2. Sabar

231 163 142
                                    

*

"Terkadang spekulasi yang orang berikan tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya terjadi."

By. Felisa.

***

"Sabar adalah kunci dari segala permasalahan. Namun, sabar memiliki batas kewajaran yang harus kita ketahui."

By. Gabriel.

***

Pagi ini sangat cerah dengan sinar mentari yang sudah menjulang tinggi menyinari para oenghuni bumi. Seorang gadis dengan santai mengendarai sepedanya dengan bersenandung ria tanpa memperdulikan apa yang sedang orang bicarakan tentang dirinya.

Langkahnya terhenti untuk memarkirkan sepedanya di sekolah baru ini. Hari ini adalah hari kedua bagi Feli bersekolah di SMA Gajah Mada. Kemarin hari pertamanya cukup tenang dan tidak ada masalah hanya beberapa murid ada yang terang-terangan tidak suka dengannya. Namun, selalu di abaikannya.

"Lo berenti di sini ya sepeda!" gumam Feli.

Feli langsung memalingkan wajahnya dan ingin berjalan menuju kelasnya tapi siapa sangka nasib buruk menimpanya pagi ini.

"Aduh!" rintihnya. "Kalau jalan liat-liat dong! Emang ini jalan nenek moyang lo!" sambung Feli sembari menggerutu di dalam posisinya yang masih duduk membersihkan seragam putih abu-abunya yang kotor terkena tanah.

"Yang ada lo itu kalau jalan jangan ceroboh bego!" umpat cowok itu dengan kesal.

"Sinting!" gumam Feli.

"Lo tadi ngomong apa?" alibi cowok itu.

"Gausah banyak bacot lu cewek culun!" umpat  teman cowok yang tidak sengaja di tabraknya.

"Udahlah, Kal. Ngabisin tenaga doang debat sama cewek!" lerai Patrik.

Feli langsung berdiri dan membenarkan kaca matanya yang menurun. Seperti ada yang janggal dari kejadian ini. Pandangannya menangkap lima orang cowok yang sudah berdiri di depannya.

"Mampus gue!" batinnya.

Haikal dan keempat temannya sudah berdiri dan bersedekap tangan di dada. Feli menatap dengan bingung apa yang sedang mereka liat?

"Mangkanya kalau jalan jangan ngelamun!" tegur Zarco.

"Ga sengaja," balasnya singkat. Lalu berusaha untuk segera bisa pergi dari sini. Namun, belum ada satu langkah lengannya sudah di tahan lebih dahulu oleh Haikal.

"Bukanya minta maaf! Main kabur aja lo!" kesal Haikal. Tidak ada yang berani menjawab setiap perkataanya baru cewek satu ini yang berani.

Feli masih diam dan tidak menjawabnya.

"Beb lo kalo diajak ngomong jangan diem aja!" ujar Agil.

"Cie...Agil lagi fall in love!" ejek Patrik dengan tersenyum puas mengejek temannya satu ini.

"Heh! Kalian itu buta apa gimana sih?" dengus Agil.

"Nyo maksud?

"Cewek cantik kayak gini lo pada bilang culun!" keluhnya.

Haikal dan Feli(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang