"Perlahan semuanya akan terbongkar dan, ya, awal yang direncanakan tidak sesuai dengan akhir yang sudah di depan mata."
***
Feli dengan langkah angkuhnya melewati setiap siswa maupun siswi yang memperhatikannya dengan tatapan tidak percaya, dimana dulu penampilannya begitu culun dan cupu, seketika berubah menjadi begitu cantik dan sangat jauh dari kata cacat. Senyumnya begitu manis mampu membius siapapun lawan bicaranya.
Sepanjang koridor tidak ada yang berhenti memperhatikannya, bahkan semuanya terkagum akan segala hal yang ia miliki saat ini.
Seorang siswa dengan penampilan sedikit bad boy itu ikut terkagum. "Anjir! Beauty and the beast!"
"So pretty!"
"Kalah pacar gue sama dia. Dulu aja pada ngatain culun dan sebagainya, sekarang kemakan omongan sendiri anjir lo semua!" Cowok berbadan tinggi jangkung itu tampak kagum dan tidak berhenti mengaguminya.
Feli tak menghiraukan apapun yang terlontar dari mulut para siswa di sekolah ini. Pandangannya ingin mencari seseorang untuk menanyai suatu hal. "Kemana sih!"
Pandangannya begitu malas dan telinganya penging mendengar setiap orang yang melihatnya selalu membicarakannya.
"Nggak pernah lihat cewek cantik?" Sinisnya seraya menggidikkan bahunya.
Feli bergumam, "Temen sok polos aslinya kek bangsat!"
Entah, pernyataan itu keluar dari mulutnya tidak tau untuk siap dan apa tujuannya.
***
Haikal duduk di depan Dion yang asik bermain game tanpa melirik sekelilingnya. Dunianya hanya untuk bermain game dan tidak ada yang lebih menarik di mata Haikal memandang Dion.
"Yon?" panggilnya pelan.
Dion hanya berdeham pelan dengan tatapan yang masih tidak teralihkan dari game yang sedang ia mainkan.
"Apa yang buat lo bisa ninggalin game?" Haikal masih menunggu jawaban dari Dion dan sedetik kemudian terjadi keheningan.
Dion masih diam gak ada niatan untuk menjawab dan jarinya berhenti memainkan game di ponselnya itu. Lalu, tatapannya berubah melirik Haikal kembali.
"Orang yang udah bikin gue bego," balasnya datar dan tanpa ekspresi.
Haikal mengangguk pelan. "Kalau dia berhianat sama lo apa yang bakalan lo lakuin?"
"Bakalan gue bunuh sih," celetuknya.
"Tinggal bilang mau mati kapan?"
"Hm."
Haikal kembali terdiam untuk beberapa saat sebelum akhirnya kembali melontarkan pertanyaan kepada Dion. "Minggu depan kita udah UAS dan masih banyak lagi ujian-ujian sebelum kita lulus. Apa yang bakalan lo lakuin setelah ini?"
Merasa Haikal banyak tanya Dion langsung mematikan ponselnya dan beralih menatap Haikal dengan lekat. "Maksud lo gimana?"
Kikuk. Itulah hal yang di rasakan oleh Haikal saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Haikal dan Feli(END)
Novela JuvenilJANGAN LUPA FOLLOW AKUN AKU DULU YA:) Kehidupan di SMA Gajahmada begitu tenang dan normal, seperti biasa Haikal and the gang akan selalu menjadi orang yang mereka kagumi karena ketampanannya. Thalia yang selalu mengejarnya namun tak kunjung di notic...