51. Keyzura

158 5 0
                                    

Brian sudah menunggu lebih dari 15 menit menunggu kedatangan tuan puteri di parkiran. Ia terus mundar-mandir seperti orang yang tengah gelisah. Akhirnya ia pun memutuskan untuk menemui saja meski daripada menunggu tanpa kepastian. Langkahnya terhenti saat Keyra sudah melangkah mendekatinya. Brian menyapa dengan manis tapi Keyra hanya mengabaikannya. Mereka berdua memasuki mobil. Melajukan mobil dengan kecepatan sedang.

"Lo mau bawa gue ke mana?" tanya Keyra yang masih fokus pada layar ponselnya.

"Adadeh kamu nanti bakalan tau kok."

10 menit kemudian. Mereka sampai di taman yang indah nan asri. Brian menggandeng paksa tangan Keyra. Menuntunnya menuju tempat yang telah ia siapkan.

"Lo... yang siapin ini semua?"

Tempat ini, tempat yang sangat indah. Lampu-lampu yang berjejeran dengan bunga yang ditaburkan di atas rumput menyusuri jalan menambah kesan romantis. Tak lupa tanaman yang melintang indah.

Brian terkekeh pelan lalu menganggukan kepalanya. "Iya, suka?"

Keyra berkata tanpa sadar, "Banget."

"Makasih."

Keyra baru menyadari ucapannya dan tergelak lalu dengan cepat menyela, "Eng-engak! Jelek."

"Udah gausah bohong, yuk ikut aku."

Mereka sampai di ujung jalan berbunga. Tempat ini adalah tempat yang tak pernah Keyra bayangkan. Jangan tanyakan lagi bagaimana reaksinya saat ini, ia tengah menikmati indahnya surga dunia. Menikmati hembusan angin yang menerpa wajahnya. Tempat yang terhias rapi. Di kelilingi bunga yang membentuk love di atas rumput. Di samping kanan dan kirinya bertuliskan huruf i dan u yang berarti I ♡ U. Di belakangnya pun juga ada nama Keyra dengan bunga mawar merah yang tertata rapi. Di tengah-tengah love juga ada alas duduk lengkap dengan makanannya.

"Kita piknik."

"Lo... lo beneran yang bikin?"

"Iya jelek ya?"

"Nggak kok, beneran bagus makasih. Tapi masak piknik panas-panas gini?"

Brian mengambil topi pantai yang berada di belakangnya. Di situ juga terdapat Fotografer lengkap dengan kameranya. Keyra tergelak dan menunjuk fotografer dengan sedikit canggung. "Kok ada?"

"Iyalah kita itu juga harus foto-foto biar cakep kayak prewed gitu."

"Kapan lo lamar gue? Terus kapan gue terima? Kagak ya gue ogah!

"Udahlah kita piknik," ujar Brian memasangkan topi ke kepala Keyra lalu mengajaknya lesehan di rumput yang hangat akibat terpaan sinar matahari.

Secara tak sadar mereka tertawa bahagia. Melupakan Fotografer yang belum mengarahkan posisi, tapi Fotografer itu terus memfoto momen-momen indah itu. Tanpa di bimbing mereka berdua sudah bisa pose secara natural. Momen ceria mungkin hanya bisa kali ini jadi mereka harus mengabadikannya. Dalam batin Keyra harus mengingat hari ini yang nantinya akan berlalu meninggalkan sejarah.

"Sini gue pakein topi." Keyra memasangkan topi yang tadinya ia pakai di kepala Brian.

"Gak mau nanti kayak bencong," ujar Brian yang terus menolak namun dipaksa oleh Keyra. Akhirnya ia pun pasrah.

"Ululu cantik bangett." Keyra mengolesi lipstik pink yang ia bawa pada Brian.

"Gue kek banci astaghfirullah." Brian melirik Keyra dengan genit lalu mengelitiki Keyra dengan cepat.

Keyra tergelak tawa merasakan nyeri di perutnya karena terasa geli. "Aaa Brian jangan hahaha."

"Salah sendiri dandanin aku kaya gini."

Keyzura [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang