- 35 -

173 120 238
                                    

Laras menyelesaikan langkah kakinya setelah menaiki tangga, rasanya pengen ada elevator di sekolah tapi dia yakin sekolahnya gak mampu. Laras melangkah menuju kelas namun langkahnya berhenti ketika mendengar suasa nyanyian yang di iringi keyboard memasuki telinganya.

Kita tak pernah tahu, berapa lama kita diberi waktu.
Jika aku pergi lebih dulu, jangan lupakan aku.
Ini lagu untukmu, ungkapan terima kasihku.

Lembar monokrom hitam putih.
Aku coba ingat warna demi warna dihidupku.
Tak akan kumengenal cinta bila bukan karena hati baikmu.

Tentu dia kenal dan itu bikin Laras kagum natap Jaemin mengakhiri lagu itu dengan baik dan merdu, sampai suara tepuk tangan juga ramai di sana. Itu siapa ya cewek yang mideoin Jaemin?!

Tatapan Jaemin mendapati Laras yang menontonnya dari jendela, ia hanya tersenyum kemudian kembali ke kursinya. Laras pun melanjutkan langkahnya kembali ke kelas setelah tadi ngisiin tinta spidol— Ten membabukan asisten sekretaris.

"Tunggu, bukannya tugas ini buat yang mau nilai tambahan?"

-

"Baby." Gumam Laras sambil melangkah memasuki rumah.

Besok ia dan kelompoknya akan melakukan tes nyanyi demi mendapati tambahan nilai. Ia baru saja pulang latihan dari rumah Winter dan capek sekali hari ini. Tubuhnya merebah di atas kasur setelah mengganti pakaian, ia tertidur.

And he said 'everything will be okay, cause i have you' but ..

-

Jaemin mengangkat jemarinya dari balokan nada piano, ia baru saja merekam cover sebuah lagu sambil mengingat Laras, wajar bukan sebagai boyfriend? Gadis periang dan seringkali membuat gemas dengan tingkahnya yang absurd, itu pacarnya Jaemin.

Pemuda yang irit bicara bukan karena ia malas bersosialisasi namun ia tau tidak semuanya perlu di ungkapkan. Saat itu Jaemin gak pernah menduga hatinya jatuh pada Laras, memang kadang hal besar bisa datang dari hal sederhana.

Langkah Jaemin berhenti di koperasi, hari itu waktunya upacara. Jangan di tanya betapa paniknya Jaemin karena ia telat, apalagi topinya hilang sehabis di pinjam Haechan buat latihan paskibra.

"Maaf nak, tapi topi kosong." Balas penjaga koperasi yang bikin Jaemin gak tenang.

Jangan di tanya juga betapa Jaemin menjaga nama baiknya di sekolah, si murid teladan yang sulit untuk di lihat 'merah'nya kini panik. Helaan nafas Jaemin keluar begitu saja sampai ia membalik tubuhnya. Ia menatap seorang gadis dengan topi di tangannya mengarah ke Jaemin.

[✓] Let's TalkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang