Buggh!!!
Buggh!!!
Brakk!!!
Perkelahian masih berlangsung. Meski wajah Mega penuh lebam sama seperti wajah Nunki dan sebagian anggota Procyon yang menyerangnya seperti pengecut. Mega masih bertahan dengan memukul mereka brutal dan habis-habisan tak perduli dengan badannya yang babak belur dan penuh luka.
Nunki menendang perut Mega ketika Mega akan memukul wajahnya yang sudah terdapat lebam dan luka hal itu membuat Mega kehilangan keseimbangannya berakhir tersungkur di lantai.
Nunki menyeringai mengeluarkan pisau lipat dari saku jaketnya. Nunki berjalan kearah Mega yang beringsut duduk dengan jarak beberapa langkah darinya.
"Lo akan terbang kesana." Tunjuknya keatas.
Saat Nunki akan menancapkan pisau pada perut Mega saat itu juga Mega menendang perut Nunki membuat Nunki jatuh terlentang. Tak menyiakan kesempatan Mega berdiri dari duduknya kemudian berlari dengan sisa tenaga yang ia miliki keluar dan menjauh dari markas adalah tujuan utama Mega kali ini.
"CARI KEMANAPUN MEGA LARI!!"
"BERPENCAR JANGAN KEMBALI SEBELUM LO DAPETIN CEWEK SIALAN ITU!"
"CARI SEKALIPUN DI TEMPAT TERPENCIL!!"
Saat Mega berlari samar-samar Mega mendengar teriakan Nunki yang meminta semua anggotanya mencari keberadaan Mega. Sontak hal itu membuat Mega mempercepat laju larinya tujuan Mega adalah jalan raya yang ramah dan meminta sedikit bantuan pada siapa saja yang mau membantunya.
Berlari tak tentu arah kearah jalan raua membuat Mega tak memperhatikan jalan dengan kondisi yang penuh lebam Mega menghiraukan dirinya yang begitu kelelahan ia juga tak sadar jika di depan sana ada mobil yang melaju dengan kecepatan sedang.
Terlalu fokus dengan pelariannya membuat Mega mendadak kaku ketika mobil akan menabraknya dari jarak yang tak sampai lima meter di hadapannya. Sehingga tabrakan tak bisa di hentikan.
Brakk!!!!
Mega tertabrak bagian depan mobil hitam itu membuat tubuhnya terpental beberapa meter dari sana. Darah mengalir deras dari pelipisnya. Matanya memburam kepalanya juga serasa ingin pecah, sayup-sayup ia mendengar langkah kaki mendekat dan beberapa ucapan seseorang sebelum kegelapan menghantuinya tubuhnya melayang.
"Bego, lo nabrak orang!" umpat cowok yang baru saja sampai di depan Mega.
"Gimana, nih? Mana dia pingsan. Trus itu muka kenapa babak belur, sih?! Anjirr!" panik cowok satu lagi yang wajahnya sama persis.
"Gendong dia bawa kerumah sakit! Cepetan! Lo gak mau di penjara, kan, karna habis nabrak orang?!"
"Ya. Gak lah bego!"
"Ya udah cepetan! Keburu kehabisan darah. Mati nanti anak orang!" kesal cowok itu para kembarannya yang tololnya kebangetan.
"Sabar bego!"
Ia mengangkat tubuh Mega membawanya masuk kedalam mobil melajukan mobil itu di atas kecepatan rata-rata ke Rumah Sakit terdekat.
-- Galaksi --
Pollux bersama Galaksi dan sahabatnya sampai di depan markas procyon. Markas yang biasanya ramai kini terlihat sepi.
Mereka bingung dengan keadaan markas yang tak seperti biasanya. Bahkan mereka tak melihat keberadaan Mega disini. Semuanya berpencar kesudut dan dalam bangunan tua itu.
"Beneran ini markasnya?" tanya Galaksi.
"Gue yakin dan tau kalau ini markas mereka," jawab Ares.
"Semuanya masih sama," gumam Ares. memperhatikan setiap sudut bangunan ini.
"Mereka gak ada disini. Tapi gue yakin ada yang habis mereka bantai di lantai atas!" ucap Ankaa setelah turun dari lantai atas.
"YANG BENER LO KALO NGOMONG!" bentak Galaksi tersulut emosi. Mata tajamnya menatap Ankaa.
"LO CEK SENDIRI BANGSAT!" balas Ankaa emosi.
Galaksi maju kearah Ankaa menarik kerah pria itu. "Kalau sampai terjadi sesuatu sama Mega gimana?!" ucap Galaksi mencoba meredam emosinya.
Ankaa menghempas tangan Galaksi kasar. "Gue gak akan biarin Nunki hidup!" sumpahnya.
"KALIAN BISA BERHENTI BERDEBAT GAK?! KITA KESINI MAU CARI MEGA BUKANNYA ADU BACOT!!" bentak Ares menghentikan perkelahian mereka.
"Cari keberadaan Nunki. Bawa dia kesini hidup atau mati!" perintah Ares pada anak Pollux yang berlari tak tentu arah mencari keberadaan Nunki.
"Kita balik ke markas dan tenangin pikiran kalian dulu," putus Ares.
"Lo bilang tenangin diri?! Mega sekarang ilang dan gue gak tau apa dia baik-baik aja atau--" Galaksi tak sanggup melanjutkan kata-katanya bahkan membayangkannya membuat hatinya terasa perih.
"Lo turutin ucapan Ares deh, Gal. Tenangin diri dulu," ucap Leo.
"Gue yakin kalau Mega baik-baik aja" sahut Virgo.
"Mega kuat kok, Gal. Dia pasti bisa jaga diri," ucap Alpha mencoba menenangkan Galaksi yang terlihat rapuh.
"Tapi gue yang gak bisa," lirihnya.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
GALAKSI
Teen Fiction•End• "jangan pernah takut pada kegelapan. bintang-bintang akan menemanimu" - Galaksi Adara Aldebaran. "Hati tolong sabar, Air mata tolong jangan keluar, Mulut tolong diam, Jiwa tolong tenang!!!" - Omega Ara Sirius. Ini tentang gadis penyuka Rasi bi...