- 13 -

253 195 349
                                    

Jaemin dan Jeno kini tengah terdiam menikmati angin malam di atap rumah Jeno. Sesekali menyesap kopi hangat.

"Jadi lo beneran mau ngelanggar?" Tanya Jeno yang deg-degan meski pembawaannya selalu tenang.

"Ya, gua mau nyoba kali ini."

"Lo beneran berani, gua aja takut." Balas Jeno mengingat apa yang sudah pernah terjadi padanya.

"Gua mau nyoba sekali aja Jen, lagian emang dia gak pernah bucin pas remaja?"

"Tapi ini beda Jae."

"Cukup, gua gak mau bahas ini." Potong Jaemin kemudian kembali menikmati kopinya.

———————

Nana <3
mau di jemput?

Me
— gak, gua sama Lucas. boleh?

Nana <3
— oke, pulsek sama gua.

Me
— ay ay captain!

"Heh, melamun aja! Mau berangkat gak?" Sorak Lucas menatap Laras yang masih menempel sama pagar rumah sambil memainkan ponsel.

"Ye, sabar." Ia pun beranjak kemudian berangkat bersama Lucas.

Laras duduk seperti biasa, mengisi jok motor Lucas sambil berpegangan pada pinggang lelaki itu. Kalo gak pegangan, yang ada Laras terbang karena Lucas yang suka ngebut sama motornya.

Sesampainya di sekolah, biasa aja. Cuma pada ngeliatin Lucas yang udah bolos beberapa hari mendadak balik sekolah— mungkin pada mikir Lucas di DO.

"Oh ya Lu, wali kelas dari kemarin nyariin lo soal bolos empat hari."

"Santui, nih gua udah bikin luka seakan gua emang izin sekolah." Ucap Lucas memamerkan luka di lengannya.

"Ih, bego! Lo apain ini?!"

Awalnya mereka berjalan di lorong sekolah, namun saat Lucas bilang begitu otomatis Laras berhenti dan melihat luka Lucas. Kata warga sekolah 'ya biasalah', but no, member Mimpi juga di sana.

"Sial kenapa puncak jatuh cinta sedepresot ini?!" Batin Lucas ngebacot.

"Udah sih, ini juga b aja." Balas Lucas.

"B aja gimana? Pala lo pecah, ini sampai jelek begini." Gerutu Laras.

"Ya Tuhan, nikmat mana yang aku dustakan." Ucap seorang. "Bego, lo bisa ya malah seneng liat Jaemin udah kayak titisan dedemit laper begitu." Balas seorang lagi.

"Tapi dia kesel sama siapa?" Tanya seorang lagi.

Laras mendadak menelan salivanya, belum juga resmi 24 jam dan ia merasa melakukan kesalahan. Ia mengetuk-ngetukan kakinya kemudian menoleh, layaknya anak kecil ketauan emaknya abis ngedugem.

Namun Jaemin tersenyum, bagi Laras itu bukan pertanda yang baik.

Laras menatap Jeno, pandangan lelaki itu seakan bilang 'pergi, cepetan, nih singa bentar lagi meledak'. Dan Laras pun pergi bersama Lucas.

Dan kini otak Laras seakan memutar backsound Avengers.

———————

Bel pulang sekolah berbunyi, Laras terdiam sejenak untuk menunggu suasana menjadi sepi. Setelah merasa cukup, ia melangkahkan kakinya ke parkiran.

Lelakinya, Nana-nya.

"Hello, princess."

[✓] Let's TalkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang