Dia nyium pipi cewek itu dengan mesra, kemudian mengusap kepalanya perlahan seakan itu hal yang biasa di lakukan bahkan di depan para teman-teman gadis itu sendiri dan tamu undangan seperti Laras.
"Makasih, Jaemin." Ucap cewek itu kemudian memeluk Jaemin gitu aja.
Felix dan Laras sama-sama cengo dan terdiam menatapi kedua. Sepertinya memang harusnya ia datang ke acara itu untuk tau sebenarnya. Jaemin dan sang pemeran utama acara ini mengambil foto dengan cukup mesra, tolong saja Laras mau menjambak seseorang.
"La?" Panggil Felix kaget.
"Boleh kita pergi aja gak?"
"Gua mau ngucapin dulu."
"Sini kunci mobil lo, gua tunggu di mobil aja. Tolong jangan kasih tau dia kalo gua di sini." Pinta Laras.
Felix mengangguk kemudian memberikan kunci mobilnya pada Laras, lagipula ia tau Laras gak bisa bawa mobil jadi mobilnya aman. Laras gak tau— entah salah atau gimana tapi saat ini dia lebih memilih terdiam di mobil kemudian menangis.
"Kenapa jadi cewek gini amat." Ucap Laras sambil menangis. "Gini rasanya cemburu, argh gak suka." Sambungnya kesal.
Tak lama kemudian Felix masuk ke mobil bawa kue sama cemilan— gak boleh pulang dengan tangan kosong. Di dalam mobil Laras udah kalem, tapi maskara luntur dan kelihatan jelek banget. Ingusnya juga masih ada bahkan keliatan kayak berusaha tenang setelah menggila.
"Nih ada cookies, kue, air sama permen." Ucap Felix.
Pas Laras ngegigit cookies dia nangis lagi, tapi nangis dia kayak anak kecil dan bikin Felix kaget. "Cookiesnya hiks enak, hiks."
Setelah selesai, cegukan terdengar dari Laras. Felix mau banget ketawa karena kelakuan Laras yang lucu bahkan cewek itu ngoceh di tengah cegukannya.
"Nih pegang, kita pulang. Nih tisu beresin maskara lo." Ucap Felix.
Laras ngangguk kemudian mereka pergi dari sana, bahkan sempat betul Felix menertawakan Laras.
————————
"Kenapa grandma gak ikut sih? Nih pasti lo gak mau bonceng nenek-nenek kan?" Tuduh Lia karena kesal.
"Di bilang, grandma mau istirahat. Jadi dia cuma nitip kado buat lo, katanya kalo sempet bakal mampir." Balas Jaemin.
"Ck, cucu banyak alasan."
"Diam sepupu bacot." Balas Jaemin. "Eh itu hadiah dari siapa?" Tanya Jaemin memandang tas kecil.
"Dari Felix, mantan gua. Lo udah sempet ketemu belum sih? Kalo gak salah kalian satu sekolah tapi dia kakak kelas." Jawab Lia memamerkan tas gemoinya.
"Hah?"
"Iya, tapi dia udah keluar tadi. Katanya dia bawa temen cuma temennya pengen pulang, gak tau kenapa."
Jaemin termenung. "Wait, Felix yang suaranya bass itu?"
Lia mengangguk. Jaemin mengacak rambutnya kemudian melangkah keluar bersamaan dengan mobil Felix yang keluar dari sana. Ah bagus, Jaemin lupa bawa ponselnya.
"Kenapa Jae?" Tanya Lia melangkah keluar dengan dressnya.
"Temennya cewek atau cowok?"
"Gak tau, dia gak bilang. Kenapa lo?"
Ingat ketika Felix meratapi mantannya yang udah punya doi baru? Itu bukan doi baru, tapi Jaemin dengan foto punggungnya lalu di tambahi kalimat 'finally main juga' padahal maksudnya baru main keluar sama Jaemin setelah kesibukan lomba sepupunya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Let's Talk
Fanfiction"Nama Jaemin, hobbynya meresahkan." -Laras. - au, Na Jaemin ( tamat / completed story ) - cover by @uwulalalen a.k.a. myself - ©uwulalalen, 2021