Keyra mengajak Alga pulang setelah bertemu Brian. Mungkin ini terakhir dia bertemu sahabat dan lelaki itu. Tetapi Alga malah membawanya ke tempat nasi goreng yang pernah di datanginya.
"Brian ngomong apa saja sama lo?" Alga bertanya sembari mengusap air mata Keyra.
"Dia Cuma minta maaf."
Alga terlihat mengerutkan keningnya. "Tapi kok sampe nangis gini sih?"
Tangis Keyra seketika kembali pecah. Perlahan tubuhnya menghambur ke pelukan Alga dengan erat. Rasanya sulit sekali menghindar dari Brian tetapi rasa benci dari egonya sulit di pisahkan.
"Sudah cup-cup." Alga mengusap rambut Keyra lembut.
Tuksedo Alga terasa sudah basah oleh tangis gadis situ. Tapi ia juga nyaman dengan pelukan tersebut meskipun jantungnya deg-degan. Dilain itu Alga juga tak tega melihat orang yang di sayanginya itu menangis.
"Sudah Key, jangan nangis. Jangan nangisin Brian lagi." Alga berusaha menenangkan gadis itu. Keyra melepas pelukannya, mengusap air matanya dengan kasar lalu mengangguk lemah. "Mang nasi goreng 2."
"Siap."
Lo orang baik Ga, lo selalu ada di saat gue sedih atau senang. Gue gak akan lupain lo.
"Ini nasi goreng sama minumnya."
"Makasih mang."
Keyra bergeming. Perasaannya tadi Alga hanya bilang makanan kok ada minumannya segala? Baru saja mau mesan tapi sudah di buatin. Memang rezeki anak soleh, untung-untung di bayarin. Keyra pun menyuapkan nasi oreng itu ke mulutnya. Berusaha menikmati lezatnya makanan yang disukainya itu. "Makasih ya Ga, lo selalu ada buat gue."
"Iya, gue akan selalu ada buat lo kapan pun dan dimana pun."
"Hm gue mau pulang sekarang."
Alga menaikkan satu alisnya, menatap gadis itu degan bingung. "Makanan lo kan belum habis, kenapa pulang?"
"Gue capek."
"Oke, lo tunggu di mobil saja nanti gue menyusul."
Keyra memasuki mobil yang terparkir di pinggir jalan. Memainkan ponselnya sembari menunggu kedatangan Alga. Membuka aplikasi hijaunya yang sudah di penuhi oleh permintaan maaf dari teman-temannya. Mematikan ponselnya dan membuang napasnya dengan kasar saat bosan akan semuanya.
"Beneran pulang ini?" goda Alga saat sudah memasuki mobil.
"Iya sudah buruan."
Alga pun menyalakan mesin mobilnya. Menjalankan dengan kecepatan rata-rata. Menyusuri jalanan kota yang semakin sepi di setiap menitnya. Alga melirik gadis itu sebentar, layaknya Keyra sudah tertidur begitu pulas. Alga tersenyum tipis dan kembali fokus pada jalanan hingga sampai di rumah Keyra. Alga rasanya tak tega jika membangunkan gadis itu. Wajahnya begitu cantik dan membuat hatinya merasa tenang. Ia mendekatkan mukanya pada Keyra. Merasakan deru napas gadis itu lalu menyelipkan rambut dibalik telinganya. "Gue sayang lo Key, maaf gue masih gak berani ngungkapin perasaan gue."
Keyra terasa terusik, mencoba mengedipkan matanya perlahan. Tapi rasanya sulit sekali, matanya sudah menempel seperti terkena lem. Samar-samar ia melihat sudah terhenti di sebuah rumah. Alga yang merasakan pergerakan Keyra sontak menjauh. Merasakan degup jantungnya yang berdebar. Batinnya terus berdoa agar Keyra tak menyadari akan hal tadi.
"Sudah sampai ya?"
"U-udah dari tadi." Alga berbicara gugup.
"Makasih gue masuk dulu." Keyra keluar dari mobil dan masuk ke dalam rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keyzura [END]
Ficção AdolescenteTentang Keyzura Auristella M. Seorang gadis mungil dengan sejuta ceria. Gadis ramah dengan senyum ceria Yang tidak pernah lepas dari wajah Cantik nya. Namun siapa sangka kalau ternyata gadis itu menyimpan luka dimasa lalunya. Potongan memori kejadia...