- 33 -

171 133 198
                                    

Hari pertama penilaian akhir tahun akhirnya tiba, jangan di tanya bagaimana Laras kemarin begadang meski otaknya stuck sama bacaannya. Syukur Jaemin bantuin dia ngerjain kisi-kisi, selain jadi pacar Jaemin juga ganti profesi jadi guru les sementara.

"Na, udah sarapan?" Tanya Laras.

Jaemin menggeleng. "Tadi pagi buru-buru, rada telat bangun."

"Beli roti sama susu dulu yuk? Gua khawatir lo sakit lagi." Apalagi stress mikirin soal-soal nanti.

Jaemin mengangguk kemudian mengikuti langkah Laras menuju minimarket yang tak jauh dari sekolah. Untuk menempuh kebahagiaan, kita perlu makan.

Bersamaan dengan itu Laras menoleh untuk mencari susu, namun ia bertemu Lucas dan Nova. "Alah si casanova bucin." Gumam Laras.

"La, kenapa?" Tanya Jaemin.

"Enggak Na, hm kita beli roti sama air putih aja gapapa?" Tanya Laras takut ganggu mereka berdua.

Jaemin mengangguk kemudian segera menyelesaikan belanja mereka, tangan mereka masih menggenggam satu sama lain bahkan saat mbak kasir udah natap kebucinan itu. Diam dulu, Laras mau pamer.

-

Tas unicorn Laras akhirnya mendarat di atas kasur. Laras buru-buru merebahkan diri dan memejamkan matanya yang merasa lelah. Hari pertama, se-amsyong ini. Rasanya udah lega bisa sampai di rumah dengan selamat dan jiwa yang lelah.

"Pak Taeyong! Anjir narasinya panjang-panjang banget!" Keluhnya dengan rasa mau nampol.

Laras ngeraih ponselnya yang berdering, ternyata Lucas meneleponnya. Dan lelaki itu ada di depan rumah Laras, mau tau salah satu keapesan Lucas?

Ternyata gak seruangan sama Laras.

"Nape kang nyontek?" Tanya Laras sambil membuka pintu.

"Gak ngerti matematika minat." Balas Lucas udah pasrah sama jadwal besok.

Keduanya masuk, tentu Laras memang gak sepintar itu untuk ngajarin Lucas tapi dia punya catatan buat belajar di banding Lucas yang satu semester catatan bukunya belum tentu mencapai garis tengah.

Setelah beberapa jam, Lucas akhirnya ngerti dikit. Laras mandangin Lucas yang udah ngerampok isi kulkasnya katanya 'biar mood belajar'. "Ada lagi?"

"Stress gua, mana besok yang ngawas killer." Balas Lucas.

"Kata siapa?" Tanya Laras penasaran. "Kata si Winwin, abis ngegeledah ruang kerja bapaknya." Jawab Lucas.

Laras ngangguk kemudian lanjut membaca meski matanya juga udah capek natapin angka-angka di buku. Mama Mia pulang, Lucas pun akhirnya numpang makan di rumah Laras dengan mama Mia. Setelah puas lelaki itu memilih pulang dan lanjut main game daripada stres belajar.

-

Jaemin menoleh kearah ponselnya, menatap waktu yang menunjukkan pukul setengah tujuh malam. Grandma sedang asik nonton sinetron dan membiarkan Jaemin belajar dengan nyaman di kamar. Suara ketukan pulpen mendominasi bersamaan dengan suara corat-coret kertas.

"Kok Laras belum online dari jam lima ya?" Tanya Jaemin memperhatikan kontak Laras. "Dia belajar atau tidur?"

Ia menghubungi Laras sekalian ingin menenangkan diri dari kebimbangan angka-angka di hadapannya belum lagi ia belajar untuk ulangan setelahnya. Rasanya baru hari kedua ulangan seperti menjalani beban seumur hidup.

"Hm, Na?" Balas Laras sambil mengucek matanya, video call memang lebih efektif untuk bucin.

"Ketiduran?" Dan Laras hanya mengangguk.

[✓] Let's TalkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang