Happy Reading:)
Rintik hujan bertabrakan dengan bumi menghasilkan aroma tanah yang menyemak di indera penciuman. Kadang membuat tenang, kadang membuat takut jika petir menyambar. Kepulan asap kopi bergerombol menyambut Diki yang tengah memikirkan sesuatu.
Huh.... Diki membuang napas beratnya dengan pelan. Memikirkan strategi untuk rencana besarnya. Itu saja sudah membuat kepalanya pening. Ditambah lagi masalah baru yang sedikit membuatnya khawatir dari kemarin malam.
Flashback on
Rika tak sengaja menabrak bahu lelaki yang akan memasuki resto ini. "Maaf saya nggak sengaja."
"Iya nggak apa apa," ujar lelaki itu.
Ardi dan Rika tercengang setelah melihat wajah lelaki itu. Amarahnya seketika memuncak. Namun dia berusaha untuk mengendalikan emosinya.
"Hallo Diki Vincent. Apa kabar?" Ardi menyapa dengan senyum smirknya.
Keyra mendongak mendengar nama tak asing itu. Memperhatikan bentuk wajah lelaki itu dengan seksama. Sedangkan Diki terlihat bingung dengan orang yang tak dikenalnya itu.
"Siapa ya?"
Keyra menghampiri Diki mengulurkan tangannya. "Perkenalkan saya Keyzura Auristella Michael....eh bukan Mallory."
Diki melotot tampak sedikit terkejut sudah 20 tahun yang lalu dia tak bertemu Ardi akhirnya dia bertemu lagi. Ada rasa takut di balik perasaannya, namun berusaha menetralisir perasaannya.
"Oh halo Nak." Diki mengulurkan tangan memasang wajah biasa.
Uluran tangan Keyra ditariknya kembali. Mengibas ngibaskan tangannya pelan lalu meniupinya
"Tangan saya akan kotor jika bersentuhan dengan pembunuh gila harta seperti Anda."
"Jaga mulut kamu ya!"
"Ups sorry tuan, mulut saya terlalu jujur."
"Ayo Yah, Bun kita pergi. Aku muak lihat manusia seperti dia." Keyra berbicara sinis sembari membuang muka jijik.
"Tunggu tanggal mainnya." Keyra berbisik pelan pada Diki yang menggenggam tangannya kuat.
Keyra pergi meninggalkan Diki yang menahan amarahnya. Dia senang melihat Diki yang marah. Wajahnya akan menggemaskan jika marah, sampai-sampai ingin sekali membunuhnya.
Flashback off
"Malam pa...." Nara duduk di samping kursi Diki.
"Malam sayang."
Mereka berdua terhanyut dalam dentingan sendok yang berada dengan piring-piring. Menikmati makan malam tanpa bicara. Setelah mereka selesai, baru membuka suara.
"Bagaimana hubungan kamu dengan Brian?"
"Nggak gimana-gimana Pa."
"Gimana maksudnya? bukannya kamu pacaran sama dia ya?"
"Nggak Pa. Aku nggak pacaran sama Brian."
"Anak papa kenapa kok kelihatannya kesel gitu?"
"Gapapa kok Pa. Yaudah Nara ke kamar dulu ya." Nara mengangkat kaki dari ruang makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keyzura [END]
Teen FictionTentang Keyzura Auristella M. Seorang gadis mungil dengan sejuta ceria. Gadis ramah dengan senyum ceria Yang tidak pernah lepas dari wajah Cantik nya. Namun siapa sangka kalau ternyata gadis itu menyimpan luka dimasa lalunya. Potongan memori kejadia...