50. Muka Dua

11 10 0
                                    















Haikal Theo Rajawali

Haikal Theo Rajawali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jangan lupa tinggalkan jejak kalian dan harapan kalian disini ya😘

Tinggalkan username kalian disini👉👈

Jangan lupa baca cerita Oo🦎

😘🥺😘

***


"Bukan sok polos hanya saja menjaga diri dari orang yang hanya memikirkan kesenangannya dan menghalalkan semua cara untuk mendapatkan apa yang dirinya mau."

***

"Setiap orang pasti memiliki muka dua karena munafik jika dia hanya berada pada satu jalan."

***

"CULUN!"

"CULUN!"

"CULUN! KENAPA LO BARU DATANG!" Agil meneriaki nama Feli yang sedang duduk dengan fokus pada ponselnya.

"AGIL! MULUT MU BAU KENTUT!" Protes Patrik yang tidak suka dengan congor anak satu itu. Patrik berdecak sebal.

"ANJING LO!" Agil mengumpati Patrik dengan sepenuh hatinya. "Bisa-bisanya lo katain mulut bau kentut! Napas gue ini bau bunga!"

"Bunga kantil!" sergah Patrik terlewat malas.

"Haikal? Temen lo masukin ke RSJ aja gimana?" Zarco bertanya pada Haikal yang hanya menggelengkan kepalanya pelan. Tingkah Agil emang benar-benar aneh.

Dion menatap malas ke arah temannya. Tangan dan tatapannya tidak jauh-jauh dari ponselnya. Bibirnya seperti komat-kamit membaca pesan yang terpampang di layar ponselnya.

Patrik sibuk membaca buku catatannya yang berbentuk kecil setelah lelah saling mengumpat bersama Agil dan memakan camilan. "Buku gue hebat banget bisa mencakup banyak hal gini," ujarnya takjub. "Harus di apresiasi nih karya gabut gue!"

"Sebenarnya lo baca apa sih di buku Lunik lo?" tanya Agil kepo.

"Lunik, ndas mu peyang! Ini agak balak!" Patrik memperotesnya.

Zarco dan Haikal menyernyit tidak paham. "Lo berdua ngomong apa? Lunik sama balak itu apa?"

"Nggak usah kepo!" Sergah keduanya kompak. Lalu, keduanya saling bertos ria bersama.

Haikal dan Feli(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang