu sedangkan Galaksi sedang menahan diri agar tak menubruk tubuh gadis di hadapannya ini.

"Hai," balas sapa Aca  "ayo masuk dulu biar Aca siapin minum," ucapnya mempersilahkan keempat orang itu masuk yang langsung disambut dengan anggukan antusias.

- Galaksi -

Mereka berkumpul di sofa ruang tamu rumah Revan Regan di tambah Aca yang duduk diantara mereka.

"Oh ya, kita belum kenalan 'kan?" tanya Mega diangguki keempatnya.

"Nama aku Aca. Kalau kalian?"

"Gue Orion," ucap Orion menjabat tangan Aca diikuti Aries dan Canes.

"Galaksi " ucap Galaksi mencoba bersikap biasa aja.

"Semoga kita bisa berteman baik, ya?" ucap Aca.

"Pasti."

"Oh iya." Aca menatap Revan, " pesenan Aca mana?" tanyanya.

"Pesenan apa?" bingung Revan membuat Aca mendengus sebal serta mengerucutkan bibirnya membuat yang lain gemas karena sudah lama tak melihat Mega bersikap manja seperti itu jika ingin mendapatkan sesuatu.

"Ayam rasa ikan. pasti lupa? Sebel sama Revan," kesal Mega berpindah duduk di samping Galaksi.

"Maaf, Ca. Kita beneran lupa. Gimana kalau kita BBQ-an di halaman belakang sebagai gantinya?" tawar Revan.

"Bohong! Aca gak percaya, lagian Aca, kan, gak bisa makan ikan," tolaknya.

"Nanti kita pisahin durinya kalau perlu kita suapin," tawar Regan tersenyum manis kearah Aca.

Aca terlihat sedikit berpikir sebelum menerima tawaran Revan dan Regan matanya menatap keempat orang yang terus menatapnya tanpa henti dengan senyum yang mengembang membuat Aca bingung.

"Kalian sebelumnya kenal Aca?" pertanyaan Aca sontak membuat keempat orang itu tersentak kaget.

Tbc.

GALAKSI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang