Laras melangkahkan kakinya lagi, hari ini ia pulang lebih sore karena ada remedial di akhir jam sekolah. Langit berwarna jingga dengan angin yang membawa ketenangan, sayangnya Laras bukan anak indie.
"Princess, kok kelihatan seneng banget?" Tanya Jaemin.
"Warna langitnya cantik, suka aja."
Tangan Jaemin meraih puncak kepala Laras kemudian mengacaknya perlahan. "Masih satu setengah jam lagi sampai mataharinya benar-benar tenggelam, mau nyari tempat cantik buat lihat matahari tenggelam?" Tanya Jaemin.
"Na, kita jauh dari pantai. Yang ada nanti kehalang sama gedung-gedung." Ya, Laras benci sama sama gedung-gedung tinggi karena baginya langit lebih cantik.
"Tenang sayang, aku tau tempatnya. Mau ikut gak?"
Laras dalam batin mau di lamar sekalian lihat matahari terbenam, tapi gak bisa. "Boleh deh."
-
Laras tersenyum miring menyadari bahwa Dream Café ternyata punya Chenle. Memang tempat itu cukup jauh dari gedung-gedung dan lebih dekat ke perumahan Chenle yang tenang banget. Ternyata tempatnya sampai lantai tiga, namun lantai atas tak di tutup dan hanya menjadi rooftop biasa.
Anak Mimpi sering di sana, dan ada juga kursi goyang punya Jaemin yang katanya enak dan bikin punggung lebih nyaman. "Bentar lagi La, baru buka matanya."
Laras baru ngerasain jadi orang buta bohongan gara-gara Jaemin, mana udah kesandung beberapa kali. Tapi di dengar Jaemin tertawa, meski dia malu setengah meninggoy.
"Oke, sekarang!" Ucap Jaemin sambil membuka ikatan dasi di mata Laras.
Laras membuka matanya perlahan, memang mataharinya tidak terlihat terbenam seperti yang ia inginkan. Hanya di halangi tinggi rumah dua lantai, bahkan ada yang tiga lantai juga namun mataharinya sangat cantik terbenam di sana bersama dengan para awan-awan gelap. Jaemin meminta Laras berdiri di dekat pembatas besi, ia tau hobby pacarnya dan membiarkan lelaki itu melakukan apa yang ia suka.
Siluet dengan langit orange, helai-helai rambut yang beterbangan. Hal sederhana yang bisa membuat Jaemin jatuh cinta.
Seorang pelayan mengantarkan milktea dan kopi pesanan mereka, kini pelayan itu pergi dan meninggalkan keduanya di rooftop. Saat Laras asik menikmati milkteanya, Jaemin duduk di atas kursi goyangnya sambil mengeluarkan sesuatu dari tasnya.
"Hah? Itu boneka siapa, Na?" Tanya Laras.
"Ini boneka gua, namanya Lion."
Laras mengangguk, ia merasa pernah melihatnya sebelumnya sambil memperhatikan. Ah itu ada saat Laras mengantar Jaemin pulang saat lelaki itu kurang enak badan.
Lagian Jaemin udah cuci bonekanya, jadi lebih percaya diri. Hari ini di bawa bonekanya karena emang sebenarnya niat bawa, sekalian tadi mau minta di jahitin sama Renjun soalnya ada yang robek abis Jeno mainin. Grandma belum pulang dan bikin Jaemin kesal karena kelamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Let's Talk
Fanfiction"Nama Jaemin, hobbynya meresahkan." -Laras. - au, Na Jaemin ( tamat / completed story ) - cover by @uwulalalen a.k.a. myself - ©uwulalalen, 2021