💜 Akui

2.9K 203 1
                                    

Alana mengerjapkan matanya, merasa sesuatu hangat memeluknya. Wanita itu mengedarkan pandangannya, tangan kekar seorang pria memeluknya erat, dia tidur di dalam dekapan seseorang. Alana mendongak, ternyata Adnan memeluknya sambil tertidur pulas.

"Apa ADNAN?!" batinnya terkejut.

Wanita itu langsung terbangun, untung saja baju yang digunakannya masih utuh. Tapi, kenapa dia bisa tidur seranjang dengan Adnan?

Alana segera melepaskan tangan Adnan yang memeluknya erat, dia menjauhkan tubuhnya dari pria itu.

Adnan terbangun, "Maaf, aku ketiduran disini, jujur, aku tidak pernah melakukan itu"

Alana terdiam duduk disisi ranjang.

"Kemarin kau mabuk berat, jadi aku membawaku disini, dan kau memintaku untuk tidur disampingmu" jelas Adnan.

"Apa maksudmu?"

"Apa kau tidak mengingat semuanya?" tanya pria itu.

Alana menggeleng, "Apa yang aku katakan?"

'Sukai aku Adnan, biarkan aku tidur dengan pria yang kucintai'

Pikiran itu terlintas begitu saja, apa Alana mengatakan itu kemarin?

"Kau bilang, biarkan aku__"

"Sudahlah, jangan dijelaskan lagi, maafkan aku jika merepotkanmu" ucap Alana tertunduk malu wajahnya tampak memerah.

Adnan hanya tersenyum, Apa dia harus mengatakan perasaannya sekarang?

Pria itu mendekat kearah Alana, dia duduk dihadapan wanita itu.

"Alana maukah kau menjadi kekasihku sungguhan?"

Alana terkejut mendengarnya, "Adnan apa yang kau katakan?"

"Aku mencintaimu Alana, aku tahu ini sangat cepat, aku merasa ada sesuatu yang berbeda saat bersamamu, aku tidak bisa memendam perasaanku lagi"

Alana terdiam memalingkan wajahnya, dia tidak tahu harus mengatakan apa sekarang.

"Kau tidak menyukaiku Alana?"

"Bukan, bukan itu maksudku, aku hanya--"

"Aku,--"

"Aku tidak bisa menjawabnya sekarang" ucap Alana memberanikan dirinya.

Adnan tersenyum, "Baiklah, akan ku tunggu jawabanmu Alana"

Adnan merasa lega dengan apa yang semua dikatakannya kepada Alana, entah dia sangat senang bisa mengutarakan perasaannya kepada wanita yang dicintainya.

▪️▪️▪️

Hari ini mereka menghabiskan waktu di villa itu, Adnan ingin menghabiskan weekendnya bersama Alana. Entah, kenapa dia sangat yakin jika Alana mempunyai perasaan yang sama kepadanya.

Terlihat Adnan melepas bajunya, dan hanya mengunakan celana pendek untuk berenang. Badannya tampak atletis, sangat sempurna, idaman setiap wanita. Alana langsung memalingkan wajahnya, dia bergegas pergi dari sana.

Byur,

Adnan menceburkan dirinya dikolam, dia melihat Alana berjalan di sisi kolam.

"Alana" panggil Adnan.

Alana menutup wajahnya dengan kedua tangannya, dia tidak berani melihat Adnan yang bertelanjang dada.

"Cepat kesini"

"Ada apa Adnan?"

"Tunggulah disini sebentar, kau harus melihatku berenang"

"Apa?! Tapi--"

"Kau tahu, banyak kasus kecelakaan di kolam renang, jika terjadi apa-apa kepadaku, kau bisa menolongku nantinya"

"Ayolah Alana sebentar saja"

Alana menghela nafasnya, "Baiklah" sahut wanita itu.

Alana duduk dipinggir kolam melihat pria itu berenang, pikirannya kembali terngiang- ngiang dengan apa yang dikatakan Adnan tadi pagi. Apa Adnan benar- benar mencintainya? Perasaannya bimbang, sungguh dia tidak pernah pacaran sebelumnya.

"Tidak terjadi apa-apa denganmu, sebaiknya aku pergi" ucap Alana beranjak pergi dari sana.

"Alana tunggu!"

Alana bergegas masuk ke kamarnya, dia merasa bersalah belum memberikan jawaban kepada Adnan.

"Tolonggh-"

Alana tidak peduli, mungkin Adnan hanya mempermainkannya saja, mana mungkin dia tenggelam, Alana sudah melihatnya tadi, dia sangat pandai berenang.

Namun, suara Adnan tidak terdengar lagi, Alana menoleh ke arah kolam. Tampak sepi, tidak terlihat pria itu ada disana.

"Apa Adnan tenggelam?"

"Tidak, itu tidak boleh terjadi!"

"ADNAN!"

Alana berlari menceburkan dirinya di kolam, tanpa disadari, dia juga tidak bisa berenang.

"Uhuk, uhuk, uhukk"

"Adna--"

Pria itu langsung muncul kepermukaan, memang wanita gegabah, menceburkan dirinya begitu saja, padahal dia tidak bisa berenang.

Adnan membawa Alana ketepian, dia melihat wanita itu nafasnya terengah-engah.

"Apa kau gila? Kau tidak bisa berenang Alana"

"Aku takut terjadi apa-apa denganmu"

"Kau takut kehilanganku?"

"Jangan katakan itu! Kau kira itu bercanda hah?!"

"Tega sekali kau mempermainkanku,
Hiks... hiks..hiks.." Alana menangis terisak.

"Alana maafkan aku" Adnan memeluk wanita itu, mencoba menenangkannya.

"Aku hanya ingin tahu, seberapa perasaanmu untukku"

"Kenapa kau pura- pura tenggelam? aku sangat takut, hiks...hiks"

"Sudahlah, maafkan aku"

"Jangan ulangi itu lagi"

"Tentu"

Adnan mendekatkan wajahnya, sehingga deru nafasnya terdengar, dia mengecup bibir wanita itu lembut, kemudian beralih menatap Alana.

"Aku mencintaimu Alana"

Bersambung...

ADLANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang