Tidak pernah terpikir dalam benak Haikal bahwa kakaknya telah tega membunuh orang tuanya sendiri. Sungguh gila!
Haikal hanya bisa uring-uringan menerima kenyataan pahit yang selama ini disembunyikan dari dirinya. Apa yang harus dirinya lakukan setelah ini?
"Lo harus bisa menerima apa yang sudah menjadi jalan takdir lo. Nggak ada yang namanya hidup kekal abadi, mereka akan pulang pada tempat peristirahatan terakhir." Feli datang dengan membawa semangkuk bubur kacang hijau dan duduk dengan tenang.
Dipandangnya Haikal yang masih belum bisa menerima apa yang terjadi dalam hidupnya. Melihat itu membuatnya iba.
"Lo masih beruntung karena bisa melihat orang tua lo. Sedangkan gue?" Feli menunjuk dirinya sendiri dengan pilu. Lalu ia mendengus pelan, "wajah mereka aja gue nggak tau."
"Maksudnya?"
Haikal ikut duduk di dekat gadis itu dengan tangan menyangga kepalanya. Terasa pusing saat harus menerima kenyataan hidupnya berada pada jalur hitam seperti ini.
Gadis itu terkekeh, "gue dipungut."
Kenyataan apa lagi ini?
"Lo ngomong apa sih? Orang tua lo yang-"
"Mereka bukan orang tua kandung gue dan Flora." Feli tertawa mendengar dan melihat ekspresi Haikal. "Gue dan Flora nggak kembar sama sekali. Kita diadopsi sama seseorang yang sampai sekarang nggak tau gimana wujudnya. Selama ini kita berdua hanya di didik buat menjadi kita sekarang."
"Nggak ada yang namanya hidup itu nggak adil. Semuanya adil."
"Hidup gue nggak adil," dengus Haikal.
"Hidup itu adil. Tergantung bagaimana lo memanfaatkan waktu dalam hidup itu sendiri. Semua manusia punya jalan hidup masing-masing. Waktu yang mereka gunakan adalah waktu yang sangat berharga. Begitupun jika waktu itu tidak digunakan dengan baik."
"Memangnya apa yang bakalan lo lakuin setelah ini?" Haikal melirik Feli. Nada bicaranya seperti sudah pasrah menerima takdir dan melanjutkannya kembali.
"Pergi dari kota ini dan memulai hidup yang baru lagi."
***
Dibawah rindangnya pepohonan malam ini. Ditemani kerlip lampu yang indah membuat Feli tertegun melihatnya. Sepanjang perjalanan hidupnya jarang sekali melihat pemandangan seperti ini.
"Apa ini?" Tanyanya dengan bingung sambil melihat ke arah Haikal yang menikmati hembusan angin malam ini.
"Ada satu hal yang mau gue bicarain sama lo."
"Apa?"
Tanpa basa-basi lagi Haikal langsung mengatakan pada Feli, "Gue mau hidup selamanya sama lo!"
"I LOVEYOU!"
"I WANT YOU IN MY LIFE! AND I HOPE WE CAN LIFE HAPPY ALWAYS!"
END❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Haikal dan Feli(END)
أدب المراهقينJANGAN LUPA FOLLOW AKUN AKU DULU YA:) Kehidupan di SMA Gajahmada begitu tenang dan normal, seperti biasa Haikal and the gang akan selalu menjadi orang yang mereka kagumi karena ketampanannya. Thalia yang selalu mengejarnya namun tak kunjung di notic...