- 10 -

300 230 553
                                    

Aku cuma mau bilang, jangan berharap sama endingnya. Makasih <3

Gak cuma putih ternyata, tapi juga berotot.

"Bel." Lirih Tiara.

Bella menoleh mendapati Jeno mencengkram tangannya hingga sakit terasa di tangan gadis tersenyum. "Sakit Jen." Ucap Bella.

"Sakit ya? Segini doang sakit?" Ejek Jeno.

"Jeno." Ucap Shelly.

"Aduh kalian ini." Ucap Jeno. "Apalagi lo Shel, suka ke bar malem-malem. Semalem sama siapa sih?" Pancing Jeno.

"Oh lo juga Bel, bikin jijik banget sih. Lihat tuh siapa yang ngerekam." Ucapnya.

Geng Bella menoleh, menatap Jaemin dengan ponselnya yang mengarah jelas kearah mereka. Laras belum berani menoleh dan malah terpaku sama Jeno.

Perlahan Jaemin menghampiri mereka sambil menyakukan ponselnya. "Kalian dari keluarga mampu tapi kelakuan kelas rendah." Cacinya.

"Jae, antar dia pulang. Biar ini gua yang urus." Ucap Jeno.

Laras baru sadar ada Jaemin kemudian merasa malu sendiri, karena saat ini dia tampak berantakan. Lelaki itu menariknya pergi dan Laras hanya ikut saja dan menikmati alur dramatis tanpa sengaja dalam hidupnya ini.

Di antar pulang olehnya, lagi.

————————

Suara ketukan pintu― lagian gak pasang bel, membuat Laras melangkahkan kakinya kepintu untuk menyambut tamu tak di undang. Jujur saja ia cukup takut, pasalnya sang mama belum pulang padahal ini sudah pukul delapan malam. Laras menatap tamunya sambil membelokan matanya kemudian berusaha kalem.

“Na?” Jujur aja Laras masih terkejut― abang terheran-heran. “Ngapain?” Tanyanya.

“Mau minta maaf.”

“Hah?” Otak Laras berusaha mencari kesalahan yang Jaemin perbuat, kalo udah suka kayaknya salah juga di benerin.

“Gua minta Jeno jagain lo, malah lo kena bully. Maaf.” Ucapnya lagi.

“Ah, itu. Bukan salah lo kok. Gak ada hubungannya malah.” Jawab Laras.

“Pasti sakit ya?” Tangan Jaemin dengan mudahnya mengusap rambut Laras perlahan sambil merapikannya sedikit.

Laras mengeraskan rahangnya, jarinya mulai bertabrakan satu sama lain sampai akhirnya Jaemin menghentikan aksinya. Awalnya Laras mau mamanya pulang cepat, tapi kalo kayak gini pulang telat dikit lagi juga gapapa kok.

“Nih buat lo.” Sambil menyerahkan sebuah paperbag pada Laras. “Kata Jeno, lo lagi insecure. Jadi gua beliin itu doang, gapapa kan?”

Laras membukanya. Gapapa kok, lumayan masker sama beberapa barang pembuat glow-up lainnya yang kebetulan Laras lagi bokek jadi belum mampu beli sendiri. Ia tersenyum kemudian mengangguk. “Makasih Na.” Ucap Laras.

“Ya udah, gua pamit dulu. Soalnya grandma nungguin gua. Selamat malam La.” Pamit lelaki itu. “Malam, Na.” Balas Laras.

“Eh La.” Jaemin hanya berbalik kembali menatap Laras. “Gua boleh nyimpen nomor lo kan?”

————————

Kini Laras terdiam di ruang BK bersama geng Bella. Tak lupa kini sedang terputar bukti rekaman yang menunjukkan aksi kakak kelasnya itu tengah menyakitinya.

[✓] Let's TalkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang