- 25 -

211 162 355
                                    

Hari Minggunya kini tak setenang biasanya. Jika biasanya ia tengah melatih pembicaraan bahasa untuk di kuasai, kini Elamara malah terdiam di rumah sakit demi penyembuhannya. Bahkan ia sudah mengumpat beberapa kali sampai dokter pasrah mendengar umpatan Elamara— soalnya dia sengaja pakai bahasa asing biar dokternya gak paham.

"Silahkan, bu Elamara sudah boleh pulang." Ucap suster yang melepas Elamara dengan senang hati.

Rasanya tubuhnya panas dan gerah, ia bahagia bisa pulang cepat dan rebahan di rumah. Ketika ia baru sampai di lantai dasar, ia melihat Laras yang tengah teleponan sambil membawa makanan. Ia pun menghampiri gadis itu karena entah firasatnya bertindak demikian.

"Laras?"

Laras kaget langsung termenung— masalahnya ia lagi teleponan sama Jaemin. Ia pun menutup percakapannya dan menyapa balik Elamara dengan sopan.

"Tante ngapain di sini?" Tanya Laras.

"Abis pengobatan, kamu?" Tanya Elamara berbalik.

"Jenguk teman, tante. Dia abis kecelakaan. Tapi aku mau beli makanan dulu, aku belum makan dari pagi." Jawabnya.

"Oh begitu, hm. Saya belikan sesuatu ya?"

"Eh gak usah tante, ngerepotin nanti." Balas Laras berasa dugun-dugun dan gak enak.

"Udah gapapa, ayo saya temani!" Ajak Elamara antusias.

Laras ngikut karena takut nolak— gak dia juga takut di sinisin lagi. Kalo begini, Laras melihat sisi lembut Elamara yang mirip dengan Jaemin dan membuatnya lebih nyaman.

Gerobak bubur ayam di depan rumah sakit jadi tujuan mereka, Elamara memesan dua untuknya dan Laras. Gadis itu cuma nurut, dalam hatinya senang karena seleranya sama dengan calon mertua.

"Nih Laras, kamu mau beli apa lagi?" Tanya Elamara.

"Udah cukup kok tante, ini aja udah cukup. Makasih banget, tan." Jawab Laras.

Elamara mengangguk. "Ya udah, saya pulang dulu."

"Iya tan, cepat sembuh ya!" Balas Laras setelah sedikit membungkukkan badan semoga bentuk kesopanannya.

Ketika Laras kembali memasuki rumah sakit, Elamara terdiam sejenak. Mendadak ia teringat sosok yang mirip Jaemin waktu itu. Ah dia gak sebodoh itu, ia merasa ada sesuatu.

Dan di lift, Laras terdiam memikirkan apa separah itu penyakit Elamara sampai harus kedokter. Tapi apa Jaemin tau soal itu, lagi-lagi ia bungkam.

————————

"Siapa La?" Tanya Lucas mendapati Laras yang baru saja menerima telepon.

"Kak Felix melunsyur kesini." Jawab Laras.

"Bilangin bawa cemilan kesini." Balas Lucas yang membuat Laras tertawa.

Masalahnya mama Mia beliin banyak cemilan sampai Laras ngerasa dia bukan anaknya mama Mia lagi. Padahal rumah sakit gak ngebolehin, tapi mama bawain diam-diam dan Lucas malah kesenengan— gak inget abis di operasi dan kecelakaan.

Felix sampai dengan kecepatan kilat, tak lupa membawa yakult untuk Lucas. Mereka ngobrol sebentar dan tak lama orangtua Lucas yang udah jarang pulang akhirnya datang dengan hebohnya. Alhasil Laras sama Felix keluar karena gak mau mengganggu kehebohan dengan bahasa lain yang tak mereka pahami.

"Eh La, nanti temen gua ulang tahun. Temenin gua kesana ya?" Pinta Felix.

"Apa nih ngadi-ngadi? Gak ada!"

[✓] Let's TalkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang