Alana berjalan mondar-mandir di depan ruangan operasi. Dua jam sudah, dia menunggu di sini. Sebenarnya Alana tidak khawatir, tapi hanya penasaran apa yang terjadi dengan pria itu.
"Kenapa lama sekali? Apa mungkin pria itu mati? Baguslah kalo begitu." batinnya sambil tersenyum.
"Mommy, Aleo lapar" ucap seorang anak kecil sambil memegang perutnya. Siapa lagi jika bukan putranya itu.
"Ah iya, maafkan mommy sayang. Baiklah, kita makan sekarang."
Gara- gara memikirkan pria itu, Alana lupa jika putra kecilnya belum makan dari tadi. Alana mengambil kotak makannya, dia langsung menyuapi anaknya itu.
"Ayo sayang, buka mulutmu."
"Aleo udah bisa sendiri mommy." ucap anak itu.
"Benarkah?"
Anak itu mengangguk, dia mengambil sendoknya dan mulai makan sendiri.
"Nyam, nyam, enak mommy."
Alana tersenyum melihatnya, ternyata putra kecilnya ini sudah bisa makan sendirian sekarang. Memang anak yang pintar.
Seorang dokter keluar dari ruangan operasi. Dia berlari menghampiri mereka.
"Apa anda istri tuan Adnan?" tanyanya.
"Ah tidak, aku bukan keluarganya, aku hanya menolongnya saat kecelakaan tadi." sahut Alana, memang mereka tidak mempunyai hubungan sama sekali.
"Terimakasih nyonya, untung saja anda membawanya kesini dengan cepat. Berkat anda, operasinya berjalan lancar, dan sekarang hanya menunggu untuk siuman."
"Syukurlah." ucap Alana tersenyum palsu, seharusnya dia tidak menolongnya, dan membiarkan pria itu mati.
"Tapi kami mempunyai kabar buruk tentangnya."
"Kabar buruk?"
"Akibat kecelakaan ini, dia tidak bisa memiliki keturunan lagi."
"Apa?! Jadi, sekarang pria itu mandul?"
"Iya nyonya." sahut dokter itu.
"Kabar yang sangat buruk, mungkin keluarganya sangat syok mendengarnya. Pernikahannya dibatalkan dan sekarang, dia tidak akan pernah bisa memiliki anak lagi. Sungguh, pria yang malang." ucap Alana berpura- pura simpati kepadanya.
"Tolong pindahkan dia ke ruangan VIP, berikan perawatan terbaik untuknya. Aku akan membayar semua biaya perawatannya."
"Baik nyonya."
Dokter itu pergi, Alana sangat senang mendengar hal ini. Kabar yang sangat baik bukan? Pria itu mandul? dan tidak akan pernah bisa mempunyai anak lagi. Ternyata Tuhan sangat adil. Akhirnya, pria itu mendapatkan karmanya.
"Ayo Aleo kita pergi dari sini."
Wanita itu mengendong putranya, dia segera ke bagian administrasi, membayar semuanya perawatan pria itu. Memang, bayarannya tidak seberapa, uangnya tidak akan pernah habis untuk membayar itu.
🔹🔹🔹
Adnan mengerjapkan matanya, melihat sekeliling, ruangan putih yang sangat asing baginya. Apa yang terjadi kepadanya?
"Kau sudah sadar?" ucap seorang pria paruh baya.
"Dimana aku?"
"Kita dirumah sakit, kau mengalami kecelakaan" jelas ayahnya.
Seorang dokter memasuki ruangan itu. Dia langsung kondisi Adnan sekarang.
"Kondisi tuan Adnan sudah membaik, untung saja nyonya itu membawa anda cepat kesini" paparnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADLANA
Romansa[Completed] Alana ingin mengakhiri hidupnya, semua orang selalu menyalahkannya. Wanita itu berniat terjun dari gedung rumah sakit berlantai lima. Namun, seorang dokter berparas tampan berhasil menyelamatkannya hidupnya. "Apa kau ingin mati hah?!" "...