💜 Forgive me

4.3K 209 8
                                    

Tiga hari kemudian...

Adnan berdiri didepan rumah megah itu. Tidak menyangka jika Alana akan sukses seperti ini. Apa wanita itu mau memaafkannya lagi? Entahlah, dia akan mencobanya hari ini.

Adnan melihat seorang wanita keluar sambil menggendong putranya, dan seorang pria mengikutinya dari belakang.

"Apa itu kekasih Alana?" batin Adnan.

Memang, dia sudah tahu Alana belum menikah. Jadi, dirinya masih punya kesempatan mendapatkan wanita itu.

Adnan berlari kearah mereka. "Alana" panggilnya dari kejauhan.

Wanita itu menoleh kearah sumber suara, "Adnan" ucapnya tak percaya. Akhirnya setelah sekian lama, pria bajingan itu berani menampakkan wajahnya.

"Bukankah itu pria bajingan yang mengusirmu? Aku akan memberinya pelajaran!" ucap Revano kesal.

"Biar aku saja yang mengurusnya. Kau ajak Aleo, dan tunggu saja di mobil" kata Alana menyerahkan putranya kepada kekasihnya itu.

"Tapi Alana.."

"Cepat masuklah ke mobil, aku bisa mengatasinya!" ucap Alana yakin.

Revano mengangguk, mengajak Aleo memasuki mobilnya.

Alana tersenyum sinis mendekat kearah pria itu. Dia tidak sabar membalaskan dendamnya kepada pria sialan ini.

Adnan tak percaya dengan wanita dihadapannya, Alana tampak lebih cantik dan dewasa daripada sebelumnya. Memang, dia hanya pria bajingan yang merusak kehidupan wanita ini.

"Kau disini?" tanya Alana.

"Alana maafkan aku. Terimakasih kau sudah mau mengandung anak kita. Tolong maafkan aku" ucap pria itu meminta maaf.

Plak!

Alana menampar keras pipi pria dihadapannya.

"Maaf, tanganku refleks ingin menampar seseorang" ucap Alana santai setelah melakukannya.

"Kau bisa menamparku sepuasnya, tolong maafkan aku Alana" kata pria itu memohon.

Alana hanya terdiam, menatap sinis pria dihadapannya.

"Ini ada hadiah ulang tahun untuk putra kita" ucap Adnan menyodorkan kotak yang isinya mainan untuk Aleo.

Alana dengan sengaja menjatuhkan kotak itu. "Maaf aku tidak sengaja"

"Tidak papa, aku akan mengambilnya" ucap Adnan membungkuk ingin mengambil kotaknya.

Namun, Alana langsung menginjak-injak kotak itu sehingga isinya hancur. Dia langsung melemparnya ketempat sampah.

"Aku kira tempatnya pantas disana. Bukankah begitu Adnan Prameswara?"

"Hadiahmu sangat murahan. Apa kau tidak ingin memberikan rumahmu dan seluruh hartamu untuk Aleo? Aku kira itu akan terkesan lebih mahal"

"Tentu, aku akan memberikan apapun untuk anakku itu, Aleo adalah putraku satu- satunya. Aku akan memberikan apapun yang kau inginkan"

"Sudahlah, jangan dramatis. Aku hanya ingin mengetes pria dihadapanku ini. Lagipula anakku sudah hidup dalam kemewahan. Jadi kekayaanmu tidak akan berguna"

Adnan berlutut dihadapan wanita itu.
"Alana maafkan aku, aku sudah merusak hidupmu. Aku sudah membuatmu hamil sebelum kita menikah. Tolong maafkan aku"

"Jadi, kau kira Aleo adalah anakmu? Mana mungkin aku mau mengandung benih dari bajingan sepertimu!" pekik Alana keras. "Bukankah kau mengatakan aku jalang? Aku tidur dengan banyak pria, jadi Aleo bukan anakmu!"

ADLANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang