Pagi ini, terlihat Alana sibuk memasak sarapan di dapur, mencoba mempelajari resep masakan di internet. Dia akan membuat sesuatu yang spesial untuk Adnan hari ini.
"Ting nong"
Terdengar suara bel apartemennya, siapa yang pagi- pagi begini datang ke apartemennya Adnan.
"Ting nong"
Suara itu terdengar lagi, tetapi kenapa Adnan tidak membukanya, apa pria itu tidur?
Alana mematikan kompornya, beranjak ke pintu depan. Dengan berat hati dia membukanya pintunya, biasanya kurir paket itu datangnya sore hari, dan tetapi kenapa sekarang?
Alana mematung setelah membuka pintunya, terlihat wanita cantik berpenampilan modis berhadapan dengannya. Wajahnya tampak tidak asing, Dia pernah melihat wanita ini masuk ke dalam mobil Adnan, apakah dia kekasihnya Adnan?
"Siapa kau? Kenapa kau ada disini?" tanya wanita itu.
Wanita itu memicingkan matanya, melirik Alana dari ujung rambut dan ujung kaki, kebetulan Alana memakai pakaian yang tampak lusuh saat ini.
"Itu, aku--"
"Aku pembantunya Adnan, jadi aku hanya memasak disini" ucapnya canggung, dia tidak tahu apa yang harus dikatakannya lagi.
"Pembantu? Sejak kapan Adnan menyewa pembantu?"
Terlihat Adnan keluar dari kamarnya, kaget melihat wanita yang berbicara dengan Alana.
"Hei, kau disini?"
"Aku merindukanmu Adnan" ucap wanita itu berlari memeluk Adnan.
Alana bergegas menuju dapur, dia tidak ingin ikut campur dengan masalah mereka.
Adnan melipat kedua tangannya, melihat adik kesayangannya ada disini.
"Kenapa kau disini? Apa uangmu habis?"
"Apa aku tidak boleh berkunjung kesini? Oh iya, sejak kapan kau mempunyai pembantu? Apa ayah yang mengirimkannya?"
"Pembantu?"
"Iya wanita tadi, dia mengatakan pembantumu?"
Adnan melirik kearah dapur, dia langsung menyeret adiknya ke kamarnya.
"Kita bicara disini saja"
"Jika bukan pembantu, lalu siapa dia?" tanya Aleta penasaran.
Adnan membisikan sesuatu ditelinga adik kesayangannya itu. "Dia adalah calon istriku, sudah lama dia tinggal bersamaku, tapi aku belum mendapatkan hatinya" jelas Adnan.
"What! Kalian sudah tinggal bersama?"
Adnan hanya mengangguk.
"Apa ayah sudah tahu ini?"
"Belum, tapi akan ku beritahu nanti, Tapi sebelum itu, aku ingin mengetahui apakah Alana mencintaiku atau tidak"
"Aku ingin membuat Alana mencintaiku"
"Mau ku bantu?"
Adnan menaikkan sebelah alisnya,
Aleta mendekat, membisikkan sesuatu ditelinga kakaknya."Kau yakin ini akan berhasil?"
"Tentu saja, kita lihat saja nanti"
🔹🔹🔹
Alana menyiapkan makanan di meja makan. Terlihat Adnan memasuki dapur bersama wanita itu.
"Alana siapkan makanan untuk Aleta juga, dia akan sarapan bersama kita"
KAMU SEDANG MEMBACA
ADLANA
Romance[Completed] Alana ingin mengakhiri hidupnya, semua orang selalu menyalahkannya. Wanita itu berniat terjun dari gedung rumah sakit berlantai lima. Namun, seorang dokter berparas tampan berhasil menyelamatkannya hidupnya. "Apa kau ingin mati hah?!" "...