- 3 -

438 302 655
                                    

Sejauh ini masih fine-fine aja. Jangan lupa vote dan tambahin ke library ya<3
Happy NCT dayeu.

Sesuai perkataan, Laras mengumpulkan proposalnya hari ini ekstra sebatang cokelat untuk guru bernama Taeyong tersebut. Pak Taeyong menatap Laras yang terlihat berbeda hari ini, lebih bahagia.

"Kamu ngegoda saya?" Tanya pak Taeyong. "Jangan karena saya gak ngasih tugas tambahan, kamu ngasih saya cokelat. Saya ini profesional."

Laras menggeleng. "Jangan ge-er deh pak, nih tuh ucapan makasih doang. Saya lagi seneng juga."

"Seneng kenapa tuch?" Tanyanya. "Kepo." Balas Laras lalu pergi dari hadapan pak Taeyong.

———————

Jika biasanya tas Laras ringan dengan buku pelajaran yang ia tinggal di kolong meja, kali ini terasa sedikit berat karena buku tebal berjudul Biologi bersarang di tas Laras. Namun ia sedikit senang karena buku itu milik Jaemin.

"Laras, mau cilor." Ucap Yangyang. "Mau batagor." Tambah Hendery. "Mau pop ice rasa taro dong." Tambah Winwin dengan semangat.

"Hah? Apa sih?" Tanya Laras tersadar.

"Kan lo berbaik hati, nih gua aja dapet spidol dari lo." Ucap Ten.

Laras menoleh kearah Ten yang memegang spidolnya kemudian membelokan matanya. "Oi, cebol! Spidol gua kok di elo?!"

"Heh, kurcaci! Lo yang ngasih."

Ketika tau Laras mendekatinya, Ten melemparnya kearah Kun. Kini spidol itu terlempar kesana kemari hingga berakhir pada Xiaojun. Lelaki itu membawa kabur spidol Laras dan membuat aksi kejar-kejaran yang di ikuti member JalanV lainnya.

"Xiaojun! Berhenti!" Laras melepas sepatunya lalu melemparnya pada Xiaojun.

Meleset, Xiaojun melempar sepatu itu pada Winwin dan kini terbawa kabur juga. "Win— akh!"

Laras yang menoleh kearah Winwin ketika larinya tertuju pada Xiaojun tak sengaja bertabrakan dengan seseorang. Pas betul es teh tersebut tumpah juga mengenai tubuh Laras dan sang pemilik.

"Akh dingin!" Ucap Laras.

"Es teh gua!" Teriak Renjun. "Seragam gua!" Teriaknya lagi meski tidak seternodai Laras.

Kini Laras hanya diam kemudian menutupi tubuhnya dengan tangannya, seragam tersebut sudah hampir membuat dalamannya tampak dengan jelas dan terasa dingin.

"Punya mata gak sih?!" Bentak Renjun.

"Ma-maaf." Tolong siapapun bantu Laras, setidaknya menutupi tubuh gadis itu.

Sebuah jaket mendarat di tubuh Laras, menutupi tubuh gadis itu dari pandangan penduduk kantin. Mata Laras terpejam kemudian menatap siswa yang membantunya, malu tapi mau, Jaemin datang tengah sigap lalu membawa Laras pergi. Menuju UKS, Laras masih menatap Jaemin yang menutup bagian depan tubuhnya dengan jaket tersebut.

"Cepet buka seragam lo."

"Hah?"

"Jangan mikir yang enggak-enggak, pakai jaket gua dulu biar gak masuk angin."

[✓] Let's TalkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang