- 37 -

173 116 114
                                    

Nulis kali ini bakal ke Jaemin dulu, sekian enjoy. Btw ini double update (37 dan ∞) abis selesai langsung lanjut ya!! tarik sis—

NA JAEMIN.

Dulu papa pernah bilang 'jadi dewasa bukan bagaimana umur bertambah tapi logika dan perasaanmu jadi seimbang' hal itu pernah membuatku berpikir bagaimana papa ingin aku membuat semua stabil. Aku jawab 'aku bisa' namun nyatanya aku terdiam di sini ketika grandma Na mengangkat kakinya dari ruang kamarku.

Ia ingin dan sangat mau membuat semua sesuai kehendaknya pada awalnya, mengirim mama ke luar negeri dimana semua perawatan dan kesehatannya lebih terjamin sampai ia menemukan catatan kecil milik almarhum papa.

Foto keluarga kami saat aku masih kecil, nyatanya papa seperti sudah tau bahwa masa depan bukan hal yang selalu di damba.

Na, jagoan kecilku.

Jadi dewasa bukan hal yang kamu akan selalu jawab 'bisa' dan 'pasti'. Kadang semua akan memaksamu untuk mengikuti arus, tapi papa percaya kamu punya pilihan yang kamu rasa terbaik apalagi kamu sudah dewasa.

Papa tau mama gak bisa selalu di sisimu, punya orang tua yang sibuk seperti kami pasti bukan hal yang mudah buatmu. Maafkan kami ya, nak.

Apapun keputusan Na Jaemin, papa yakin Jaemin sadar apa yang Jaemin lakukan dan jalani selalu jadi boomerang suatu hari nanti. Papa mau Jaemin jadi yang terbaik tapi belakangan ini papa sadar, yang terbaik bagi papa belum tentu sesuai dengan Jaemin.

Terima kasih, Na Jaemin, kamu malaikat keluarga kami. Mama dan papa, akan selalu bangga sama Jaemin.

Itu yang tertulis dari sisi putih pucat foto itu, yang selama ini terbingkai di kamar mama akhirnya tersingkap. Grandma awalnya mau memaksa, tapi ia sendiri tersadarkan oleh surat itu.

Aku? Tertampar.

Selama ini selalu mengira papa hanya sosok yang sibuk untuk bekerja, bahkan ketika hari yang ia janjikan keluarga kami akan lebih baik malah Tuhan berkehendak lain. Seakan semua terlalu angan buatku.

Dan mama, dia juga terlalu sibuk. Seperti papa bahkan lebih sibuk setelah papa meninggal, apa semua akan terulang lagi?

Aku menatap Grandma yang masih setia membelai tangan mama, namun kini tatapannya teralih ke arahku. "Mamamu bilang, dia akan menyerahkan semua keputusan pada kamu. Mamamu merasa semuanya tidak akan lama lagi, waktu untuk kalian. Yang sulit untuk tertebus, apa semuanya benar?"

[✓] Let's TalkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang