Lusa akan mulai terasa sepi lagi bagi Laras, karena lusa Jaemin akan berangkat untuk lomba selama tiga hari dengan dua siswa lainnya yang ikut lomba. Tentu gadis ini tengah terdiam di kamarnya sambil menatap tas berisi kado untuk Jaemin, ragu sekali dirinya. Hanya berisi snack dan sebuah boneka berwarna putih khas miniso. Laras menatap cup kopi dari Jaemin, dua minggu berharganya sudah berakhir. Rasanya ia ingin minta hukuman dari pak Taeyong lagi, tapi bisa-bisa ia di takol sama guru gemoi itu.
“Kasih gak ya?” Tanyanya pada dirinya sendiri.
Pengen pelet Nana biar bisa langsung suka sama Laras tapi haram, Laras juga waras. Akhirnya ia menghela nafas sambil menghempas dirinya ke kasur kemudian meraih ponselnya.
Me
― lulu, bioskop kuy, gabut nih. (read)Suara ketukan pintu mengganggu Laras hingga gadis itu akhirnya meniatkan diri membuka pintu. Ternyata Lucas sudah siap mengajak Laras. Gadis itu bahkan masih memakai piamanya dan belum bersiap sama sekali. Ia pun mempersilahkan Lucas masuk dulu kemudian ia bergegas bersiap. Malam minggu bersama Lucas akibat gabutnya.
“Ma, aku pergi dulu ya.” Pamit Laras. “Hm, iya iya.” Mamanya sendiri sedang sibuk dengan pekerjaannya.
Lucas dan Laras langsung melunsyur ke salah satu mall yang biasa mereka jadikan tempat cuci mata. Sesampainya di bioskop keduanya membeli tiket dan dua boxes popcorn asin, film komedi jadi tujuan mereka untuk di tonton sekaligus menenangkan pikiran Laras yang kusut.
“Laras, Lucas?”
Otomatis keduanya menoleh menatap Winter yang memanggil mereka, namun ia tak sendiri. Di samping gadis itu ada lelaki tergemoi dan kasta teratas di hati Laras, Na Jaemin. Mereka saling menatap heran satu sama lain hingga akhirnya Lucas berusaha mencairkan suasana canggung itu.
“Wih, kencan nih.” Niat Lucas mencairkan suasana namun seperti menikam Laras dengan pisau tajam.
“Hehe, enggak kok. Kebetulan ketemu aja nih. Btw kalian nonton apa?” Tanya Winter.
“Film komedi, kalian?” Tanya Lucas. “Film remaja yang baru rilis itu lho. Gua kira kalian nonton itu.” Balas Winter.
Tak lama panggilan ruang bioskop Lucas dan Laras terdengar, merekapun melangkahkan kakinya dengan cepat terutama Laras yang menarik Lucas paksa layaknya menarik kambing. Ia seakan di kelilingi api, syukur saja ruang bioskop gelap dan Lucas tidak dapat melihat Laras yang mulai memerah karena cemburu.
———————
Ada yang suka nonton film bergenre komedi? Apalagi humor receh pasti suka dan rasanya membuat diri lega tertawa, apalagi Lucas yang berisik banget sama ketawanya sendiri sampai film selesaipun ia tampak sangat bahagia. Namun lain dengan Laras yang sudah tampak ‘saat cacingan aku akan terlihat lemas dan lesu’ dari awal film mulai sampai habis bahkan sudah sampai rumahpun begitu. Tentu mama yang menatap anaknya pulang begitu menatap Lucas dengan curiga.
“Kamu apain anak tante?” Tanyanya dengan galak pada Lucas.
Laras yang mendengar itu lalu menjawabnya dengan lantang. “Ih Laras gapapa!” Kemudian masuk kekamar tanpa sepatah kata lagi.
Mama kembali menatap Lucas, lelaki itu juga terheran hanya menaikkan kedua bahunya menandakan ia tak tahu. Lucas pun pulang dan meninggalkan mama Laras dengan keheranan.
———————
Banyak orang merayakan tanggal 14 Februari entah dengan pasangan, keluarga, teman ataupun dirinya sendiri. Laras cukup tersenyum untuk menutupi dirinya yang sedih di tanggal romantis itu, namun hari ini tetap ia membawa hadiah untuk Jaemin sambil menepis banyak pikiran jelek dalam otaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Let's Talk
Fanfiction"Nama Jaemin, hobbynya meresahkan." -Laras. - au, Na Jaemin ( tamat / completed story ) - cover by @uwulalalen a.k.a. myself - ©uwulalalen, 2021